30. Bertarung Dengan Orang Misterius.

12 14 0
                                    

VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA :)

⸙;; ❝ HAPPY READINGᵕ̈ ೫˚∗:

Mini market tahun 2019

"Nggak mungkin gue ceritain kalau mama mati di tangan gue pas gue lagi berubah jadi monster ke Nesya," cowok itu membatin dan sesekali menatap manik mata Nesya dengan serius.

"Vern, heey lo nggak apa-apa? "

Gadis itu melambaikan tangannya di depan wajah Vern.

"Kok bengong siihh." Karena kesal pertanyaanya tidak di gubris oleh Vern ia akhirnya menggoyang-goyangkan bahu pemuda yang ada di sampingnya itu.

"Ha k-kenapa? I-Iya gue oke kok oke, hehe."

"Yang tadi belum di jawab."

"Y-Yang mana?"

"Ish, dah lah nggak jadi." Nesya mengerucutkan bibirnya dan memalingkan wajah, pertanda kalau dirinya tengah merajuk.

Cowok itu terekekeh gemas melihat tingkahnya.

"Mama meninggal juga karena sakit," jawab Vern pada akhirnya.

"S-Sorry lagi karena udah maksa lo buat jawab pertanyaan dari gue tadi."

"Nggak apa-apa, santai aja."

"Terus sekarang lo tinggal sendiri?"

"Sekarang iya, tapi dulu pas masih kecil gue tinggal sama paman gue di Jawa Tengah. Terus pas menjelang SMP pindah deh kemari dan akhirnya tinggal sendiri."

"Pasti kesepian kalau tinggal sendiri. Gue aja yang tinggal sama mimi pipi aja masih ngerasa sendirian, apalagi kalau mbok lagi cuti."

Vern terkekeh lagi, "Kadang kesepian siih, tapi rumah gue yang disini depan-depanan sama rumah Jovan, gimana dong?"

"Oohh gitu, kalian udah temenan dari lo pindah kesini kah? Atau udah kenal lama?"

"Dari gue pindah ke sini sih."

Nesya hanya menganggukan kepalanya menanggapi perkataan Vern.

"Btw ini gimana? Gue anterin lo kemana dong kalau nggak mau pulang kerumah?"

"Eh nggak usah di anterin, gue bisa pulang ke rumah Jheny sendiri kok."

"Jheny? Cewek berisik yang sering nyanyi-nyanyi nggak jelas di kantin? Yang rambutnya kayak mie itu?"

"He'em."

"Aduuhh, bisa gawat kalau dia pulang sendirian. Gue ngerasain ada banyak yang ngawasin dan ngincer dia lagi dari tadi," batin Vern yang merasakan energi dari para makhluk-makhluk dari negerinya. Instingnya menangkap lumayan banyak pasang mata yang mengawasi mereka.

"Eh tapi jangan lah pulang sendiri, udah malem ini bahaya kalau misalkan lo kenapa-napa gimana?"

"Nggak apa-apa, gue udah biasa sendiri kok kemana-mana."

Cowok itu menggigit bibir bawahnya khawatir.

"Jangan lah ya. Gue anterin deeh sampe ke rumah temen lo."

Gadis itu tetap keukeuh dan mulai beranjak dari tempat duduknya dan tengah bersiap untuk berjalan.

"Ya udah kalau gitu gue pulang dulu ya. Makasih udah menghibur gue hari ini, gue seneng bisa ketemu lo," ujar gadis itu sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Ha? Se-Serius nih nggak apa-apa?" Tanya Vern sekali lagi sembari ikut beranjak dari tempat duduknya.

Nesya tersenyum dan menganggukan kepalanya.

[The Return Of Memory] - VESYA (HIAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang