Hidrangea adalah bunga yang gugur di ujung musim panas. Dibawa hujan dan badai lalu layu satu per satu kelopaknya. Meski mekar sangat indah ketika Agustus datang, perlahan-lahan warna biru ungu itu akan menjadi kembali hijau ketika bunganya habis terbawa derai dan angin.
Kim Dokja merasa Yoo Joonghyuk pun demikian.
Ketika ia begitu cerah di sudut-sudut pagar aliran waktu, bersama bunga matahari yang berdiri tinggi, atau morning glory yang hanya mekar di pagi hari. Yoo Joonghyuk tetap di sana, di setiap waktu hujan dan terik membakarnya. Meski ia telah menghias waktu dengan indah, tapi musim panas begitu keji padanya. Membawa Yoo Joonghyuk pergi tanpa bisa menyentuh akhir dari tahun-tahun.
Karena itu Kim Dokja selalu berusaha untuk tegak. Menengadah dengan ranting yang kuat meski bunganya belum berkembang. Meski ia hanya berupa tunas-tunas yang mungil di ujung-ujung dahan.
Di musim gugur ketika daun-daun bunga sakura layu, di musim dingin ketika hanya ranting yang tersisa darinya. Ia selalu mekar. Setiap musim semi. Meski salju belum sepenuhnya mencair dan meski dingin masih menerpa di seluruh sisi.
Kim Dokja siap dengan mekarnya.
Namun ia tidak sampai pada Yoo Joonghyuk. Ia tidak pernah sampai pada Yoo Joonghyuk.
Merah mudanya tidak bercahaya di terik musim panas. Lima kelopaknya tidak bertahan ditimpa hujan sore musim panas.
Kim Dokja tidak hidup untuk musim panas.
Kim Dokja tidak hidup untuk Yoo Joonghyuk.
END4 Desember 2023
SeaglassNst.
.
.
.Based on these blessings
KAMU SEDANG MEMBACA
One Step Away
FanfictionKim Dokja selalu melihat punggung itu. Yang seluruh tubuhnya meminta untuk bisa menggapai, namun tertahan di satu langkah lebih jauh. . . Yoo Joonghyuk x Kim Dokja Dan beberapa cerita lain . Omniscient Reader's Viewpoint just by Sing Shong. . . Co...