"Kemana kau membawa adikku pergi?" tanya Seohyun terlampau tenang.
"Aku tidak membawanya pergi, dia yang ingin pergi." jawab Kyuhyun.
Kyuhyun mendobrak pintu dengan keras, dan Seohyun yang berdiri membelakangi tahu siapa yang datang tanpa perlu melihat ke belakang.
Di luar hujan telah lama turun, saat pintu terbuka, udara dingin menyerbu masuk.
Seohyun tiba-tiba tertawa pelan, "Apa kau puas sekarang setelah mempermainkanku?"
"Seohyun..." Suara Kyuhyun tak berdaya.
Seohyun berbalik dan matanya yang memerah dipenuhi kebencian.
Suatu kali, dia pernah membenci Kyuhyun sampai mati. Setelah melarikan diri ke luar negeri, keluarganya masih sangat hancur, dan ia kemudian mengetahui bahwa ia hamil, Seohyun yang panik hanya ingin cepat-cepat menggugurkannya. Tapi karena kehamilan di usia yang masih sangat muda di tambah fisiknya yang lemah, itu tidak bisa dilakukan, terlalu beresiko.
Seohyun ketakutan, jadi ia mempertahankan kehamilannya.
Dan selama kehamilan yang sulit, Seohyun bertahan dengan terus membenci Kyuhyun.
Sampai kemudian hidupnya lebih baik, dan ia mulai perlahan berdamai dengan dirinya sendiri, Seohyun membuang semua kebencian yang ada dan memulai kembali hidupnya.
Waktu berlalu dan bukankah semuanya baik-baik saja.
Pertama kali Seohyun kembali melihat Kyuhyun, adalah di layar besar di pusat kota, remaja laki-laki dalam ingatannya telah berubah menjadi pria dewasa yang sukses. Di layar, pria itu tampil berwibawa dengan momentum kuat dalam sebuah konferensi bisnis internasional.
Diketahui kemudian bahwa Kyuhyun telah menikah, untuk beberapa saat Seohyun stagnan, tidak tahu apakah terkejut atau tidak nyaman. Namun setelah itu ia dengan cepat melupakannya dan hidupnya kembali berjalan.
Jadi kenapa? Kenapa pria ini harus muncul dan mengusik hidupnya lagi.
Sekarang Seohyun benar-benar tidak ingin menghadapi Kyuhyun lagi.
Jeno sudah pergi, tidak diketahui apakah dia pulang ke Belanda atau masih di negara ini.
Membuang muka, Seohyun mengambil langkah dan melewati Kyuhyun.
Tiba-tiba tangannya di cengkram kuat oleh Kyuhyun.
"Kemana kau pergi?" tanya Kyuhyun dingin.
Seohyun mencoba melepas cengkramannya tapi tidak bisa.
Kyuhyun tidak peduli dengan Seohyun yang tidak menjawab dan bertanya lagi dengan mengejek. "Apakah kau akan pergi untuk mencari adikmu yang tidak berguna itu?"
Seohyun mendongak dan matanya yang penuh kebencian bertemu dengan pandangan dalam Kyuhyun, mata itu melihat Seohyun dengan kepemilikan yang kuat, gelap, dan posesif.
Sudut mulut Kyuhyun melengkung dan tubuhnya terpacu menikmati kebencian Seohyun.
"Sayangnya kau tidak bisa, kau adalah barang taruhan yang aku menangkan. Jadi bagaimana bisa aku membiarkanmu pergi?"
"Persetan dengan taruhan itu!" Seohyun membalas dengan kasar hampir menggertakkan giginya.
Mata Kyuhyun semakin dalam, menarik Seohyun ke dalam pelukannya, tangannya kemudian bergerak cepat mencengkram dagunya.
Kyuhyun mencium bibir Seohyun dengan kejam.
"Mmmhh..."
Seohyun mendorong dan memukul tapi itu tidak berguna, lidah Kyuhyun menerobos masuk dan mencium Seohyun seolah ingin melahapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTERTASTE
FanfictionNasib yang dipaksakan membawa Seohyun harus kembali terjerat dengan Kyuhyun, sang mantan kekasih yang di masa lalu ia campakan dengan kejam. - 1711 ©2022 by baebaealecia