Doyoung memejamkan matanya dan merasakan semilir angin menerpa wajah manisnya, senyum terukir kala ia mengingat betapa tampan dan lucunya seseorang yang semula menyatakan perasaannya dan berakhir mereka saling berbagi hangat, mereka berpelukan.
Tap! Seseorang baru saja menepuk pundak Doyoung sehingga ia pun membuka matanya dan menatap siapa yang menepuknya barusan. Dan senyum kembali datang menyambut kehadiran si tampan.
"Dari mana aja? Kok baru dateng? Bukannya tadi pamit mau ambil makanan yang udah dipesen?"
"Sabar dong manis, nanyanya satu satu. Aku udah dateng dari tadi"
Doyoung mengerutkan keningnya dan menatap si lawan bicara sambil berkacak pinggang. Yang hanya dibalas kekehan dari si lawan bicara.
"Kenapa ga bilang kalo udah dateng?"
"Aku gamau senyum kamu hilang, makanya aku perhatiin terus dari jauh. Kamu cantik, kamu manis, semua yang ada di kamu itu aku suka"
Wajah Doyoung memerah seperti kepiting yang sedang spa di panci pemanas. Doyoung menutup wajahnya, namun lagi-lagi tangan yang lebih mungil itu digenggam dan dikecup berkali-kali. Bagaimana dengan Doyoung? Ia menahan napasnya karena situasi tiba-tiba yang membuat perutnya tergelitik kupu-kupu.
Keduanya bersitatap, dengan senyuman keduanya yang tak pernah hilang dari bibir masing-masing. Lalu Doyoung menadah makanan yang ia inginkan, keduanya pun makan sambil menikmati semilir angin di taman dekat danau yang menjadi tempat kesukaan Doyoung untuk menghilangkan penat.
"Haru, kamu kok tau tempat kesukaan aku ini?" Doyoung bertanya sambil memakan burger yang sudah lama ingin ia makan itu.
"Tau lah, mata-mataku banyak, jadi apapun yang jadi kesukaan kamu aku tau. Bahkan makanan kesukaanmu aku tau, tempat kesukaanmu aku tau, sampai kamu punya alergi pun aku tau"
Dengan pipi yang menggembung karena ia masih mengunyah burgernya pun lantas menunjuk Haru. Haru yang ditunjuk pun menunjuk dirinya sendiri dan memberikan ekspresi bertanya.
"Cuwrwang"
"Kalo mau ngomong telen dulu makanannya sayang" Doyoung mengerjapkan matanya berkali-kali. Sayang. Sayang.
"Uhuk uhuk uhuk"
•••••••••••••••••••
Junghwan yang memang berada di kamar Doyoung, lebih tepatnya di balkon tengah bermain games itu lantas berlari dan mengambil botol air minum milik Doyoung ketika ia mendengar Doyoung terbatuk-batuk.
"By heh minum dulu ini"
Dengan wajah khas bangun tidur dan keadaan Doyoung yang linglung, ia ambil botol minumnya dan meminum isinya sampai tandas. Junghwan menggelengkan kepalanya dan duduk di kursi belajar Doyoung.
"Lo mimpi apaan bisa sampe keselek gitu?"
Mimpi. Mimpi. Doyoung menatap Junghwan lalu menutup mulutnya dan ia memukul-mukul kasurnya, bantalnya dan menendang selimut yang ia pakai tidur tadi. Junghwan mengambil selimutnya dan menutup tubuh Doyoung yang lebih mungil darinya itu dengan selimut yang berakhir Doyoung memberontak.
"Junghwan lepasin ga?"
"Ga mau"
"Lepaaaaaasss"
"Iya iya nih dilepas"
Keadaan Doyoung mengenaskan, dengan rambut yang berantakan juga wajahnya yang memerah, entah memerah karena mengingat mimpinya atau butuh napas karena dikukung manusia sapi.
"Lo mimpiin apa sih sampe bangun tidur kaya orang kesurupan"
"Sembarangan kalo ngomong"
"Ya makanya kasih tau dulu"
"Kamu kok jadi kepoan gini sih Hwan"
Junghwan menggaruk tengkuknya lantas berdeham dan kembali memainkan ponselnya, sengaja tidak mendengar perkataan Doyoung barusan.
"Junghwaaaaan tadi aku mimpi kan.." Junghwan menaikkan alisnya penasaran. Namun ia tunggu-tunggu tapi Doyoung malah memainkan ponselnya.
"Tck. Jadi cerita ga sih, gue udah nunggu"
"Ga jadi. Mimpi aku bukan apa-apa sih"
"Kampret. Eh bales dulu tuh chat si Ruto"
"AAAAAAAAAA INI MIMPI GA SIH. MIMPI YA. HWAN CUBIT AKU DONG. EH GAJADI AAAA"
"Orang yang lagi kasmaran emang kaya gini ya?" Junghwan bertanya entah pada siapa.
![](https://img.wattpad.com/cover/351332524-288-k525029.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Haru | Harubby
Fiksi RemajaDoyoung, si anak yang hobi menulis cerita fiksi itu tiba-tiba terlintas dalam pikirannya untuk membuat satu cerita tentang orang yang ia suka, dan berharap jika apa yang ia buat itu akan menjadi kenyataan. Namun siapa sangka, kehidupan Doyoung aka...