LISA POV
"Mommy!" Layaknya anak sekolah dasar yang baru pulang dari sekolah, seperti itulah aku sekarang, aku langsung berteriak kegirangan memanggil ibuku saat melihatnya di ruang tamu, tapi ternyata tidak hanya Mommy saja yang sedang berada di ruang tamu, Daddy juga di rumah, sedangkan Rosie, aku melihatnya keluar dari kamar mandi yang letaknya dibawah tangga.
"Lalisa, kenapa harus berteriak?" Daddy menegur namun aku tidak terlalu perduli dengan itu, sedangkan Rosie menghampiriku dan mengambil satu kotak pizza dari tanganku yang memang sengaja aku bawa pulang untuk dinikmati bersama keluargaku yang sangat aku cintai.
"Mommy pikir kau baru akan kembali di malam hari." Ujar Mommy, dia ikut menyusul Rosie ke dapur jadi aku ikut menghampiri mereka.
"Mommy.." aku memeluk ibuku erat-erat sambil memejamkan mataku, aku meletakkan daguku di pundaknya sambil mengerutkan hidungku lucu.
"Aku adalah manusia paling berbahagia di dunia ini." Rosie yang menggigit ujung pizza nya menatapku bingung sekarang.
"Kenapa kau terlihat begitu bahagia?" Tanya Rosie, Daddy juga pada akhirnya bergabung dan melihat pizza apa yang aku bawa, si koki profesional itu menyentuh ujung roti khas Italia sambil memberikan komentar.
"Adonan rotinya terlalu kering, jika ingin pizza, kenapa tidak mengatakan pada Daddy.. Daddy bisa membawakannya dari hotel." Ucap ayahku, karena Daddy juga adalah seorang koki, kami sebagai anak-anaknya rasanya sudah pernah mencoba begitu banyak makanan dari berbagai dunia karena Daddy bisa memasak semuanya dan masakan ayahku tidak ada yang gagal.
Bukan berarti ibuku tidak bisa memasak, Mommy juga pandai memasak, hanya saja justru masakan Daddy yang terbaik di lidahku, aku yakin, Rosie juga akan memiliki pendapat yang sama.
"Aku hanya ingin membawa buah tangan dari luar karena aku sedang sangat bahagia, Dad." Ucapku, karena sebelum mengantarku pulang tadi Sorn mampir ke salah satu pusat perbelanjaan untuk membeli pesanan ibunya, aku yang tidak tahu harus membawa apa saat pulang memutuskan untuk membeli pizza karena aku tahu Rosie menyukai pizza, kakak yang baik bukan?
"Kau memang terlihat sangat bahagia sekarang, tapi apa alasannya?" Tanya Daddy sambil mengambil satu potong pizza kemudian memakannya di samping Rosie, Mommy juga ikut menatapku karena aku masih menempel dengan tatapan bertanya-tanya.
"Aku bahagia sampai jantungku berdebar tak karuan, lututku lemas, ternyata seperti ini rasanya cinta." Ucapku sambil menyandarkan kepalaku pada bahu Mommy.
"Kau memiliki kekasih?" Daddy kembali melontarkan pertanyaan, Dad.. aku harap aku bisa segera memiliki kekasih kemudian membawanya pulang untuk menunjukkan bagaimana keseriusanku, tapi itu hanya berlaku untuk Jennie.
"Bukan Dad.. tapi aku bertemu Jennie.. aku menjabat tangannya.. kami bertatapan.. aku akan pingsan, atau bahkan aku sudah pingsan." Ucapku, bahkan saat membicarakan pengalamanku hari ini, pipiku memanas, kupu-kupu berterbangan menggelitik perutku sekarang.
"Dia benar-benar cantik, seperti bidadari, aku terkesima saat akhirnya dia membuka maskernya, mimpiku rasanya menjadi nyata, Jennie adalah mimpiku." Aku masih membayangkan bagaimana pertemuan kami saat semua orang tiba di hotel tadi, namun setelahnya Mommy menepuk pipiku, membuat semua hal yang aku pikirkan hancur seketika.
"Sekarang saja kau sedang bermimpi, bangun Lisa. Jangan bicarakan omong kosong dan jawab ucapan ayahmu dengan benar." Aku berdecak sebal dan duduk di hadapan Rosie.
"Rosie, aku bersumpah, aku benar-benar bertemu dengan Jennie, seharusnya agensi Sorn bekerja sama dengan monsterbaby, grup baru di dalam naungan agensi Jennie, tapi karena mereka berhalangan, yang menggantikan adalah Jennie, aku menjemputnya di bandara, kemudian kami bersama-sama pergi ke hotel, disitu aku memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Jennie karena aku menjadi penerjemah di antara staff Jennie dan staff agensi Sorn." Aku memilih untuk berbicara dengan Rosie yang akan lebih memahami ucapanku daripada Mommy.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKIEST TRANSLATOR - JENLISA [G×G]
FanfictionSemua orang pasti memiliki idola di hidup mereka, sama halnya dengan Lalisa yang begitu mengidolakan penyanyi asal Korea Selatan bernama Jennie. Sepertinya tidak ada satu orang pun di Thailand yang tidak mengetahui bagaimana tergila-gilanya Lisa yan...