Part 32

149 21 6
                                    

"Maka, titipkanlah cintamu kepada-Nya. Sang Maha Cinta."

_-_-_-_-

"Baru jam 11:30, ke kantin dulu yuk.. Nanti dzuhur ke masjid, sholat sama kajian." Ajak Syifa.

Mereka berempat pun melangkah menuju kantin untuk makan siang.

_-_-_-_-

Menanti pesanan makanan pesanan disajikan, selfi memilih mengeluarkan ponsel dari tas untuk mengecek beberapa notifikasi yang masuk.

Selfi tergerak untuk membuka pesan yang berasal dari Faul hampir 2 jam yang lalu.

Ia cukup terkejut saat mendapati bahwa isi pesan lengkapnya ia diminta untuk menitipkan  proposal ke penjaga kampus ketika selesai jam kuliah, sedangkan ia justru sedang berada dikantin.

Pikirnya mungkin Faul akan terlebih dahulu mengambil proposal sebelum kajian.

Gelisah, selfi pun pamit ke teman-temannya untuk mengantarkan proposal tersebut.

"Teman-teman, aku ada perlu sebentar ke depan.. Titip pesananku ya, kalau 10 menit aku belum kembali bungkus saja dan kalian ke masjid duluan."

Tanpa menunggu jawaban dari teman-temannya, dengan setengah berlari Selfi meninggalkan kantin dengan tergesa.

Betapa terkejutnya dia saat baru saja keluar dari pintu kantin dan hendak berbelok ke arah koridor, hampir saja ia menabrak seseorang yang juga hendak masuk ke kantin.

"Allahu Akbar!!" Ucap Selfi karena terkejut.

"Allah!" Ucap orang tersebut yang sama terkejutnya.

"Maaf, maaf.. Aku tak sengaja"

"Fira.. Kenapa kamu lari-lari seperti itu? Untung saja nggak nabrak kan tadi.."

Mendengar suara yang sepertinya tidak asing di telinganya, Selfi yang tadinya menundukpun mendongakkan kepala.

"Kak Faul..!" Ucap Selfi sebelum menundukkan kepala kembali.

Faul pun hanya menggelengkan kepala melihat reaksi Selfi saat menyadari siapa yang hampir dia tabrak.

"Eum.. Maaf kak.. Aku.. Aku.. Nggak sengaja"

"Iya, nggak papa.. Memangnya kenapa kamu tergesa-gesa seperti itu?"

"Ah, oh iyaa... Aku mau nganterin proposal ke depan." Jawab Selfi canggung.

"Ooh.. Lalu kenapa tergesa-gesa seperti itu?"

"Itu.. Aku baru baca pesan dari kakak. Jadi langsung aja mau anterin. Takutnya kakak mau ambil sebelum kajian. Atau ini kakak udah dari sana?" Jawab Selfi merasa tidak enak.

Mendengar jawaban Selfi, Faul mengerutkan kening.

"Apa saya bilang kalau mau ambil proposalnya sebelum kajian?"

Selfi tersadar dan mendongak kembali sekilas. "Eh, itu... Enggak kak.."

Faul pun menarik sudut bibirnya sekilas lalu berkata "Baiklah maaf kalau kamu salah paham, saya belum ke sana. Bahkan niat saya mau mengambil proposalnya baru nanti setelah kajian."

"Oo, oooh begitu.. Tau gitu gak buru-buru aku tadi."

"Sekali lagi maaf."

"Eh, nggak perlu minta maaf kak. Aku juga yang sudah salah paham. Eum.. Kalau begitu apa sekalian aja aku kasih sekarang?" Ucap Selfi menoleh sekilas

"Boleh.."

Selfi pun membuka tas nya dan mengambil salinan proposal untuk diberikan kepada Faul.

"Ini kak"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kambing Hitam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang