Prolog

142 16 0
                                    

2030

"Tapi Kamu gak bisa seperti ini, Reno!" Teriak wanita yang menggunakan blazer hitam dan beberapa aksesoris tambahan pada pakaiannya.

"Gak bisa gimana, Kate? Aku udah berhasil, Aku bisa nikahin Kamu!" Jawab Pria yang disebut Reno dengan nada yang tak kalah tinggi.

"Kamu mau lawan Dia?!" Jari telunjuk wanita itu menunjuk pada pria paruh baya yang berada ditengah lautan manusia sedang berbincang dan bercengkerama dengan hangat.

"I don't fucking care, Kate! Aku sukanya Kamu, dari awal Kamu udah tau itu! Aku sayang Kamu, Katerine!! Aku cuman mau menikah sama Kamu!"

"What You say, Renovian?" Itu bukan suara Kate, apalagi Reno. Keduanya kini menoleh ke sumber suara, dan disana sesosok wanita berambut pendek dengan gaun putih yang membalut tubuh rampingnya menatap Kate serta Reno secara bergantian dengan air mata yang siap turun kapan saja.

"W-Wina?" Panggil Reno dengan sedikit rasa terkejut yang menyelimuti dirinya.

"Setelah apa yang Aku berikan, dan apa yang telah Aku lakukan padamu, Reno, begitu jahatnya Kamu menghianati kepercayaanku!! Aku kira, Kamu tak seperti pria brengsek diluaran sana, Reno! Dan Kamu, Kate. Tidak Puaskah Kamu mengambil semua apa yang seharusnya menjadi milikku? Dan sekarang Kau mengambil Reno-Ku?! Kamu jahat, Katerine!" Wanita berambut pendek itu mulai berlari meninggalkan ballroom yang masih ramai dengan manusia. Tak perduli kala semua mata menatap dirinya dengan tajam, kaki jenjang milik Wina terus berlari meninggalkan kekasih dan sepupunya yang terus memanggil namanya dan berusaha mengejarnya.

Kaki itu tak berhenti untuk satu langkah pun, punggung tangannya mengusap kasar air mata yang turun dengan tidak sopannya. Ia meremat ujung gaun yang Ia gunakan dengan satu tangannya yang menganggur. Matanya terpejam, merasakan tubuhnya melayang keudara dan berakhir merasakan sakit disekujur tubuhnya kala punggung itu mendarat diatas kerasnya beton.

"Wina?"

"Winaya?"

"Wina bangun!"

Ia mengerjapkan matanya, berusaha bertoleransi dengan cahaya yang masuk kedalam bola matanya. Kepalanya seolah berputar, hingga Ia berhasil menangkap dimana dirinya berada.

"Wina? Kamu udah sadar? Oh, syukurlah, Wina.. Aku khawatir sekali."

Wina terkejut kala membuka matanya.

Apa ini, mengapa dirinya berada disini?

Ini 'kan..

UNIT KESEHATAN SMA DIA DULU?!

Benang MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang