One

98 4 2
                                    

Alfa Pov

Pagi ini,gue berdiri di mading tempat para murid melihat kabar berita di sekolah.

Gue menatap daftar nama kelas XI IPA ya disini gue bersama para siswa-siswi yang baru-siap-libur sudah masuk sekolah kembali.

Gue terdiam melihat nama gue berada dikelas XI IPA 4,gue mencoba mencari nama seseorang yang dulunya kelas X sekelas dengan gue.

Ah,ketemu Ame Felia,Witra Ramadhani,Rio Saputra,Tami Fuja,Diana Putri. Sayangnya cuma 5 orang.

Hmm,gue rasa gue duduk sama ame aja atau diana atau tami,ah lihat nanti ajadeh.

Gue mencoba keluar dari sekerubungan manusia yang berdiri didepan mading dan mencoba mencari teman-teman yang gue tau sekelas dengan gue.

"Alfaa",gue membalikkan badan dan melihat culir yang dulunya kelas X7 yang gue yakini dia sekelas sama gue.

"Eh cul",gue tersenyum ramah dan melambaikan tangan kepada culir.

"Kita sekelas lohhh,pasti seru deh isinya yang suka ngakak semua",culir menghampiri gue dengan riangnya.

Dasar behel riang.

"Wah serius?",seru juga nih kelas kalau kaya gini.

"Iyaa,yang bandit ngakak semua"

"Wahahaha bagus deh jadinya ga canggung amat dah"

"Iyaa fa,eh ayuk deh kekelas penasaran nih",culir menyeret tangan gue kekelas XI IPA 4.

Gue dan culir berdiri didepan pintu yang masih dikunci sama penjaga sekolah alias mas yanto,dan ada segerombolan laki-laki yang berdiri agak jauh dari kami.

Yang gue yakini itu adalah murid kelas XI IPA,ya kami digedung A alias gedung bawah yang terdiri dari kelas XI IPA dan Kelas X1-X3.

Dan gedung B alias dilantai 2 XI IPS dan Kelas X4-X6. yang terakhir gedung C yaitu kelas XII IPA dan IPS.

Gue dan culir akhirnya duduk didepan kelas kami yang menghadap lapangan basket.

"Cul",gue dan culir menatap kebelakang dan mendapati seorang perempuan yang tak asing lagi

Yaitu icha,teman sekelas culir dulu.

"Eh cha,kok lama sih?",culir menatap icha dengan seksama.

"Tadi bertengkar dulu sm adek cha,eh ada alfa",icha menepuk bahu gue dengan tersenyum.

"Eh icha,duduk sini cha",gue balas senyum dan mempersilahkan icha duduk diantara gue dan culir.

"Kita sekelas loh faa",icha berbicara dengan antusiasnya.

"Iye elah gue tau cha,ngapain juga gue duduk disini? Haha",gue ngakak dengan ekspresi icha yang sedikit melongo.

Icha emang gitu agak bolot tapi pinter.

"Icha kira alfa gatau hehe",icha nyengir bolot.

Gue dan culir ngakak sejadi-jadinya melihat ekspresi icha.

Icha,terkadang bolot terkadang nyambung tapi yagitu deh.

"Udah deh ngetawain icha mulu",icha mendelik kesal kegue dan culir.

Dan kami berhenti ngakak,karna sekerubungan anak laki-laki yang berkumpul tak jauh dari kami berjalan melewati kami untuk kekelas.

"Alfa sekelas lagi nih",rio berkedip-kedip genit sambil menunjuk gue dan dia sambil tersenyum.

"Apaan sih lo gaje amat",gue mendelik kesal sambil terkikik sedikit.

Rio Saputra,orang yang dikelas X jadi ketua 'suka ngacangin orang dan tukang bully',gue dekat sama dia sekedar dekat buat ngakak.

Dan rio cuma sendiri dari kelas X6- yaitu kelas gue dan dia dulu.

Gue,culir,icha berjalan memasuki kelas XI IPA4 yang sudah lumayan banyak murid berada.

Gue duduk di kelompok pojok kanan dibarisan nomor dua. Gue suka duduk dibarisan depan ya alasannya kalau nyatat mudah karna gue pakai kacamata.

Gue masih duduk sendiri nunggu ame,yang dari sebelum lebaran idul fitri udah janjian sama gue duduk bareng.

Tapi diana minta bareng juga,ah bingung. Mending gue nunggu siapa yang datang duluan aja.

Gue masih menatap seisi kelas yang pertama kali masuk ini para siswa-siswi masih bergaul dengan murid yang dulunya satu kelas dengannya.

Termasuk gue ya,walaupun juga udah kenal sama beberapa murid yang ada dikelas ini.

Ada yang cuma say 'hi' doang ada yang satu organisasi sama gue,ada yang satu ekskul sama gue,ada juga yang dulunya kenal dari temen.

Tanpa sadar,disebelah kanan gue udah duduk si ame yang menghadap kebelakang.

Dimana diana duduk dan gue gapernah lihat murid ini sebelumnya,dia siapa?

"Eh fa lu bengong aja deh dari tadi,udah gue panggil juga gadenger",ame menatap gue kesal.

"Yaelah me kaya yang lo gatau si alfa aja yang suka bengong-tak menentu",diana tersenyum singkat dan menatap ke si 'murid yang gue ga tau ini'.

"Apaansih kalian",gue mendelik sebal.

"Eh fa,kenalin deh ini Defalia,panggil aja alia",ame mengenalkan si 'murid yang gue gakenal' itu.

"Alia",alia tersenyum dan mengulurkan tangannya kegue untuk salaman.

"Alfa",gue balik tersnyum dan menyalami alia balik.

"Assalamualaikum",tiba-tiba seorang guru yang gue yakini walas kelas gue datang.

Gue berbalik dan merapikan duduk gue,didepan gue udah Tami dan Riani. Riani,dulunya temennya dilla temen smp gue jadinya gue kenal.

"Waalakumsalam",jawab kita semua.

"Baiklah,anak-anak semua. Perkenalkan nama ibu Sastilah Murni. Ibu sebagai walas dengan mengajar bahasa inggris. Panggil saja mam sas",mam sas berdiri didepan kelas dengan sebuah spidol.

"Ada yang mau ditanya kan?",mam sas bertanya kepada kami semua.

Kami semua hening,mungkin karna pertama kali masuk dikelas XI.

"Assalamualaikum",tiba-tiba suara seseorang dari luar pintu mengejutkan kami.

"Waalaikumsalam",kami semua menatap kearah pintu.

Mam sas berjalan kearah mereka-ya 2orang anak laki-laki yang gue udah biasa lihat mereka.

Mereka,anak bandit ya bisa dibilang bandit tapi bukan bandit,mereka anak tongkrongan dibelakang sekolah.

"Eh ini kenapa terlambat?",mam sas bertanya kepada mereka.

"Eh tadi macet bu"

"Eh tadi rame dimading bu"

"Sebenarnya apa?",mam sas menatap seksama terhadap mereka.

"Macet bu macet",salah satu dari mereka menjawab dengan munggut-munggut.

"Yasudah,kali ini mam maafin, kalian masuk kedalam dan cari bangku kosong",mam berjalan kedepan kelas dan melanjutkan sesi perkenalan dan dilanjutkan dengan pemilihan perangkat kelas.
***

HAII GUYS,KALI INI GUE BUAT CERITA BARU HEHE GAPAPA KALI YAA. VOMMENTNYA JANGAN LUPA YAA!

Bubble GumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang