Five

21 2 0
                                    

"Hmm enak ya masakan anak jeng tiar",kata indah sambil melahap nasi goreng buatan alfa.

Alfa hanya tersenyum dan menuangkan air teh yang dibuatnya tadi bersama kevin.

"Bisa pulang jadi mantu ga nih jeng?",indah menyengir dan melirik anak bungsunya,kevin.

Kevin memutar bola matanya kesal kearah mamanya.

"Oh boleh dong jeng kan kevinnya jadi mantu yang baik juga bantu-bantu calon istrinya masak hihi",tiar dan para jeng-jeng lain tertawa bersama melirik anaknya dan kevin.

Alfa dan kevin sama-sama mendelik kearah ibu-ibu yang tertawa kepada mereka,yah lebih tepatnya menertawai mereka.

"Alfa mandi dulu"

"Kevin keluar dulu"

Mereka berbicara bersamaan sontak para ibu-ibu cekikikan melihat tingkah mereka.

Alfa dan kevin saling bertatap sinis dan jalan berlawanan arah,alfa kearah tangga dan kevin keluar.
***
Alfa memasuki kelas yang sangat sepi yah bisa dibilang sepi untuk jam 06.53 padahal sebentar lagi akan bel,tetapi penghuni kelas tetap saja hanya beberapa orang.

Alfa duduk dibarisan dua belakang di bagian kelompok 2 dari pintu kelasnya.

"Hmm sepi yaa",alfa melirik kepenjuru kelasnya yang ia dapati hanya Yola,icha,culir dan tidak lupa si ketua kelas pitok yang mondat mandir gamenentu.

"Tau tuh,padahal kan 7 menit lagi bel",culir berceletuk ria sambil melirik arloji pinknya.

"biasa ka isi kelas ini preman semua",sahut pitok yang mulai berjalan kearah barisan tempat duduk alfa dan duduk dihadapannya,sambil mengibas-ngibas.

Ya wajar,antara barisan ke dan 3 tempat leretan kipas angin.

"pagi baru tok",alfa terkekeh pelan melihat pitok yang bercucuran keringat.

"tau nih,percuma aja sekolahnya bagus beh kipas angin Cuma dibarisan lo sama barisan si nisa. yang bayar spp kayanya Cuma barisan 2 sama 3 deh",pitok mengambil tisu dari saku celananya dan mulai melap bagian dahinya.

Kami semua yang berada dikelas tertawa melihat pitok. Yah,ketos ini memang kocak dan gabisa diam selalu ada sesuatu yang membuatnya terlihat lucu.. belum lagi saat pitok tertawa matanya hilang dalam sekejap.

Alfa mengerjap melihat teman-temannya sudah pada datang kekelas.

"eh bu nanik",pitok langsung berdiri dan berjalan kearah tempat duduknya di kelompok 1 barisan nomor 2.

Di sekolah alfa memang laki-laki harus didepan,karena jika perempuan didepan kalau-terjadi sesuatu pada mereka yang membuat lelaki melongo dan akan tertawa sesaat sambil mengode-ndoe ria,seperti menstruasi.

Bu nanik masuk kekelas dengan senyuman ramah,bu nanik seorang guru matematika yang sangat perhatian dengan muridnya.

Pitok mulai menyiapkan dan berdoa mulai. Alfa melirik keluar dan melihat kevin disana terlambat dengan menatapnya sekilas dan dia menoleh kebelakang ada beberapa murid lagi yang terlambat.

Setelah berdoa mereka semua yang terlambat masuk kedalam kelas,sekitar 10 orang yang terlambat,ada 6 orang laki-laki dan 4 perempuan,dan itu termasuk ame teman sebangku alfa.

Mereka semua bersalaman dengan bu nanik dan duduk ditempat masing-masing.

Kevin sempat melirik alfa dan tersenyum..

Alfa hanya menatap kevin dengan kikuk.

"baiklah anak-anak ibu sekilas aja ya perkenalkan nama ibu Desmulyani bisa dipanggil buk anik atau nanik,dulu ibu pernah mengajar kelas X7 dan kelas XII. Nah tanya sama culir,icha,putri sama kevin",bu nanik menyengir dan melanjutkan pelajaran diawal semester ganjil yaitu statistik.

Bubble GumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang