bab 9: trauma

741 51 11
                                    

~Happy Reading~

_________________________________________________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________________________________________
___________________________________

Kejadian kemarin membuat kaiser merasakan trauma yang bisa di bilang cukup berat.. dia hanya tidak menyangka isagi akan melakukan hal itu padanya, kaiser memutuskan untuk bolos sekolah dan di rumah saja mengurung diri di kamar. Sudah lebih dari sebulan kedua orang tua kaiser di luar negeri, jadi kaiser bebas ingin bolos atau berangkat ke sekolah.

Sementara di sekolah, geng jamet kaiser bingung karena kaiser tidak berangkat hari ini, jika ia mau bolos biasanya mengajak mereka tapi hari ini tidak tentu mereka bingung dan agak khawatir pada kaiser. Isagi yang menunggu kaiser di kelas tapi tak kunjung datang dan tiba tiba di beritahu oleh Ness kalau dia sedang sakit dan tak bisa berangkat hari ini.

Isagi mengangguk saat Ness mengucapkan itu lalu pergi dengan tatapan curiga terhadap isagi, tapi dia akhirnya pergi dan meninggalkan isagi di kelas. Isagi mulai berpikir, apa tindakan nya kemarin berpengaruh kepada mental kaiser? Dia mulai khawatir dan terus memikirkan kaiser sampai bell masuk berbunyi.

*Kring!!

Guru masuk setelah semua murid nya lengkap, tapi buk guru menyadari ada yang tidak hadir hari ini. Ia mengecek absen mulai mengabsen lalu saat tiba di nama Michael kaiser hening tak ada jawaban, ibu guru agak kaget karena kaiser tidak datang hari ini biasanya dia bolos saat siang hari.

"Apa ada yang tau kaiser kemana?" Tanya buk guru pada semua muridnya dan Ness pun menjawab sambil mengangkat tangan

"Dia sedang izin buk, kaiser sakit." Ucap Ness setelah itu ibu guru mengangguk dan Ness menurunkan tangannya di taruh di atas meja

Tak lama kemudian, pelajaran pun di mulai dan semuanya fokus ke depan memperhatikan guru mereka, dari semuanya yang fokus isagi hanya melamun kearah jendela yang ada di sampingnya. Isagi duduk di dekat jendela dan berada di bangku belakang, ia menatap pohon dan kursi taman yang ada di balik jendela itu, pikiran tentang kaiser pun melintas. Ia merasa bersalah, apa kelakukannya berlebihan? Tapi di dalam hati isagi dia merasa dia itu tidak salah dan tak mau di salahkan.

Saat sedang asik melamun dan memikirkan kaiser, tiba tiba guru memanggilnya dengan nada membentak, sepertinya isagi sudah di panggil berkali kali tapi tidak menyahut

"Isagi! Yaampun.. telinga mu kemana!?" Bentak buk guru pada isagi dan isagi langsung terlepas dari lamunannya lalu menatap sang guru

"I-iya buk ada apa?" Tanya isagi agak takut dan ia menerima helaan nafas dari sang guru

"Kenapa kamu melamun dan tidak memperhatikan pelajaran ibu hah?"

"Ah.. s-seumimasen sensei, saya terpikir sesuatu."

"Kali ini ibu maafkan, perhatikan sekarang ya."

"Iya buk.."

Pelajaran di mulai lagi dan isagi kini fokus kepada sang guru yang sedang mengajar di depan, ia membuang pikiran tentang kaiser untuk sementara dan fokus mencatat juga mendengarkan. Pelajaran buk anri akhirnya selesai dan bell istirahat makan siang berbunyi.

*Kriing!! X2

Isagi keluar dari kelas dan berjalan menuju kelas sobat sobat nya yaitu Nagi, Rin, dan bachira. Tapi ia berubah pikiran karena akan lelah mengunjungi kelas mereka satu persatu lebih baik di beritahu lewat ponsel. Isagi mengetik pesan untuk mereka bertiga dan setelah selesai ia mematikan ponselnya dan berjalan menuju kantin.

Notif muncul di ponsel ketiga lelaki yang berteman dengan isagi, mereka melihat pesan itu dan segera pergi dari kelas mereka menuju ke kantin. Kenapa gercep banget? Karena isagi mau nraktir mereka jajanan di kantin sepuas mereka, tak lama kemudian pundak isagi di tepuk dari belakang yang membuatnya tersentak kaget.

"Eh anj!!" Teriak isagi saat kaget, bachira yang menepuk pundaknya melongo dan tertawa setelahnya

"Bikin kaget aja lu chir! Untung jantung gw gak copot."

"Halah lebay lu baru di tepuk doang Ama bachira." Ujar Surai hijau tua yaitu Rin~

Setelah selesai basa basi sedikit, ketiga sahabat isagi duduk di kursi yang tersedia di depan mereka, dan mulai memesan apa yang mereka mau. Mereka selesai memesan dan isagi mulai menceritakan apa yang terjadi di antara dia dan kaiser pada mereka.

"Gw boleh cerita ini gk sih ke kalian?" Tanya isagi dengan ragu pada ketiga sahabatnya ini, tapi mereka mengangguk dan janji menjaga rahasia jika ini adalah rahasia yang harus mereka jaga.

Isagi mulai menceritakannya, baru setengah cerita bachira sudah melongo, sementara Nagi dan Rin agak jijik karena masa isagi menceritakan bagaimana ia dan kaiser melakukan seks di kamar mandi waktu itu? Rin merasakan perutnya agak mual dan meminta isagi melewati yang bagian seks, lalu sampailah di akhir cerita yaitu sekarang. Apa kaiser trauma?

"Sumpah itu agak menjijikan, dan Lo brengsek banget bro." Ujar Nagi yang membuat isagi sedikit terbelalak

"Gw setuju sama nagi." Ucap Rin

"Menurut gw dia trauma sih, Lo parah banget gi menurut gw." Ujar bachira

Isagi menunduk melihat ke tanah dan memikirkan perbuatannya yang salah, tapi menurutnya itu tidak salah.. lagipula kaiser menikmatinya bukan? Isagi menggelengkan kelapanya dan meminum cola yang ada di atas meja.

"Jadi, menurut lu yang Lo lakuin ke kaiser itu gk salah?" Tanya Rin

//Glekk

"Menurut gw, gw gak salah." Ucap isagi tetep kekeuh tidak ingin di salahkan

Rin menghela nafas dan tak habis thinking dengan temannya yang gila satu ini, udah tau salah tapi gk mau ngakuin maksudnya gimana? Rin agak kesal tapi ia menarik nafas dan berusaha tak marah pada si Surai biru tua ini.

______________________________________________________________

TBC..

Wah wah, aura redflag isagi sedikit demi sedikit muncul ygy

Suka: vote and comment
Oke??

He Is Number One In My Heart. - ISKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang