Happy Reading
_______________________
"Sayang!"
Nagi, Rin, dan bachira menoleh kebelakang dengan terkejut dan mereka bingung harus melakukan apa, sementara kaiser melirik kearah orang yang menodongkan pistol ke kepalnya matanya semakin berkaca kaca dan terpejam takut.
Sang pelaku menyeringai dan bersiap menekan pelatuknya, Isagi segera berteriak untuk mencegah orang itu
"Tunggu!! Jangan lakukan itu! Lepaskan dia Veronica!" Teriak Isagi dengan tangan yang terkepal erat sampai terluka dan berdarah sangking eratnya.
"Kalau aku tidak mau bagaimana~? Aku tau dia yang paling kau sayang, Jadi.." Veronica segera bersiap menari pelatuknya lagi
"Tidak, tidak, tidak! Jangan tarik pelatuk itu!! Bngst berhenti gak Lo!!" Ujar Isagi kesal dan berjalan mendekat
"Berhenti, atau ini akan benar benar ku tarik pelatuknya. Turun kan semua senjata kalian." Perintah Veronica
Isagi menggertakan gigi nya sangat kesal dan ia memberi kan isyarat pada tiga ketiga teman nya untuk menurunkan senjata mereka, Rin menghela nafas kasar lalu menurunkan senjatanya di susul dengan bachira dan Nagi yang juga menurunkan senjata mereka.
Tatapan Isagi memicing kearah Veronica, sungguh ia tidak tega melihat sang kekasih tidak berdaya seperti itu.
"Sudah, sekarang lepaskan dia." -Isagi
"Pfft.. kau pikir akan semudah itu?" -Veronica
"Anjg, trs mau lu apa bngst!?" -Isagi
"Mphh.. ichi.." gumam kaiser tidak jelas karena tertutup tangan
Isagi merasa amarahnya semakin memuncak dan aura di sekitarnya menjadi gelap, tatapan itu seperti menunjukkan akan membunuh siapapun yang ada di hadapannya.
Nagi, Rin, dan bachira terkejut saat melihat Isagi seperti itu, mereka segera mendekat kearah Isagi dan mencoba menenangkannya
"Gi tenang gi! Jangan lepas kendali!" -Bachira
"Goblok! Lu jangan kyk gini anjg!" -Rin
"Gi! Sadar cok!" -Nagi
Saat bachira akan memegang pundak Isagi tangannya di tepis dan Isagi segera berjalan mendekat ke kaiser dan Veronica tanpa memikirkan Veronica akan menarik pelatuknya atau tidak.
"B-berhenti di sana! Gw tarik nih pelatuknya!" -Veronica
"Bacot, banyak omong lu." Suara Isagi dingin dan ekspresi nya datar sambil terus berjalan ke arah mereka
Veronica merasa takut dan ia ragu untuk menarik pelatuk itu, Isagi yang tadi menunduk sekarang menatap lurus kearah Veronica dan itu sangat menyeramkan, Veronica reflek menjatuhkan pistol nya karena gemetar dan Isagi segera mendekat secepat kilat lalu mendorong dengan kuat Veronica.
Veronica terjatuh dan kaiser di tarik ke dekapan Isagi dan ia memeluk kaiser erat dengan satu tangan berada di kepala bagian belakang kaiser, Isagi bisa mendengar kalau kekasih nya terisak di dadanya dan kedua tangannya meremat pakaian Isagi
"Ichi.. kai takut.. i-ichi.." gumam kaiser dengan tangisannya beserta rengekan
"It's okay, i'm here." -Isagi
Iris mata Isagi melirik kearah teman temannya
"Gw minta tolong urusin dia, and maaf buat tadi chir." -isagi
Mereka bertiga mengangguk dan Isagi pun menggendong tubuh kaiser ala bridal style dan membawanya keluar dari kamar ini.
Di luar kamar
Kaiser masih takut, ia memeluk Isagi erat setelah di turunkan dari gendongannya, Isagi membelai Surai panjangnya lalu mengecup dahinya dan kedua mata kaiser yang mengeluarkan air mata
"Semua baik baik saja.. berhentilah menangis sayang, kau baik baik saja selama aku di sisi mu.." ucap Isagi dengan suara lembut menenangkan kaiser
"Hiks.. hiks.. Takut, kai takut.."
"Sshh.. it's fine, don't scared my darl, i'm here."
Trauma? Lebih tepatnya kaiser teringat trauma masa lalunya, kalian tahu? Dia juga pernah di todong pistol seperti itu saat masih sangat kecil, trauma itu kembali ia ingat.
_________________
TBC..
Author: Maaf pendek.. author gk ada ide lagi, bab selanjutnya berisi flashback kaiser yaa
Suka: Vote and comment
Oke??
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is Number One In My Heart. - ISKI
Romantizm⚠️WARNING⚠️ Jangan salpak ygy, ini bukan kaisagi tapi isakai Book ini mengandung 🔞 dan bagi yang homopobic di larang membaca ini oke? Top: Isagi bott: kaiser ~💙~ Selamat membaca para Readers🙏 Blue lock @Maneyuki Kaneshiro Characters @Yusuke Nom...