bab 10: minta maaf

678 58 8
                                    

~Happy Reading~

°°°

___________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________________________________

Sepulang sekolah, isagi memutuskan untuk menjenguk kaiser ke rumahnya dan mungkin minta maaf juga. Sesampainya di rumah kaiser isagi mengetuk pintu rumah keluarga kaiser dan yang membukakan adalah seorang perempuan dan isagi berpikir itu pembantu kaiser.

"Bi, kaiser nya ada?" Tanya isagi

"Oh nak kaiser? Ada di kamarnya, mau bibi panggilkan?" Setelah bibi mengucapkan itu isagi menggeleng

"Nggak bi, biar saya aja yang ke kamarnya."

"Oh yaudah silakan masuk kalau begitu"

Bibi mempersilakan isagi untuk masuk ke dalam dan menemui kaiser, isagi berjalan di rumah yang agak besar itu dan tak lama menemukan sebuah pintu yang di yakini nya bahwa itu adalah kamar kaiser. Isagi mengetuk pintunya dan terdengar suara.

"Masuk aja gk di kunci." Suara itu terdengar seperti suara kaiser tapi agak lebih serak, mungkin dia habis bangun tidur?

Pintu kamar kaiser pun terbuka tapi kaiser blm menoleh ke belakang, karena posisinya ia berada di sebuah meja dan kursi lalu ada komputer di depannya, ia membelakangi pintu, terlihat matanya yang seperti panda memantul dari layar komputer. Isagi bisa melihat itu dan baju kaiser yang sangat tertutup, seperti bajunya itu kebesaran dengan panjang lengan kaos yang dia gunakan menutupi kedua tangannya.

Isagi menelan ludah kasar melihat sekeliling kamar itu yang redup tak sepenuhnya di sinari cahaya lampu, isagi memberanikan diri untuk mengeluarkan suara, kaiser juga belum tahu siapa orang di belakangnya ini.

"M-misha.." ucapan isagi membuat mata kaiser terbelalak dan langsung menoleh kebelakang

"KELUAR!!" teriakkan keluar dari bibir kaiser yang terlihat kering, ia sepertinya masih takut bertemu orang luar, atau lebih ke takut bertemu Yoichi

"G-gw mau minta maaf! Jangan usir gw dul—"

"BACOT, PERGI LU DARI SINI!!!" teriakkan terdengar lagi di telinga isagi, dan isagi mundur satu langkah untuk sedikit menjauh dari kaiser

Kaiser keringat dingin dan pupil matanya bergetar, ia ketakutan. Isagi menatap manik biru milik kaiser, setelah melihat tingkahnya yang seperti ini terhadap dirinya isagi jadi merasa bersalah dan mencoba bicara kan ini baik baik.

"Misha.. bisa tolong jangan takut denganku?" Tanya isagi selembut yang ia bisa

"..."

He Is Number One In My Heart. - ISKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang