Pagi ini Jeonghan yang entah ada apa sedang sibuk sekali di dapur. Dia memasak ini itu. Menyiapkan banyak menu yang kini sudah tertata rapi di meja makan.
"Cheol, ayo makan."
Seungcheol kini berjalan ke ruang makan dengan wajah sedikit kesal. "Chal cheol chal cheol kalo manggil. Sayang kek gitu."
"Yaudah. Sayangku cintaku, ayo makan."
Seungcheol tersenyum lalu memegang sumpitnya. "Kamu masak semua sendiri? Mbak mana? Gak bantuin masak?"
"Aku emang mau masak sendiri. Mbak aku suruh yang lain. Kamu cepet sarapan aja, gak usah banyak omong."
Jeonghan kini ikut duduk di samping suaminya. Perutnya yang terlihat makin mengembul itu kini membuat dia terlihat cantik. Entah kenapa aura orang hamil selalu saja lebih menarik dari biasanya.
"Enak nggak?"
"Enak lah. Masakan sayangnya aku."
"Yaudah, aku siapin bekal ya." Jeonghan berdiri lagi sambil tersenyum bangga. Melihat Seungcheol lahap memakan masakannya.
Dua kotak sudah terisi penuh dengan cepat. Seungcheol yang siap berangkat ke agensi. Kini menenteng satu tas berisi kotak bekal dari suami manisnya.
"Jangan lupa dihabisin."
"Kayaknya harus aku umpetin. Nanti dimakan member pasti disana."
"Yaudah bagi-bagi dong."
"Nggak mau! Masakan kamu ya buat aku."
Jeonghan memutar bola matanya. Iyakan saja ucapan Seungcheol. Agar dia cepat berangkat dan tidak telat. Jadwal Seventeen makin sibuk karena tiga member hiatus cukup lama. Siapa lagi kalau bukan ketiga pakmil yang butuh perhatian super. Jadi kekosongan itu membuat member lain harus bekerja extra.
"Hati-hati dijalan, jangan lupa nanti kotak bekalnya dibawa pulang."
"Iyaaa. Love you, dada anak papa." Seungcheol mengelus perut Jeonghan dan menciumnya pelan. Kehidupan kecil itu yang membuat dia semangat setiap hari.
Seungcheol berangkat dengan senyuman dan lambaian Jeonghan. Bersyukur karena Tuhan mempertemukan mereka. Hingga bisa membangun rumah tangga seperti ini. Impian Seungcheol untuk menjadi seorang ayah akan segera tercapai sebentar lagi.
"Pagii bang Cheol." Hoshi yang sedari tadi duduk di sofa itu. Kini menghadap kebelakang, menyambut tamu.
"Pagi." Jawab Cheol singkat.
"Apa itu? Tumben bawa tas kecil."
"Gak usah tanya-tanya."
"Makin kepo kalo lo gak jawab. Mana coba liat."
"Megang dikit, gue bilangin Jihoon lo abis makan micin kemaren malem."
Hoshi kini terdiam, "Beraninya ngadu. Cupu."
Bagaimanapun, mempertahankan kotak bekal di tengah-tengah member Seventeen adalah suatu tantangan tersendiri. Baru saja Hoshi keluar. Dua member lain sudah datang.
"Ini apa ya." Mingyu memegang tas itu saat Seungcheol lengah.
"Buka aja." Ucap teman di sampingnya.
"Wahh, bekal. Tumben ada yang bawa ginian kesini. Siapa nih."
"Makan yok!"
"Izin dulu, Kyeom. Jangan ngawur lu!"
Seungcheol yang selesai dengan telfonnya kini kembali mengecek meja dimana tas berisi kotak bekal itu dia taruh. Tapi nihil.
Ya, sudah hilang!"SIAPA YANG AMBIL KOTAK BEKAL GUE!"
(grup chat waktu cheol telfonan)
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Married Life
FanfictionGimana jadinya kalau Seventeen sibuk dengan kehidupan pernikahan mereka disamping menjadi idol grup? Lanjutan dari Fake Sub In The Soop Couples Edition di instagram @eciaa.me 🖤 Happy reading