Chapt #1

52 28 15
                                    

OKE GUYS KETEMU LAGI KITA JADI AKU BAKAL LANJUTIN CERITANYA DALAM BENTUK NOVEL DAN BAKAL UPDATE SETIAP HARI SABTU YAH TEMAAN😉👌

*

SILAHKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA YAH

*

LIGHTCOKOLA

FOLLOW INSTAGRAM AKU BUAT INFORMASI MENARIK LAINNYA👌
IG:NOVL_SSS

*

HAPPY READING!!!

***


Devyn dan Leena membalikkan badan dan berdirilah Raya di depan mereka. Raya yang datang tanpa aba-aba mengejutkan Devyn dan Leena sontak mereka tertegun dan kemudian...

"AAAAAAAAAAAAAAAA" jerit Devyn dan Leena yang mengejutkan tubuh Raya serta orang-orang sekitar.

Kemudian Leena memainkan wajah Raya dengan kedua tangannya dan Devyn beralih ke belakang Raya dengan polosnya ia menarik rambut Raya tanpa rasa bersalah.

"aakh"

Perbuatan keduanya membuat Raya risau dan ia pun menarik telingan kedua temannya itu dengan maksud membalas mereka.

"eit..eit..eit.."

Dengan napas berat Raya melepaskan telinga mereka dan ia meletakkan tangannya berkacak pinggang. Raya pun menatap kedua temannya itu dengan menyernyitkan dahinya.

"kenapa sih kalian?" bentak Raya.

"huh, luntur bedak gue." Gumannya.

Devyn dan Leena memalingkan wajah dan saling bertatapan lalu memasang senyuman khas mereka.

"anak orang, kan ini?" tanya Devyn menunjuk Raya dengan jari telunjuknya.

"gak mungkin anak lo, kan." Jawab Leena menggelengkan kepalanya.

Raya melirik mereka berdua dengan waspada, ia pun mundur selangkah demi langkah. Kemudian, sentak Devyn dan Leena bergerak cepat memeluk Raya kegirangan, dan Raya pun tak dapat melarikan diri dari mereka.

***

Mereka bertiga pun tiba di sebuah kafe, Leena dan Raya mendapatkan traktiran dari Devyn sembari menyambut kedatangan Raya.

"boleh borong nih..." ucap Leena.

"mau bungkus deng buat bokap gue..." ucap Raya.

"ceh... Udah gede ngomongnya lu gue... Jangan banyak-banyak bangkrut gue ntar!!" seru Devyn.

Namun, Raya dan Leena mengabaikan ucapan Devyn yang mempringati mereka.

"emang kecot anak orang... Mumpung gue anak baik dan soleh... Sayang temen... Itung itung sedekah." Gumam Devyn dengan tertawa kecil.

Mereka pun serentak menyeduh minuman yang mereka pesan, tak lama kemudian Leena melirik Raya memberikan banyak tanda tanya.

"apa liat-liat?" tanya Raya membalas lirikan mata Leena.

EvolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang