part 22

1.6K 89 3
                                    

Setelah sampai di rumahnya fadhel langsung diberi berbagai pertanyaan dan kekesalan Jinan dan juga Cindy kemana pergi dirinya kemarin malam sampai tidak pulang-pulang

"Jawab kamu habis dari mana fadhel" ucap Jinan dengan tegas sambil menatap wajah fadhel yang ketakutan

"I-itu pah kemarin" ucap fadhel sambil menceritakan tentang kejadian kemarin malam kepada orang tuanya yang dimana floran tidak karena berangkat ke sekolah

Setelah menceritakan tentang kemarin malam Jinan dan Cindy hanya menganggukkan kepalanya saja tanda dia mengerti

"Terus gimana apakah kamu udah putus sama pacar kamu itu" tanya Jinan membuat fadhel kesal mendengar papahnya bicara seperti itu padanya

"Papah apa-apaan sih aku lagi sedih loh berantem sama pacar aku apalagi aku harus putus sama dia dan menikah sama pilihan papah itu aku belum siap papah" emosi fadhel yang mulai tidak terkontrol

"POKOKNYA KAMU HARUS PUTUSIN PACAR KAMU SECEPATNYA PAPAH GAK MAU TAU REVANO FADHELIO HAPSARI" ucap Jinan dengan nada yang tinggi membuat Cindy mengelus lembut punggung suaminya agar tenang

"Udah pah kamu tenang" ucap Cindy sambil mengelus lembut punggung suaminya agar tenang

"Tapi pah a-aku belum siap ninggalin pacar aku yang udah bertahun-tahun lamanya kita bersama dan saling mencintai aku gak siap pah" ucap fadhel yang mulai lemas

"PAPAH GAK MA-" belum sempat Jinan bicara dia langsung sesak nafas dan ingin terjatuh tetapi dengan cepat fadhel langsung memegang tubuh Jinan agar tidak terjatuh

"Pah kamu kenapa pah hiks hiks" khawatir Cindy sambil menagis melihat suaminya yang tiba-tiba seperti ini

"Mending kita bawa papah kerumah sakit, ANDRE DION" teriak fadhel yang memanggil ke2 bodyguardnya

"CEPET BANTUIN SAYA ANGKAT PAPAH KE MOBIL" ucap fadhel yang di angguki ke2 bodyguardnya

Setelah itu mereka bertiga pun membawa Jinan masuk kedalam mobil diikuti Cindy yang duduk di kursi belakang mobil sambil memangku kepala Jinan

"Jaga rumah saya kerumah sakit dulu" ucap fadhel yang di angguki bodyguardnya

Setelah itu fadhel pun masuk menginjakkan gas mobilnya dengan kecepatan yang sedikit kencang agar segera sampai di rumah sakit

Skip

Sesampainya fadhel langsung teriak memanggil dokter agar menangani papahnya itu

"DOKTER TOLONG BANTU PAPAH SAYA" teriak fadhel membuat dua perawat dan dokter menghampirinya sambil membawa bangsal dan membawa Jinan ke ruangan khusus untuk ditangani lebih lanjut

""Hiks hiks hiks pah bangun pah" ucap Cindy yang sedari tadi tidak henti-hentinya menangis

"Silahkan ibu dan masnya tunggu diluar biar kami yang akan menangani pasien" ucap dokter yang di angguki fadhel

Setelah itu dokter pun masuk dan memeriksa keadaan Jinan

"Hiks hiks pah" tangis Cindy yang melihat dari kaca yang dimana Jinan yang sedang di periksa oleh dokter

"Udah mamah tenang yah papah pasti gak akan kenapa-napa kok" ucap fadhel sambil membawa Cindy kedalam pelukannya dan mengelus lembut punggung Mamahnya itu manakala Cindy hanya menangis saja dalam pelukan anaknya itu

Setelah beberapa menit pun kini Cindy sudah mulai tenang dan berhenti menangis

"Kita duduk dulu yuk" ucap fadhel dan membawa Mamahnya untuk duduk di kursi panjang yang ada di rumah sakit itu

perjodohan (Delgre)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang