Jika semua manusia boleh memilih takdir mereka, mungkin Tia akan rakus meminta kepada Tuhan agar semua takdir di kehidupannya adil dan bahagia
Namun semuanya hanyalah khayalan
Karena kenyataannya, takdir yang tia fikir akan baik seiring berjalannya waktu,tapi malah Semakin membuat dirinya selangkah demi selangkah masuk kejurang keputus asa-an
Tak ada yang akan menolongnya.lagi pula,siapa yang ingin menolong anak yang tak di inginkan?
Tia hanyalah seorang anak yang di berikehidupan lalu tak diinginkan dalam keluarganya,tak berguna,dan sampah masyarakat
Dipikirkannya selalu terlintas,
"Apakah aku harus mati terlebih dahulu, agar aku di pedulikan, dianggap,dan di sayang karena luka dan rasa sakit ini semakin hari semakin bertambah" tia berucap sambil menangisDan di sini lah tia di rumah tak cukup mewah tapi di dalamnya hanyalah kegelapan bagi tia
Tia yang tinggal bersama kedua orang tua nya dan kedua adiknya
Dan tentu tia tak begitu akur dengan kedua orang tuanya dan kedua adiknya
Layaknya bayangan tak tak pernah dianggap ada,tia selalu tersisihkan.selalu dianggap angin lalu dan tak pernah diajak berinteraksi sesam
Dirinya hanya aka digubris ketika kedua orang tuanya membuahkan sesuatu atau menyuruh tia melakukan pekerjaan rumah
Sakit memang,tapi tia merasa bahagia karena bisa membantu kedua orang tuanya, walaupun kegelapan dan sakit hati yang selalu Merenggutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Tia
Short Storykisah seorang anak yang selalu di maki dan di salahkan bahkan keberadaannya cuman di anggap angin lalu tia selalu memendam semua rasa sakit yang ia rasakan ingin mengetahui kisah selanjutnya silahkan di baca ya maaf kalau ada kata yang tak sesuai ka...