BAB 01

12 2 0
                                    

Jika semua manusia boleh memilih takdir mereka, mungkin Tia akan rakus meminta kepada Tuhan agar semua takdir di kehidupannya adil dan bahagia

Namun semuanya hanyalah khayalan

Karena kenyataannya, takdir yang tia fikir akan baik seiring berjalannya waktu,tapi malah Semakin  membuat dirinya selangkah demi selangkah masuk kejurang keputus asa-an

Tak ada yang akan menolongnya.lagi pula,siapa yang ingin menolong anak yang tak di inginkan?

Tia hanyalah seorang anak yang di berikehidupan lalu tak diinginkan dalam keluarganya,tak berguna,dan sampah masyarakat

Dipikirkannya selalu terlintas,
"Apakah aku harus mati terlebih dahulu, agar aku di pedulikan, dianggap,dan di sayang karena luka dan rasa sakit ini semakin hari semakin bertambah" tia berucap sambil menangis

Dan di sini lah tia di rumah tak cukup mewah tapi di dalamnya hanyalah kegelapan bagi tia

Tia yang tinggal bersama kedua orang tua nya dan kedua adiknya

Dan tentu tia tak begitu akur dengan kedua orang tuanya dan kedua adiknya

Layaknya bayangan tak tak pernah dianggap ada,tia selalu tersisihkan.selalu dianggap angin lalu dan tak pernah diajak berinteraksi sesam

Dirinya hanya aka digubris ketika kedua orang tuanya membuahkan sesuatu atau menyuruh tia melakukan pekerjaan rumah

Sakit memang,tapi tia merasa bahagia karena bisa membantu kedua orang tuanya, walaupun  kegelapan dan sakit hati yang selalu Merenggutnya

Dear TiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang