BAB 07

1 0 0
                                    

Pagi pun tiba
Tia terbangun karena sinar matahari masuk kedalam kamarnya tia pun melihat jam dan bergegas menuju kamar mandi

Setelah selesai mandi dan bersiap tia pun turun ke bawah

Saat sampai di ruang tamu tia ingin meminta tolong ke ayah nya

"Ayah apa Tia boleh minta tolong?" Kata tia sambil menundukkan kepalanya karena takut ayahnya akan marah

"Cihh gak sudi aku membantu mu, pergi lah dari hadapan ku"

Tia pun pergi dan menghampiri kedua adik nya

"Varok vino aku boleh gabung gak"

"Apaan gak gak, jijik gue dekat-dekat sama lo, jauh-jauh sana"

"Apa kenapa lo Masih di sini ha! Ganggu tau gak"

"Ta-tapikan vino kakak cuman mau gabung"

"Emang gak tau diri ya lo, udah berapa kali gw bilang pernah jangan ganggu gw dan kak varok.dan satu lagi gw benci Liat muka sampah lo"kata vino lalu menarik varok pergi dari situ

"Maaf.."kata tia lirih

Tia pun meninggalkan ruang tamu dan memilih masuk kedalam kamarnya

Di lai sisi

Dela dengan amarah memuncak Menaik ki tangga menunju kamar tia

"Yakk anak sialan di mana kau!!"

Dengan amarah menggebu della membuka pintu kamar tia dengan keras sehingga membuat sang empu yang sedang tidur terbangun karena kaget dan langsung bangun

"Bangun sialan"

Della menarik tia yang terduduk di atas ranjangnya dengan kuat,dan menyebabkan kepala anak itu sedikit pusing karena di tarik paksa

"Ib_ibu ada apa__?"

*PLAKKK*

"Sakit haa!!..ini karena kau tidak mengerjakan pekerjaan rumah dengan benar"kata bella sambil terus memukuli tia

"Aghhh ma_maaf ibu ak_aku gak sengaja aku tadi ketiduran"tia berucap sambil terus meringis kesakitan

"Gak sengaja kamu bilang!!"

Plak!! Plak!! Plak!!

"Akhh.. sakit hiks.. ampun,ibu hiks.. hiks.."tia tak bisa lagi menahan sakit nya tubuh nya bergetar dan air matanya terus keluar tia merasa kepalanya pusing,serta perih secara bersamaan

"Ingat ini sialan! Kalau kamu melakukan ini lagi,kau akan merasakan sakit melebihi ini"ucap dela lalu mendorong tia cukup keras hingga tia terjatuh bela pun meninggalkan tia sendirian di kamarnya dengan memar yang di berikan bela

Dear TiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang