BAB 03

1 0 0
                                    

"TIA!!!" Suara pekikan sang ayah bertepatan saat tia menapak kan kakiknya di lantai rumah

Tubuhnya menegang,dan tak lama bergetar takut

Dengan gerakan cepat dan kasar,faki---kepala keluarga menarik kuat lengan tia.tak peduli tia itu sudah meringis kesakitan dengan suara bergetar

"Kemana saja"sentakan faki mengema di seisi rumah

Tia hanya bisa menunduk.karena ia keluar tanpa izin kepada kedua orang tua nya

"Kalau ditanya jawab!!!!"

'plak!'

Panas menjalar.tak menghiraukan,faki kembali melayangkan tamparan disertai kata-kata yang menyakitkan yang tia dengar dengan jelas

"Jadi anak gak ada gunanya"

"Anak gak guna kayak kamu mati aja"

"Dasar anak sialan"

"Anak pembawa sial"

Sekiranya begitu lah kata-kata yang dilontarkannya kedua orang tua nya

Setelah mengatakan itu mereka semua meninggalkan tia sendirian di ruang tamu yang masih terdiam

••••

Pagi pun menyapa.

Matanya mengerjap, terganggu oleh sinar matahari yang masuk ke dalam kamarnya

Melenguh sejenak,lalu bangun dari tempat tidur untuk mandi

Yahh,itu tia

Setelah mandi dan bersiap cukup lama, akhirnya tia pun siap dengan seragam sekolah nya

Sebelum keluar,tia berkaca sebentar di Depan cermin, memandangi tubuh dan terutama wajahnya yang cukup pucat

Menghela nafas pelan, kemudian memilih beranjak dari pada berakhir terlambat, dan di maki kembali seperti semalam

Kakik pendek itu menurungi  satu persatu anak tangga, hingga di anak tangga kedua tia bisa mendengar  kedua adiknya dan kedua orang tuanya sedang bercanda ria dan terlihat bahagia tanpa adanya tia di selalah mereka

Tawa dan suara cerah juga suasan yang hangat dari mereka berempat bisa tia rasakan.tia agak ragu melanjutkan langkahnya yang mungkin akan membuat suasana disana berubah menjadi suram

Setelah bergulat dengan pikirannya tia lebih memilih ke arah dapur di bawah tangga.lalu membuka pintu belakang

Setelah keluar dari rumah tia menghela nafasnya yang sedikit tercekal .karena sudah terbiasa tia tak panik, mencoba tenang dan menenangkan detak jantungnya serata nafasnya."huuuff tenang.. tolong ya badan,jangan bikin tia kambuh lagi.kali ini aja..." gumam tia

Dear TiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang