"Terima kasih."
Gadis itu tersenyum dengan tulus kepada junior kesayangannya setelah membantunya membawakan beberapa buku ke perpustakaan.
Shoko, satu-satunya junior yang dia sayangi, bahkan ia sudah menganggap mereka adalah sahabat.
"Sama-sama." Jawab gadis yang satu lagi sambil mengisap rokoknya.
Sudah menjadi kebiasaan Shoko untuk merokok.
"Sepertinya kamu harus belajar berhenti merokok, Shoko. Itu akan memperburuk kesehatanmu." Utahime khawatir dengan kondisi paru-paru Shoko, mengingat gadis itu banyak menghabiskan rokok.
"Iya. Tapi tidak minggu ini. Jadikan ini minggu terakhir ku merokok. Oke?"
Utahime hanya menghela nafas. Semoga saja ucapan Shoko benar. Ia diam-diam mengamati asap rokok yang melambai-lambai dari bibir temannya, mencermati setiap helaan napas yang terasa terlalu dalam, sementara hatinya terus berdoa agar temannya menemukan jalan keluar dari kecanduan yang menghimpit.
Asap rokok yang diciptakan dari Shoko keluar dari mulut gadis itu, mengapung ke udara, lalu perlahan-lahan menghilang...
"Senior Utahime, aku mau bertanya. Kenapa kamu tidak memakai pakaian miko mu lagi?"
...sama seperti memori yang terus berputar di kepalanya layaknya radio rosak. Sungguh penutupan tahun yang pahit....
"Karna suatu sebab, aku jadi harus memakai seragam untuk beberapa waktu kedepannya."
Shoko diam dan tidak bertanya lagi kepada Utahime. Mungkin Utahime hanya mau menukar gayaberpakaiannya saja, pikir Shoko.
Sambil berjalan menuruni tangga, Utahime menoleh ke arah jendela di sampingnya. Tanpa ada yang menyadari, bulan Desember telah tiba dan menyapa dengan lembut.
Pelan-pelan, putihnya salju turun dari langit, menari-nari sebelum akhirnya bertengger di ranting pohon. Di sana, jalan-jalan mulai sedikit terhampar dengan lapisan salju yang gemerlap,
"Ah, Geto." Gumam Shoko secara reflek ketika tanpa sengaja melihat temannya.
"Shoko. Oh, Utahime juga ada di sini."
Utahime membalasnya dengan senyumannya.
"Katanya besok kita diliburkan, kalian semua mau kemana?" Tanya Suguru kepada temannya, dan seniornya.
"Aku gak tau. Aku tidak sempat berencana mau kemana saat liburan karna terlalu sibuk belajar." Shoko menghela napas kembali mengingat kebelakangan ini dia menjadi lebih sering tinggal untuk belajar ketimbang menjalankan misi, demi meningkatkan kemampuannya sebagai seorang pengguna teknik Kutukan Pembalik.
"Iya juga. Aku baru sadar kalau belakangan ini kau menjadi lebih jarang mengikuti misi ketimbang biasanya." Suguru menimpali Shoko yang tampak lesu. "Apa kalian mau ikut ke Tokyo Dome City? Aku dengar tanggal 8 nanti bakal ramai."
"Bisa, mumpung diberi waktu libur."
Utahime tampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya menyetujui untuk ikut. Sekali-kali meluangkan waktu bersama dengan mereka, mengingat dirinya selama ini terlalu sibuk berbagi waktu di kuil sambil menjadi seorang penyihir.
Mungkin dengan ini bisa menciptakan sebuah kenangan manis sebagai penutup tahun.
"Baiklah, kalau begitu ada enam orang yang ikut termasuk kalian berdua."
Entah apa yang dibicarakan oleh Shoko dan Suguru, itu semua sudah tidak terdengar lagi oleh Utahime. Ia pikir hanya mereka-mereka saja yang pergi.
Hingga saat kesadarannya kembali, Suguru sudah melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan dia dan Shoko di situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couses Probleml||GojoHime
RomanceSemua yang terjadi pasti ada awalnya. Tentang Satoru yang menganggu Utahime tanpa menyadari hakikatnya jika ia terus menganggu gadis itu. •𝐑𝐚𝐭𝐞: 𝐓• 𝐀𝐥𝐥 𝐜𝐡𝐚𝐫𝐚𝐜𝐭𝐞𝐫 𝐢𝐬 𝐛𝐞𝐥𝐨𝐧𝐠 𝐭𝐨 𝐆𝐞𝐠𝐞 𝐀𝐤𝐮𝐭𝐚𝐦𝐢 𝐂𝐨𝐯𝐞𝐫: 𝑷𝒊𝒏𝒕𝒓�...