Bagian 1. Broken

514 38 13
                                    

So Far Away

Bagian 1

"Broken"


.

.

.


Arzenna Ryu Adiputra menatap lelah pada tangannya yang sejak dari tadi terus tremor. Dia sampai berdecak kesal sebab terganggu ketika mengerjakan pekerjaan sederhana seperti membereskan kamar atau sekedar memasang kan dasi di lehernya.

"Ini gara mimpi buruk itu," pikirnya

Tak ingin berlama-lama, remaja yang baru menginjak kelas 11 SMA itu membereskan sedikit tampilannya dan bergegas menuju ke bawah untuk sarapan bersama dengan keluarganya. Beruntung tremor tangannya sudah tak begitu parah, jadi setidaknya remaja yang akrab disapa Ryu itu bisa makan dengan tenang.

Pagi ini Ryu memutuskan untuk duduk bersebelahan dengan Arzanna Rei Adiputra atau lebih akrab disapa Rei, dia adalah kakak kembar Ryu.

Omong-omong mereka berdua adalah anak kembar dari pasangan Aryo Adiputra dan Giesya Mawarwati. Kedua adalah seorang pengusaha yang lumayan terkenal di bidangnya. Aryo di bidang properti, dan Giesya dibidang design dan fashion. Keluarga Adiputra memang lumayan terkenal di kota ini, selain karena kesuksesan mereka, keluarga Adiputra juga terkenal akan kebaikan mereka. Tak heran banyak sekali orang yang akan iri atau bahkan juga mengagumi keluarga bahagia itu.

"Hari ini Mama masak nasi goreng aja ya? Soalnya lagi buru-buru. Yang toping sosis bakso punya Rei, dan yang telur kecap punya Ryu." ucap Giesya sembari meletakkan piring nasi goreng untuk putra-putranya.

Tak lama kemudian Aryo turun dengan tampilan yang sudah rapi. Ayah dua orang anak itu menyempatkan mencium pipi sang istri sebelum duduk di meja makan.

"Papa pengen roti selai nanas aja mah. Sekalian pengen potongin buah pir juga setengah aja." ujar sang kepala keluarga. Giesya langsung membuatkan keinginan sang suami ke dapur dan meninggalkan keluarganya sejenak.

Aryo dengan mata elangnya bisa melihat dengan jelas gerak gerik kedua putranya. Ia memperhatikan penampilan si bungsu yang terlihat baik-baik saja, namun ketika menatap sebuah kantung di atas meja dekat si sulung Aryo langsung merasa sedikit sedih.

"Itu tas sepatu yang Papa pernah beliin ya kak? Mau dibawa ke sekolah?" tanya Aryo. Mendengar pertanyaan itu sontak acara makan Rei terhenti dan dirinya langsung menatap tas sepatu yang dimaksud sang ayah.

"Itu mau dipinjem temen. Lagian kakak udah nggak bakal make itu lagi, jadi dipinjemin juga nggak apa. Biar bermanfaat." ujar Rei dengan senyumannya.

Mungkin harusnya tak ada masalah dengan jawaban serta senyum manis yang Rei berikan saat itu. Namun, baik Aryo maupun Ryu yang mendengar itu rasanya sedikit tertohok, apalagi Ryu. Anak itu bahkan sempat mencengkram kuat celananya diam-diam karena jawaban kelewat santai yang ia dengar dari sang kakak.

▪ ▪ ▪

Setelah acara sarapan selesai, kedua anak kembar berbeda 15 menit itu langsung berangkat ke sekolah mereka menggunakan kendaraan pribadi.

Kedua orang tua mereka memang sepakat mengantar jemput si kembar menggunakan kendaraan pribadi. Keduanya cukup trauma akan kejadian naas yang menimpa si kembar 6 bulan yang lalu, jadi mereka tak ingin mengambil resiko lagi dan lebih memperketat penjagaan bagi keduanya.

SO FAR AWAY : Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang