hal paling sederhana

49 15 0
                                    

Sudah tiga hari alicia dan fais berada di rumah sakit ini, itu membuat alicia bosan dan kadang mengeluh ingin pulang.

Alicia yang saat ini sedang duduk di atas ranjangnya dengan memainkan kukunya "abang!" panggilnya namun tidak ada sautan dari sang kakak, tadi benua izin untuk ke kantin beli sarapan tapi sampai sekarang belum kembali.

"abang!" panggilnya sekali lagi "abang belum pulang ya" lirihnya, padahal ia sedang lapar perutnya belum di isi apa apa sejak ia bangun tiga puluh menit yang lalu, petugas rumah sakit sudah mengantarkan makanan hambar itu namun tidak ia makan.

Srett.

Mendengar pintu ruanganya terbuka alicia menolah walau tidak bisa ia lihat siapa yang datang "abang" panggilnya namun tidak ada sautan.

Pria itu menghampiri alicia yang sedang terduduk di ranjangnya "fais" ujar pria itu.

Deg.

"Fais?" ujar alicia tidak percaya.

Saat ini fais sudah berada tepet di samping ranjang alicia "iya gue fais" ucapnya hal itu membuat raut wajah alicia berubah saat itu juga.

"gak lo keluar diri ruang ini, gue gak mau ketemu lo" alicia mengusir fais tampa sebeb.

"ca lo dah sebenci ini sama gue?" tanya fais.

"PERGII!!" teriak alicia, teriakan itu membuat benua yang sedang berada tidak jauh dari ruangan itu berlari dan memesuki ruangan itu.

"fais?" suara benua saat sampai di ruang itu," lo ngapain ke ruangan ini?" tanya benua.

"lo siapa?" hal yang membuat benua terkekeh.

"luar lo, adik gue nangis gara gara lo" bentak benua, ya alicia sudah menangis sedari tadi.

Fais pasrah lalu ia pergi meninggalkan ruangan itu bahkan ia belum berbicara dengan alicia tentang hubungan mereka.

Fais kembali ke ruanganya yang tak jauh dari ruangan itu, ruangan itu ada bundanya yang sedang duduk di sofa "bunda, sejak kapan bunda di sini?" tanya fais.

Nadia menghampiri anaknya yang masih di ambang pintu "kamu habis kemana si bunda cariin kamu dari tadi" ujar wanita itu lalu ia memeluk putranya "bunda takut kamu di bawa pergi sama ayah kamu nak" ujar sang ibunda dengan khawatir.

"ayah?" lirihnya ia bahkan lupa siapa ayahnya.

Nadia menangis anaknya telah melupakan suaminya yang jelas jelas  ayahnya "kamu lupa sana ayah sayang" tanya sang ibu.

Fais mengangguk mengiyakan pertanyaan sang ibunda.

Nadia mengambil ponselnya yang ada du tasnya lalu menunjukan foto ayah fais "ini ayah kamu nak" ujarnya.

Fais menatap foto itu dan tiba tiba keadaan masa lalunya datang.

"saya mau kita cerai nadia"

"anak ayah kuat"

"ayah pergi ya"

Beberapa kalimat dari seseorang yang lebih tua darinya terdengar, itu membuat kepala fais berdenyut sakit.

Nadia langsung merampas ponselnya yang ada di tangan anaknya "udah kalo lupa gak usah di inget" ujar sang ibunda.

Fais menghampiri ranjangnya dengan satu tangan di kepalanya, " bun fais tidur dulu ya" lirihnya karena ia juga sudah sarapan dan sudah meminum obat.

Nadia menghampiri fais yang sudah tertidur pulas di ranjangnya "mama gak tege liat kamu kaya gini terus nak" lirihnya.

Sementara di ruang inap alicia, alicia sedang menangis terisak isak itu membuat benua menenangkan gadis itu.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang