Kita ini Apa?

990 63 20
                                    

waktu sudah menunjukan pukul 12 siang, namun kedua anak adam ini tak ada niatan keluar rumah, padahal cuacanya cukup bagus, keduanya malah hanya memilih malas malasan sembari menonton di ruang tengah

"Sugus ga mau keluar rumah? mumpung weekend?"

"ga ah, panas." jawab Suguru, sebenarnya cuacanya ga begitu panas, hanya saja dia memang sedang malas keluar rumah

"tapi aku pengen makan ice cream" Nada bicara Satoru yang seperti ini sangat asing di telinga Suguru, ya sejak dia ehem menggagahinya tempo hari, Satoru agak manja padanya, tapi jujur Suguru menyukai sisi lemah lembut Satoru yang ini

"Yasudah sana beli, aku nitip ya" ujar Suguru

sedangkan si albino yang mendengar itu cengo, hah? kok jadi dia yang disuruh beli? padahal dia sendiri yang tadi mengatakan kalau cuacanya sedang panas, udah tau kulit Satoru gampang memerah, yang bener aja, emang ya semua cowo sama aja! ga peka banget!

tanpa sepatah katapun Satoru meninggalkan Suguru yang masih asik menonton televisi, Setelah mengambil jacket dan dompet, Suguru keluar dari apartment, dia memilih ke minimarket menggunakan sepeda, sebenarnya jaraknya tidak terlalu jauh, tapi ya begitulah, dia ingin menikmati cuaca siang ini dengan bersepeda, bodo amat dengan pesanan Suguru, dia akan pulang lambat, liat saja, awas saja.

.

.

.

Setelah mendapatkan apa yang di inginkannya, Satoru membawa kresek belanjaanya yang berisi dua potong ice cream dan dua minuman kaleng berperisa leci kemudian meletakannya di keranjang sepeda miliknya, setelahnya memutuskan untuk mampir ke taman dekat Apartment nya, sekitar 15 menit menggunakan sepeda

sesampainya di taman, Satoru memilih mendudukkan dirinya di salah satu kursi taman dekat pohon rindang, dia tidak mau mengambil resiko untuk kulit nya, Satoru merileks kan tubuhnya pada sandaran kursi, mentap dalam pemandangan hamparan danau buatan di depan nya sembari menikmati ice creamnnya

rasanya Satoru tidak ingin segera pulang, dia kesal dengan ketidak pekaan Suguru, dia tau sebenernya Suguru itu orang yang sangat peka, tapi entah kenapa tadi sifatnya ngeselin banget, giliran abis di ewe aja kemarin, lembutnya bukan main

"masa iya harus dikasih jatah dulu sih?" celetuk Satoru pada angin yang berhembus

mendadak Satoru duduk dengan tegap

"apa iya Sugus menjadi seperti ini karna ga dikasih jatah?"

"ta-tapikan aku bukan siapa siapa nya, ngapain juga di kasih jatah?" Satoru kembali mencari alasan dan pembelaan supaya dirinya merasa tidak bersalah

"ihhhhh jadi kepikiran" kesalnya

aslinya Satoru sedikit kepikiran soal statusnya dengan sang sang sahabat, disisi lain dia tidak ingin merusak pertemananya dengan Suguru, namun disisi lain dia tidak terima kalau statusnya hanya teman, terlebih mereka sudah berhubungan sex

apa ini berarti Satoru mulai menyukai sahabatnya itu?

asik dengan lamunannya yang semakin bikin overthingking, Satoru tersentak, saat merasakan saku celananya bergetar halus  tanda ada panggilan masuk

ringg ringgg ringg

'Anjir baru juga diomongin udah di telfon' gumam Satoru saat melihat layar ponselnya yang menampilkan panggilan suara dari Suguru, mau tak mau dia mengangkatnya, kali aja penting, begitu pikirnya

"hn?" tanya Satoru, kentara sekali nada ngambek nya

"..."

"di taman" jawabnya ketus

Katanya Temen? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang