Bab 8

1.2K 193 24
                                    

BRAK!

Lisa terperanjat kaget saat Jennie membuka pintu ruang meeting dengan sangat kasar. Sesuatu pasti telah terjadi, sehingga membuat si kunti bogel ini mengamuk.

"Nona Kim, tolong maafkan kesalahan kami. Tidak ada sama sekali niatan dari dalam diri saya untuk menyinggung perasaan anda." Dengan tidak memperdulikan permohonan Wadir Yoon, Jennie langsung menatap Lisa yang berdiri di hadapannya.

Mata wanita itu tampak sedikit berkaca-kaca dengan ekspresi wajah yang kesal. 'Astaga, saking kesalnya dia sampai menangis?' Batin Lisa. Diam-diam dia merasa gemas, namun tidak mungkin ia memperlihatkan hal itu di situasi seperti ini.

Lisa mengangguk kepada Jennie, memberikan isyarat pada wanita itu kalau mereka akan segera pulang. Lisa melepas jas yang dikenakannya dan memakaikannya pada pundak Jennie.

"Kami pamit dulu, Wadir Yoon." Ujar Lisa.

"T-tapi saya-"

"Saya bilang, kami pamit dulu." Tegas Lisa sekali lagi. Walaupun dirinya hanya seorang pengawal, siapapun tahu bahwa Lisa bukanlah pengawal biasa. Dia adalah kepala pengawal yang membawahi seluruh pengawal keluarga Kim tanpa terkecuali.

Selain itu, Lisa juga memiliki wewenang yang diberikan secara langsung oleh Komisaris Kim. Wewenang dimana Lisa memiliki hak penuh untuk 'mengambil tindakan tegas' kepada orang-orang di sekitar keluarga Kim yang berpotensi untuk 'mengganggu ketenangan' keluarga tersebut.

Wadir Yoon yang sadar akan hal itu pun membiarkan Lisa pergi dengan membawa Jennie bersamanya. Setibanya di dalam mobil, Jennie langsung mengeluarkan kekesalannya.

Wanita itu mulai tantrum lagi.

"Menyebalkan menyebalkan!! Mereka berdua sengaja ingin menyudutkan aku. Si Kai sialan itu dari awal sampai akhir pertemuan terus menyindir dan meremehkanku, dia pikir dia siapa?! Lisa kau mengerti kan?" Omel Jennie.

"Iya, saya mengerti nona."

"Tidak, kau tidak akan mengerti." Lisa memejamkan matanya, berusaha untuk bersabar dan memaklumi kondisi Jennie. Kenapa pula jadi Jennie yang memutuskan hal itu?

"Aku kesal, Lisa. Mereka meremehkanku. Memang aku dulu pemalas, tapi kan itu dulu bukan sekarang. Aku juga sedih, apa semua kolega harabeoji dan appa memandangku seperti itu?" Suara yang tadinya terdengar menggebu-gebu itu kini berubah menjadi sendu.

Jennie menyenderkan kepalanya pada bahu Lisa, membuat Lisa menjadi sedikit kurang nyaman. Tatapan penuh penasaran dari supir mereka membuat Lisa tidak menyukai situasi ini. Syukurlah dengan 1 lirikan dari Lisa, mampu membuat supir itu mengalihkan perhatiannya.

Yah...walaupun Lisa yakin 100% kalau supir itu mempertanyakan banyak hal di hatinya.

"Itu tidak mungkin, nona. Mereka pasti akan sangat menghormati anda." Jawab Lisa, sembari menjauhkan tubuhnya dari si kucing garong.

Rasanya benar-benar sangat canggung.

"Tsk." Decak Jennie, begitu Lisa menjauh darinya.

Lisa seperti menjaga jarak darinya, dan Jennie tidak menyukai hal itu. "Kau sangat mengecewakan, Lisa-ya." Mendengar itu, Lisa sontak menatap Jennie dengan bingung.

"Apa lihat-lihat?! Duduk sedikit lebih dekat! Aku ingin bersandar, aku lelah." Tegas Jennie, membuat Lisa mau tidak mau harus menuruti keinginan anak manja ini. Sungguh, tatapan supir mereka semakin terasa, sekalipun Lisa memejamkan matanya.

'Canggung sekali.' Batin Lisa.

....

Mansion Kim...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LADY JANE [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang