Bab 5

550 52 0
                                    

Akhirnya hema harus tetap tinggal dirumah bersama saga dan juga mingyu,tetapi hanya hema yang tidak dibiarkan keluar rumah.

Pagi ini saga dibuat khawatir oleh hema,pasalnya anak itu nggak mau makan kalau saga pergi kerja,padahal dia harus menghadiri rapat penting.

"Dek,udah ya ngambeknya,kakak mau ke kantor ada urusan penting"

"Oh,jadi lebih penting kerjaan kakak gitu dari pada hema!!"

"Nggak gitu dek,yaudah kakak nggak jadi pergi,tapi kamu harus makan ya,ini badan kamu anget loh" pasrah saga pada akhirnya karna takut adeknya tambah sakit.

Menurut saga,senakal ataupun jahilnya hema dia akan tetap menyayanginya,hema adalah adik kecilnya,adik yang dia besarin bersama papanya,adik yang ia ajari cara berjalan.

Ketika biasanya anak kecil kata yang pertama kali ia ucapkan adalah papa atau mama,namun tidak dengan hema dia memanggil kakak dengan lancang seraya bertepuk tangan sambil tersenyum.

Saga tak mau kehilangan adik kecilnya,cukup satu dia kehilangan mamanya dan itu sudah sangat menyakitkan bagi saga.apalagi hema mempunyai riwayat penyakit palpitasi jantung.

Ketika SD hema sangat senang bermain basket,basket adalah olaraga yang paling ia sukai tapi ketika ia tidak sadarkan diri setelah turnamen yang mengakibatkan koma untuk seminggu,dan akhirnya mereka tidak mengijinkan hema bermain basket,jangankan basket untuk berlari terlalu lama saja hema akan tumbang.

Karna itu saga sangat posesif pada hema,bahkan ketika dia memutuskan untuk mandiri dan tinggal di penginapan hema harus membujuk papa dan saga dalam waktu dua bulan,ya cukup lama memang dan akhirnya dia diizinkan setelah mogok makan seminggu yang berakhir terkena asam lambung.

PenginapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang