BAB 9

457 46 2
                                    

Dengan perasaan yang kalut saga berlari di lorong koridor rumah sakit,setelah mengetahui jika hema berada di UGD dia segera menuju kesana.

Perasaan cemas dan dihantui banyak ketakutan membuat saga menangis didepan pintu yang lampunya masih menyala sejak dua jam dia ada disini.

Hema itu anak yang sangat ceria,dia dapat membuat orang tersenyum saat berada didekatnya,namun untuk berbagi keluh kesah hema tidak akan membaginya sekalipun ke keluarganya.

Saga teramat menyangi bocah itu,entahlah dia sedikit heran kenapa banyak sekalian rasa sakit yang harus adiknya rasakan.

Banyak yang tau jika hema selalu merasa dia bisa tanpa bantuan siapapun,dia benci ketika semua orang memandang kasian karna semua penyakitnya.

Awalnya hema pikir dia anak yang paling beruntung ketika dia mendapat semua kasih sayang dari orang terdekatnya serta hidup dengan serba cukup.

Namun ketika dia susah bernapas,perut sakit,mual,sampai harus rutin meminum vitamin,dia merasa dia hanya seorang anak penyakitan yang saat ini diberi tuhan hadiah.

Klikk......
Lampu ruangan itu padam dan tak lama keluar seorang perawat.

Pak....
Perawat itu memanggil saga yang duduk termenung dikursi dengan air mata yang menetes dipipinya.

"Apa golongan bapak O- (negativ)"tanya seorang perawat itu

"Golongan darah saya B"jawab saga dengan cepat.

"Apa ada keluarga yang bergolongan darah (O negative) pak,karna butuh 5 kantong darah untuk pasien dan disini tidak ada stok"jelas sang perawat

"Akan saya carika segera"

Saga bingung,dikeluarganya hanya hema dan sang ibu yang bergolongan darah O negative dan yang lain B.

Kak.........

PenginapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang