Happy reading guys!!!
*
*
*
Buk!
Sebuah pukulan melayang mendarat di wajah pria mesum tadi. Yibo menyeringai ketika melihat setitik darah mengalir dari sudut bibir pria itu.
"Wang Yibo, hentikan!" Seru Xiao Zhan sambil menarik tangan Yibo yang masih mencengkeram kerah kemeja pria itu.
Namun, sepertinya Yibo tidak peduli sehingga ia kembali melayangkan beberapa pukulan di wajah dan perut pria itu. "Seharusnya kau tidak melakukan itu padanya, maka ini tidak akan terjadi padamu." Ucapnya dengan suara rendah.
"Sudah cukup Wang Yibo, jangan memukulnya lagi dan lagi pula dia melecehkan diriku bukan kau... Hahh... uhuk... uhuk...," Xiao Zhan terbatuk dengan tubuh yang bergetar hebat.
Melihat Xiao Zhan yang memucat, dengan sigap Yibo menahan pinggang pemuda itu. "Kau pucat, apa kau sedang sakit?" Tanya Yibo dengan nada khawatir.
Xiao Zhan menggeleng sambil menolak tangan Yibo. Meski ia merasa lemas, tetapi ia tidak ingin dekat dengan Yibo. "Menjauhlah, aku sedang tidak ingin bertemu denganmu." Ucap Xiao Zhan dengan suara pelan. Setelahnya, pemuda itu berlalu dengan langkah pelan meninggalkan Yibo yang menatap khawatir dirinya.
Tak berhenti di sana, Yibo beralih pada pria yang tadi melecehkan Xiao Zhan dan menarik kerahnya. "Sekali lagi aku melihatmu melakukan itu, tidak hanya memukul, aku akan langsung memotong kedua tanganmu." Ucapnya kemudian mendorongnya kasar.
Yibo beralih menatap Xiao Zhan yang berada tak jauh darinya. Ia berlari kecil dan mengikuti Xiao Zhan tanpa sepengetahuan pemuda itu. Ia masih merasa bersalah atas apa yang terjadi beberapa hari yang lalu, terlebih ketika ia masih mendengar perbincangan karyawan di kantor.
Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya mereka tiba di rumah Xiao Zhan. Saat melihat Xiao Zhan membuka pintu, Yibo menghampiri pemuda itu. Dengan cekatan Yibo memegang bahu Xiao Zhan dan mendorongnya masuk diikuti olehnya.
Xiao Zhan yang terkejut langsung menoleh dan mendapati wajahnya begitu dekat dengan pria Wang itu. "Kau..., sudah berapa kali kukatakan, berhenti mengikuti diriku dan jangan pernah menginjakkan kaki di rumahku!" Ucapnya sambil menepis lengan pria itu. Namun, nyatanya Yibo tak bergerak sedikit pun dan malah semakin erat.
Ia bahkan tak bisa bergerak karena kini Yibo memojokkan dirinya di dinding. Bukan ia yang lemah, tetapi sepertinya tenaga Yibo yang terlalu kuat sehingga tak bisa melepaskan diri.
"Aku akan berhenti jika kau kembali ke kantor, jika tidak maka aku akan terus mengejarmu, tak peduli suami mu akan marah." Ucap Yibo dengan penuh penekanan sambil menatap tajam Xiao Zhan.
Mendengar itu Xiao Zhan merasa semakin kesal dan rasanya ingin sekali memukul pria di hadapannya. Namun, tentu saja tak bisa ia lakukan karena pergerakannya terbatas.
Merasa tak punya pilihan, akhirnya Xiao Zhan mengangguk dengan berat hati. Benar saja cengkeraman Yibo merenggang dan pria itu melangkah mundur.
"Seharusnya kau menurut sejak kemarin, dengan begitu aku tidak akan terus menerus mengejarmu." Ucap Yibo dengan seringai tipis.
"Aku akan kembali dengan syarat, kau tidak akan pernah datang lagi ke rumahku dan kau tidak boleh membahas kehidupan pribadiku saat di kantor." Ucap Xiao Zhan sambil mengusap bahunya yang terasa nyeri.