02

1.2K 167 23
                                    

Happy reading guys!!!

*

*

*

Pagi menjelang petang, beberapa karyawan mulai bersiap untuk pulang, begitupun dengan Xiao Zhan yang tengah merapihkan tasnya. Tak lupa ia pun mengenakan mantel dan scarf rajut di lehernya mengingat udara yang semakin dingin.

Ia pun melangkah keluar dan mendapati salju mulai turun yang membuat udara dingin semakin terasa menusuk. Xiao Zhan menggosok tangannya kemudian melangkah cepat.

Namun, 1 hal yang tak ia lupakan bahwa hari ini adalah hari kelahiran putranya. Xiao Zhan mengeratkan mantelnya kemudian melangkah ke seberang jalan. Di sana terdapat sebuah toko kue dan ia berniat membeli kue untuk sang putra.

"Tuantuan pasti senang jika aku membawakan kue untuknya," gumamnya sembari tersenyum simpul.

"Aku harus cepat, sebentar lagi akan malam." Sambungnya.

Sementara di parkiran tepatnya di dalam mobil, Yibo memperhatikan setiap gerak gerik Xiao Zhan. Tak bermaksud jahat, akan tetapi ia merasa penasaran juga tertarik dengan pemuda itu.

Dari data yang tadi di berikan oleh Chanli, Xiao Zhan seorang lelaki yang baru saja menginjak usia 20 tahun dan sudah berstatus sebagai orang tua tunggal. Namun, yang membuatnya lebih penasaran adalah karena Xiao Zhan seorang lelaki.

Bagaimana mungkin seorang lelaki bisa melahirkan? Lalu di usia berapa Xiao Zhan melahirkan? Mengingat usia pemuda itu yang terbilang masih sangat muda, bukankah itu artinya Xiao Zhan menikah di usia dini? Tapi siapa pria yang tega menikahi seorang remaja dan terlebih itu seorang anak lelaki?

Berbagai pertanyaan muncul satu persatu di benak Yibo. Rasa tertarik sekaligus penasaran semakin kuat yang membuatnya berinisiatif untuk mengikuti Xiao Zhan.

Beberapa waktu memperhatikan pemuda itu, ia melihat Xiao Zhan memasuki sebuah taksi dan ia memutuskan untuk mengikutinya.

"Aku penasaran dengan suaminya," gumam Yibo. Baru kali ini ia merasa begitu penasaran dengan kehidupan seseorang yang bahkan baru ia temui beberapa jam lalu.

.

.

.

Sementara itu, Tuan tengah belajar di temani oleh dengan kucingnya. Sesekali ia mengelus makhluk yang pemalas dan menggemaskan itu.

"Astaga, kenapa kau duduk di atas buku ku?" Tuan menarik bukunya yang dijadikan alas tidur oleh Baobao, kucing gembul yang yahh bisa di katakan adalah majikannya dan juga ibunya.

"Jika kau tidak mau menyingkir aku tidak akan memberimu makan," sebisa mungkin Tuan menarik bukunya, tetapi Baobao tak bergerak sedikitpun.

Tok tok tok...

Suara pintu di ketuk membuat Tuan melengok. Ia menghentikan aksi menarik buku dari Baobao gembul dan pemalas.

"Terserah kau saja, aku akan pergi membuka pintu." Tuan melangkah menuju pintu dan langsung membuka pintu setelah mengintip dari jendela.

I Got You  (End Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang