Suara burung berkicau yang saling bersahutan, mentari yang sudah muncul dipermukaan, sinarnya yang terang menembus gorden berwarna putih tulang dengan ukiran emas di sekelilingnya.
Sinarnya yang terang sedikit menganggu seseorang yang tengah tertidur pulas diatas ranjangnya, kaki yang berada diatas bantal dan kepala yang menjuntai ke bawah hampir menyentuh lantai.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤTok! Tok! Tok!
"Leona, cepat bangun! Ibu sudah buatkan sarapan dibawah!"
Tok! Tok! Tok!
"Jangan jadi anak pemalas, Leona!"
Tok! Tok! Tok!
"Cepatlah bersiap, dan turun kebawah! atau Ibu siram dengan air!"
Tok! Tok! Tok!
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤMendengar suara berisik dari Ibunya itu, mau tak mau Leona langsung bangun dari tidurnya.
Perlahan ia membuka mata, menampilkan irisnya yang berwarna biru, dia beranjak dari ranjangnya dan berjalan menuju kearah pintu untuk melihat Mamanya yang tengah membangunkannya.
Cklek!
"Iya Bu, ini Leo mau siap - siap" Ujarnya setelah membuka pintu tersebut dengan mata terpejam.
Sedangkan Ibunya tersebut hanya berkacak pinggang sambil menatapnya dengan tatapan jengah. "Yasudah, Ibu tunggu dibawah! Jangan terlalu lama Leona!"
"Iya-iya Bu!" palingan cuman 30 menit, lanjutnya dalam hati.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Leona duduk dipinggir ranjang untuk mengumpulkan nyawanya, dia sangat mengantuk, terlihat jelas dari kantung matanya, karena semalam dia sangat sibuk mengerjakan pekerjaan sekolahnya.Cklek!
"Nona Leo, anda harus segera bersiap, jika tidak Nyonya Kylie akan memarahi anda" ucap salah satu pelayan pribadi Leona.
"Hmm, yah aku akan segera bersiap" balasnya dengan mata yang masih setia terpejam. "Hoamm" pukul berapa ini?" tanyanya dengan mata yang terbuka sayu.
"Pukul enam, Nona" balas pelayan tersebut.
"Hmm, tolong bantu aku"
"Baik, Non"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤMenghela nafas pelan, Leona mulai berjalan menuju kamar mandi. Kakinya spontan berjinjit ketika bersentuhan dengan lantai kamar mandi yang begitu dingin.
Membuka satu persatu pakaiannya. Dia sengaja mengatur suhu air menjadi panas karena udara yang dingin dan mulai berendam di dalam bathtub dibantu dengan pelayannya yang mulai menggosokkan sabun ke punggungnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ•••
Membuka lemari pakaiannya, memilih pakaian yang akan digunakan. Atensinya tertuju pada dress selutut berwarna putih dengan payet emas yang menghiasinya, terdapat pita satin dilengan kiri dan kanan.
Mengoleskan tabir surya pemberian neneknya, dia bilang bahwa tabir surya ini mengandung minyak lavender yang membuat kulit terlindungi dari paparan sinar matahari. Tak lupa mengoleskan pelembab untuk bibirnya.
"Selesai, Non" ucap pelayan tersebut dengan senyuman ketika selesai menata rambut pirang Leona.
Leo tersenyum manis melihat pantulan dirinya di cermin, ia tak menyangka bahwa ada manusia yang sangat cantik seperti dirinya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelah selesai bersiap-siap, dia segera berjalan menuruni tangga untuk sarapan bersama keluarganya. Banyak pelayan yang berlalu lalang dengan tugas mereka, tak lupa menyapa Leona dan hanya dibalas anggukan kecil olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Eyes in the Dark [On Going]
Vampiri[ON GOING] - By: sekarlice ⚠️ DILARANG PLAGIARISME! ⚠️ • Jangan lupa tinggalin jejak yaa. • Kalau tidak suka silahkan skip.