5

145 24 0
                                    

Hari ini adalah hari libur, para gadis ini memilih untuk bersantai di asrama, namun, walau hari libur bukan berarti tidak ada tugas yang datang silih berganti.

Seperti Sofia yang uring-uringan karena tugas sejarah yang sangat sulit. "Terkadang aku berpikir, apakah Miss Nacio memiliki dendam kepada kita?!" raung Sofia.

"Ralat, bukan kita, tetapi hanya kau, sudah lah Sofia, berhenti mengeluh dan cepat kerjakan tugasmu!" ucap Leona menyeruput sup ayam buatan Alyssa. "Sup mu enak, teruslah memasak ini setiap hari" puji Leona.

"Aku akan membuatkan kalian jika ada bahannya" sahut Alyssa dengan buku tebal di tangannya. Cuaca malam ini sangat dingin, mungkin sebentar lagi hujan akan turun.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
BRSHHHH!

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Hujan deras disertai angin kencang, membuat pintu kaca terbuka dengan lebar dan menabrak  benda-benda di sisinya. Untunglah pintu itu dilapisi dengan kaca yang memiliki ketahanan tinggi terhadap benturan.

"Apakah kau lupa mengunci pintu, Sofia?" tanya Alyssa. "Ah, aku lupa" jawab Sofia dengan mata yang fokus mengerjakan tugas didepannya.

Leona berjalan untuk menutup pintu, matanya sedikit menutup karena terkena cipratan air dari luar. Ketika dia melihat kearah pohon, terdapat pria berjubah serba hitam dengan payung hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

Wajahnya tidak terlalu jelas karena tertutupi derasnya hujan. Namun yang Leona lihat jelas, bibirnya dipenuhi dengan noda merah pekat, seperti darah. "Leona, segera tutup pintunya" ucap Alyssa.

Leona membalikkan tubuhnya sekilas ke arah Sofia dan Alyssa, dia kembali memfokuskan pandangannya ke arah pohon, namun tidak ada seseorang disitu. Mengapa cepat sekali? apakah dia memiliki kekuatan untuk teleportasi?

Leona cepat-cepat untuk menutup pintu, dia berpikir bahwa kejadian tadi dan sebelumnya hanya sebuah halusinasi. Namun mengapa harus dia?

TOK TOK TOK!

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
KRIET!

Pintu terbuka menampilkan Catherine dengan wajah pucat dan tubuh yang basah kuyup. "Cath, apa kau tidak memakai payung?" tanya Leona khawatir. "Payungku rusak, jadi aku berlari hingga kesini"

"Lebih baik kau bersihkan tubuhmu dulu, aku akan membuatkan sup" Alyssa bersiap dengan beberapa masakan didepannya. "Aku juga ingin, buatkan untukku juga" pinta Sofia.

Leona yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas "Kau tidak sakit, jadi tidak perlu" ejek Leona. "Sudahlah, aku membuat untuk kalian semua" ujar Alyssa menengahi, sebagai yang tertua diantara mereka, tentu Alyssa bagaikan ibu dari para gadis.

30 minutes later

Catherine berbaring lemah dengan selimut tebal yang membungkus tubuhnya, dan kompres an air hangat di dahinya. "Makanlah walau sedikit Cath, demi kesembuhan mu" ucap Alyssa dengan semangkuk sup ditangannya. Dengan dibantu oleh Leona dan Sofia untuk menyuapi Catherine.

"Kalian segera tidur, aku sudah meminta izin kepada Miss Lily karena Catherine tidak masuk untuk beberapa hari" ucap Alyssa mematikan saklar lampu utama. Sebelum menutup mata tak sengaja Leona melihat bayangan hitam melewati pintu kaca. "Ada apa lagi ini?" batin Leona.

Silver Eyes in the Dark [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang