ෆ Tumben rajin

125 23 0
                                    

05.45
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

"Pagi Kak!" Sapa Asya kepada Alen yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka. Mendengar itu Alen tersenyum dan menengok kearah Asya yang sedang berjalan menuruni tangga.

"Pagi juga, Sya. Tumben bangun pagi? biasanya jam segini masih molor" Ejek Alen.

"Iya dong, Asya mau biasain bangun pagi biar kayak orang lain." Balas Asya dengan semangat.

"Yaudah sini sarapan dulu" Timpal Alen disertai anggukan Asya.

"Emm, enak kak! besok bikinin ini lagi ya? tapi jangan sebulan, nanti bosen." Mendengar itu Alen langsung mengiyakan permintaan adiknya itu.

Alen memasak nasi goreng untuk sarapan mereka, nasi goreng adalah makanan kesukaan Asya, tetapi tidak jika dikonsumsi berlebihan. Karena, pernah suatu hari Asya memuji nasi goreng buatan Alen, sehingga 1bulan Alen memasak nasi goreng untuknya. Membayangkan itu Asya bergidik ngeri jika hal itu terulang lagi, bayangkan, 1 bulan ia makan makanan yang sama setiap harinya. Lama-lama Asya fobia sama nasi goreng yang ada.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelah selesai sarapan Asya langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Semenjak orang tuanya pergi ke luar negeri, Alen lebih sering mengantar jemput Asya, padahal bisa saja ia menaiki taksi. Tapi Alen melarang tegas, jika sudah begini mau tak mau Asya harus menurut.

Setelah sampai di sekolah.

"Nanti pulangnya kakak jemput ya, Sya. Kalau udah selesai telepon aja."

"Iya kak" Asya mengangguk lalu bergegas turun dari mobil.

•••

"Pagi Pak!" Sapa Asya kepada satpam yang berjaga.

"Tumben rajin" Tanya satpam itu. Sedikit heran karena Asya biasanya terlambat jika ke sekolah.

"Iya dong! Asya emang rajin sih." Mendengar perkataan Asya, satpam itu memutar bola matanya malas.

Kepedean banget nih bocah. Batin satpam itu melihat Asya yang perlahan menghilang dari pandangannya.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Cklek!

"Pagii" Sapa Asya kepada teman-temannya.

Asya orangnya friendly makanya teman-temannya sangat menyukainya. Sehari Asya gak masuk aja suasana kelas jadi sunyi, emang ngebawa kebahagiaan tuh bocah.

"Pagii Asya" Sapa mereka kembali.

Asya mengangguk dan langsung bergegas menuju tempat duduknya.

"Tumben berangkat pagi, Sya?" Tanya Shella.

"Iya, Asya mau jadi anak rajin soalnya" Balas Asya sambil tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Alah, paling besok juga telat lagi." Celetuk Arhan. Ya, dia orang yang paling suka menjahili Asya. Bagi dia menjahili Asya merupakan kesenangan tersendiri apalagi jika anak itu sampai menangis.

Mendengar itu, Hazel langsung mencubit lengan Arhan hingga sang empu merasakan kesakitan. "Argh, anjing. Sakit banget cok." Pekik Arhan. Jangan ditanya rasanya cubitan Hazel, sudah pasti sangat sakit. Sampai memar pun pernah dibuatnya.

"Makanannya jangan jahil jadi orang. Mau tanggung jawab kalau Asya nangis?!" Balas Lisa membela.

"Huu, makanannya jangan suka jahil. Wlee" Ejek Asya.

Yang lain yang melihat drama mereka pun hanya menahan tawa gelinya. Memang Asya membawa suasana tersendiri bagi kelas mereka, itu sebabnya banyak yang ingin berteman dengannya.

***ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Kringg

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Bel pulang sekolah pun berbunyi, Asya segera merapikan buku-bukunya kedalam tas. Ia mengambil ponselnya dan segera menelpon Alen.

"Halo kak, jemput Asya. Asya tunggu diluar." Ucap Asya kepada seseorang diseberang sana.

"Oke, kakak otw" Asya menutup telepon mereka dan menyimpan ponselnya disaku.

"Ayo, Sya" Ajak Shella dibalas dengan anggukan. Sementara Hazel, Lisa sudah lebih dulu keluar. Arhan dan Bryan sedang piket kelas.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
5 menit kemudian

Mobil sedan berwarna hitam berhenti didepan mereka. Sudah pasti itu mobil Kak Alen. Menurunkan kaca mobilnya, Alen memanggil Asya yang sedang sibuk berbincang.

"Ayo, Sya" Asya menoleh dan mengangguk.

"Lanjut besok gais. Asya pulang dulu, dahh" Ujarnya kepada mereka.

Asya lalu memasuki mobil dan tak lupa memasang sabuk pengaman. "Laper ngga, Sya?" Tanya Alen.

"Ngga sih kak, kak Alen laper?" Asya balik bertanya.

"Udah kenyang, tadi dirumah udah makan soalnya"

"Oalah"

Mereka pun melanjutkan berkendara, hampir setengah jam yang lalu setelah pulang sekolah, Asya baru sampai di rumah. Itu karena Kak Alen mengajaknya berkeliling di kota, dibawah rintiknya air hujan, dan jalanan tidak terlalu ramai juga tidak terlalu sepi. do you get dejavu, huh?

_______________________________________

📢: Haii, jangan lupa votenya ya! 😚
Baru pertama kali bikin, kalau ada typo/ kesalahan dalam letak titik, koma. mohon dikoreksi puh🙏🏻 terimakasih, Have a nice day!🌟

Silver Eyes in the Dark [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang