Enam Belas

4.7K 228 4
                                    

🔑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🔑

“Jadi, kamu udah nemuin Bu Yaya tadi?” tanya Keyla sembari menyuapi bayi besarnya tampak sangat fokus menulis angka angka dan rumus pada bukunya.

Sam menganggukkan kepalanya sembari mengunyah nasi di dalam mulutnya.

“Terus kata Bu Yaya kamu disuruh belajar sendiri?” tanya Keyla, ia sangat tidak suka jika hening, walau terkesan cerewet tapi tak masalah.

Sam menghentikan tulisannya menatap Keyla sejenak sembari berujar. “Cuma dikasih kisi kisi sama beberapa latihan soal selanjutnya disuruh belajar sendiri.”

Keyla langsung bertepuk tangan memberikan apresiasi kepada Samudera. Cowo dihadapannya ini sangat pintar sekali. Tidak salah ia dulu sangat mendambakan Samudera hingga menempel terus seperti perangko. Walau berujung rasa sakit karena sikap cueknya tapi tetap ada secuil rasa senang dihatinya.

“Pantas banyak yang suka.” gumamnya mengangguk anggukan kepalanya, Angel adik kelasnya pun yang hanya sekedar ketemu saat mpls langsung terpesona kepada Samudera.

Banyak saingan ternyata.

“Cemburu?” tanya Sam tersenyum kecil melihat ekspresi lucu Keyla.

Keyla mengerucutkan bibirnya. Masih ditanya cemburu atau tidak? Jelasnya cemburu tapi Keyla sadar diri dia hanya pacaran backstreet. Keyla memang berharap ia dan Samudera go publik tentang hubungan mereka walau ada rasa takut menghantui dirinya membayangkan kekasihnya sendiri berdarah darah dan koma sampai berminggu minggu.

Keyla tersenyum semanis mungkin. “Sepertinya kamu butuh stetoskop,” kata Keyla sembari menyuapkan kembali nasi dan lauk kepada Samudera.

Dahi Samudera mengerut, dia sehat kenapa butuh stetoskop. Samudera tersenyum kecil saat mengingat kalimat yang sama dengan orang yang berbeda. “Untuk mendengar suara detak jantungku bilang I Love You padamu.” balas Samudera.

Deg!

Jantung Keyla tampak tidak normal, desiran darah dan gerakan lambat itu. Perutnya seperti diserang ribuan kupu kupu yang membuat bibirnya berkedut ingin tersenyum. Pipinya mulai memanas, niatnya ia yang akan gombal kenapa diserang balik.

Samudera terkekeh, lucu sekali gadisnya.

Keyla memang sedang salah tingkah tapi mengapa telinganya ikut panas dan mengapa sekarang jantungnya berdetak dua kali lipat.

Samudera mematung di tempat tunggu ia barusan mengatakan I Love you?

Keyla berdehem pelan saat suasana akan canggung, ia tertawa renyah walau sedikit dipaksakan. “Kamu diajarin siapa?” tanyanya disela tawa.

“Kemarin dengar dari Bayu.” balas Samudera ia juga berdehem sebentar setelah meminum air mineral dan kembali fokus kepada rumus matematika dihadapannya.

Secret Key (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang