9 Sodara [ Xodiac ]

Special Gyumin Birthday

Gyumin.

Anak ke 4 dari 9 bersaudara.
Anak yang pekerja keras, jarang menjadi beban para kakak/adiknya.

Hari ini adalah ulang tahunnya, bertambah 1 tahun usianya. Rencana-Nya Hyunsik dan adik adiknya ingin memberikan kejutan kepada Gyumin. Tetapi mereka ingin membuat sebuah prank.

~~~

"Udah paham kan?" tanya Hyunsik. Di balas anggukan serta acungan jempol oleh adik adiknya. Mereka bergegas keluar rumah untuk membeli bahan bahan yang di butuhkan. Ada yang membeli kue, dan ada yang membeli hadiah.

~~~

Hyunsik baru sampai di rumahnya. Sehabis jalan jalan bersama puppy nya, ia berencana mengajak saudaranya untuk menonton film bersama. Tetapi saat sampai rumah, suara rumah itu kosong, hampa, tidak ada keributan. Sebenarnya Gyumin merasa tenang tenang saja, ia bahkan lebih suka suasana rumah yang tenang seperti itu.

Gyumin melangkah kakinya di anak tangga, satu persatu anak tanggah ia pijak. Ia menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya. Ia melangkah melewati kamar kamar yang pintunya tertutup rapat. Aneh rasanya ketika keadaan rumah saat itu sunyi, seharusnya ada sedikit keributan di hari itu.

Gyumin menepis pikiran takutnya itu. Ia masuk ke kamarnya dan duduk membaca buku novel di meja belajarnya. Rasanya sedikit hampa. Seharusnya ia mendengar jeritan Leo dan Sing di depan kamar-nya, karena kamar mereka berhadapan.

Kakak kakak pada kemana ya? Terus dua bocah tukang onar biasanya ribut, ntah ngerebutin apalah. Batinnya dalam pertengahan membacanya. Ia lanjut membaca dan menghiraukan kesunyian rumahnya.

Gyumin beranjak pergi ke arah kasurnya. Ia ingin tidur siang saja. Siapa tahu, saat bangun dari tidurnya, Gyumin sudah mendengar keributan di rumahnya itu.

~~~

Sore hari tiba. Gyumin terbangun, ntah apa yang membuat ia terbangun dari tidurnya. Tak terasa sudah sore, tetapi keadaan rumahnya saat ini masih sunyi. Gyumin membuka handphone nya dan mengirim pesan ke saudara nya.

10 menit lebih tak ada balasan dari saudaranya. Perasaan Gyumin mulai sedikit khawatir dan takut. Entah apa yang ia takut kan, tetapi rasanya sendirian di rumah besar itu sungguh menakutkan. Ia juga khawatir terhadap saudara saudaranya yang tiba tiba menghilang tak ada kabar.

Gyumin turun dan menuju ke dapur untuk mencari makanan. Lalu lanjut kembali ke kamarnya dan menonton film. Ia menikmati film nya yang berdurasi satu setengah jam. Tanpa di sadari hari sudah mulai gelap, ia bergegas mandi dan makan malam.

~~~

Padahal sudah malam, tetapi kenapa kakak dan adik belum pulang juga? Apa mereka sengaja ninggalin gue? . Batinnya, ia menatap pintu rumahnya berharap ada seseorang yang pulang. Akh! Nggak nggak! Gak mungkin lah! Seharusnya sekarang ada yang balas chat gue. Lanjutnya, lalu ia beranjak pergi menuju kamarnya lagi untuk mengejek handphone nya.

Ada balasan dari kakaknya —Hyunsik— dan adiknya —Davin—. Ia sedikit lega. Tetapi hanya sementara. Tiba-tiba saja mereka bilang ingin menginap di rumah teman —kecuali Hyunsik yang sedang sibuk di kantornya— .

Malam ini ia benar-benar sendirian di rumah. Gyumin menghela nafas dan duduk di pinggir ranjangnya. Ia membuka laptop dan lanjut menonton. Tujuannya agar perasaan dan pikiran buruknya hilang, dan ia tenang di rumah selama semalaman.

~~~

Jam 23.51

Sudah larut malam. Gyumin tetap saja takut sendirian di rumahnya. Ia segera menutup laptopnya dan meletakkan laptopnya. Jujur saja, malam itu sungguh panjang dan membuat ku takut.

Gyumin segera tidur agar cepat cepat pagi hari dan ia tidak takut lagi. Tetapi saat ia baru ingin merebahkan tubuh nya, terdengar suara orang sedang melangkah di depan kamarnya. Itu membuat Gyumin merinding ketakutan. Ia tidak berani beranjak dan mengecek siapa yang berjalan di depan kamarnya.

Gyumin menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia mencoba untuk tidur. Ia tetap memejamkan matanya. Pikirannya sudah kemana mana, perasaan takutnya sudah menyeluruh.

Beberapa menit kemudian pintu kamar Gyumin terbuka. Gyumin shock, padahal ia sudah mengunci pintu itu. Ia gemetar ketakutan, masih meringkuk di dalam selimut. Gyumin merasa ada yang mengelus tubuhnya, membuat Gyumin tambah takut.

Tiba tiba saja ada yang menarik selimut nya. Membuat tubuh Gyumin sepenuhnya terlihat. Bahkan raut wajah ketakutannya pun terlihat. Gyumin memberanikan diri untuk membuka matanya dan.

"SURPRISE!"

Gyumin mematung. "Happy birthday Gyumin" ucap seorang pria tinggi yang sedang memegang alas berlapis aluminium dan di atasnya ada kue berbentuk puppy yang lucu. Ia adalah Hyunsik dan saudaranya yang lain. Tentu saja ia shock saat pintunya terbuka, pemegang kunci cadangan adalah Hyunsik.

"Kasian banget. Pasti lonely banget gak ada kita yaa!" ejek seorang pria berparas cantik —Sing— . Leo memukul bahu kanan Sing "Jangan gitu!" ujarnya. "Mukanya shock banget, ahahaha" lanjut Sing.

Zayyan menggeleng. Ia menghampiri Gyumin dan memberikan sebuah pelukan "Happy birthday adek abang, panjang umur, sehat selalu ya, semoga semua impian dan cita cita kamu bisa tercapai" ucapnya dan melepas pelukan singkat itu. Gyumin sudah tidak shock lagi, ia menatap trio kembar itu dengan tatapan kemenangan "Makasih abang Ajay, makasih juga semuanya" ujarnya. Gyumin memeluk satu satu saudaranya.

"Make wishdulu, terus tiup yaa" ujar Hyunsik yang sedang memegang kue nya. Setelah Make wish Gyumin meniup api di atas lilin itu. "Ayo makan kue!" ucap Sing dengan semangat. Yang lain hanya bisa menggeleng kan kepala nya.

Lex sudah menunggu di ambang pintu "Ayo turun" ajaknya. Lex turun lebih dulu. Di susul oleh saudara lainnya. Sesampainya di bawah mereka memotong kue dan memakannya, sesekali Sing dan Leo iseng mengoleskan krim ke wajah Gyumin, tentunya di balas oleh Gyumin.

Yang lain hanya menggeleng kan kepalanya. Perilaku Gyumin dengan adiknya itu seperti anak kecil. Tetapi itu membuat mereka gemas kepada 3 orang itu.

TBC~
HAPPY BIRTHDAY GYUMIN.

Panjang umur sehat selalu!