4. Abun pulang?

336 38 7
                                    

Malam ini adalah malam jum'at. Cuaca hujan membungkus halaman rumah, di suatu ruangan terdapat delapan laki-laki sedang mengobrol, sudah menjadi keseharian mereka.

Tok... Tok... Tok.

Suara ketukan pintu terdengar oleh 8 laki-laki itu, salah satu dari mereka—Lex—bangun dari duduknya dan beranjak membuka pintu, tetapi tangannya di tahan oleh seorang laki-laki di sebelahnya—Zayyan. "Jangan... Kak hyunsik gak pulang sekarang", ujarnya.

Delapan laki-laki itu menelan ludah, seketika ruangan itu lenggang, hanya terdengar suara jam dinding berdetak. Lantas, siapa yang mengetuk pintu?.

Tok.. Tok.. Tok.. Tok.. Tok

Gedoran pintu semakin kencang, delapan lelaki muda itu hanya bisa menatap pintu, yang samping kanan kirinya terdapat jendela di tutupi gorden coklat. "Kita bareng bareng aja bukanya..." usul Gyumin, di angguki tujuh saudaranya.

Mereka semua melangkah kan kakinya menuju pintu kayu coklat yang sedari tadi di gedor oleh seseorang. Zayyan memberanikan diri untuk membuka pintu, ia siap dengan apa yang ada di hadapannya saat ia membuka pintu.

Gagang pintu mulai di genggam oleh Zayyan, pintu mulai di buka secara perlahan. Terlihat 2 sosok satu tinggi dan satunya lagi pendek, mereka berdampingan dengan wujudnya yang basah kuyup dan kedinginan.

"Ayah? Bunda?", seru delapan laki-laki itu saat melihat wujud sosok yang sebenarnya ada orang tua mereka.

"Hello my son" sapa Sang Ayah dengan wajah tersenyum kedinginan.

Lex melangkah maju berhadapan dengan kedua orang tuanya, "Masuk dulu ayo, Lex ambilin handuk sama baju hangat" Lex menuntun orang tuanya masuk kedalam, 7 orang sisanya membuka jalan agar mereka ber3 bisa lewat.

Zayyan berlari menuju lantai dua dan kembali dengan membawa pakaian ganti, "Ini ganti dulu" ia memberikan setumpuk pakaian kepada orang tuanya, dengan senang hati mereka menuju ke kamar masing-masing untuk berganti baju.

Lex menuju dapur dan membuatkan minuman hangat untuk orang tuanya.

~~~

Kini semuanya telah berkumpul di ruang tengah. "Kok gak ngabarin kalo mau pulang?" Zayyan membuka obrolan.

Lex datang membawa dua gelas minuman hangat, ia menyajikannya di meja di hadapan kedua orang tua nya.

Bundanya tersenyum "Makasih Lexxie" ucapnya. "Bukannya kak hyun ngasih tau kalian?bunda pikir udah ngasih tau" balasnya kepada Zayyan. Ia neneguk minuman hangat yang di sajikan Lex.

"Iya tuh, padahal baru aja di ingetin" sambung ayahnya, yang ikut meminum minumannya.

Leo berpikir, "Ah! Iya!" , semuanya menatap ke arah leo. "Kak hyun ngehubungin Leo, katanya bunda ayah pulang eheheh. Maaf lupa ngasih tau" ucapnya.

"Salahnya Leo tuh!" sing menunjuk nunjuk Leo, wajahnya sinis. Mungkin kesal, hahaha.

Leo melotot, "Apa sih! Iya tau Leo salah! Tapi jangan sepenuhnya salahin Leo dong, lupa itu wajar bagi manusia! " balasnya tak Terima.

Zayyan menengahi mereka berdua "Udah udah! Di depan ayah bunda jangan berantem!" bentaknya. Mereka berdua langsung diam, yang lain juga terdiam saat Zayyan berani berucap dengan nada tinggi.

Suasana Ruang tamu itu di penuhi dengan canda tawa. Banyak obrolan mereka, juga di iringi tawa.

~~~

Sisi Hyunsik.

"Halo, kenapa Ayah. Ini Hyunsik udah ngabarin ke anak anak"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

9 Sodara [ Xodiac ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang