perasaan reval

1K 154 7
                                    

Parkiran mobil

" lo berdua beneran pacaran kah?? Kok shani marah banget sama lo?"

" dan itu semua karena lo!!"

" ye sorry ini kan demi kebaikan lo, lo mau mama lo yang cape orang yang menuinya?"

Adel hanya mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobil memakai selbeth nya, memakai airpone nya tak mau mendengar ocehan dari sepupunya, faik membuang nafas gusar dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan apartemen shani.

Sedangkan shani? Ia masih enggan untuk keluar kamar, sudah banyak rayuan dari sahabat tapi tidak satupun ia respon, ia masih tak percaya kalau adel mau meninggalkan nya secepat ini" shan udah dong kan dia janji bakalan balik secepatnya, lagian lo kayak beda banget sumpah, biasanya juga lo biasa aja kalau putus sama cwok" kata Sisca.

Shani masih enggan untuk menjawab ia masih sedikit tak percaya kalau cintanya bisa kandas secepat ini " ayolah shan, cowok banyak di dunia ini, terlagi lo arti kapten JKT48 pula, cowok nama yang gak mau sama lo" kata Feni.

" udah shan sekarang lo mending siap siap kita party aja, ngilangin kegalauan yang gak berhakiki lo itu" antusias jinan.

" males" kata shani kembali menidurkan dirinya.

Semuanya membuang nafas nya pasrah.

Sedangkan adel juga merasakan hal sama " baru juga semalem gue bahagia" gumamnya yang masih dapat di dengar oleh faik.

Faik terkekeh geli melihat wajah sepupu nya " udah makanya buruan tuntasin kerjaan lo biar cepat ketemu si shani shani itu" kata faik sambil mengutak-atik komputer nya seperti seorang hacker aja si faik faik ini.

Adel bersiap siap dengan pakaian nya dan langsung menuju bandara internasional Soekarno-Hatta, pesawatnya sempat delay satu jam tapi tidak mengurungkan niatnya untuk pulang dan langsung bertemu Arya dan ragaza, dia tiba di bandara internasional Kualanamu Medan, dia sudah di jemput oleh suruhan faik dan langsung bergegas menuju kediaman adelion tan, btw tan itu Marga ya gys, kayak author mama author marga tan Marga cina.

Sampai di Mension keluarga adelion tan adel langsung di sambut oleh para bodyguard keluarga itu dan di depan pintu Arya sudah mengukir senyum nya dia sudah sangat senang saat mendengar kabar pewaris adelion tan itu akan pulang hari ini, adel memeluk nya dan mengucapkan maaf kepada arya, Arya tersenyum dan membawa cucu nya masuk, di dalam Sudah ada anggota keluarga seperti ragaza, Selis, Ara, dan zeva.

Adel duduk di samping zeva dan mengusap kepala adiknya " kamu gak kangen sama Abang?"

Zeva tersenyum dan langsung memeluk Abang yang sangat ia rindukan itu, di rumah itu cuma adel dan arya yang menyayanginya tidak dengan mama dan saudara nya itu padahal dia juga anak Selis walaupun anak angkat, tapi selis sudah merawat nya dari bayi tapi dia masih di perlakukan bak seperti pelayan oleh mamanya sendiri.

" Tumben pulang" sindir ara.

" ini rumah gw, bukan rumah lo, jadi lo gak ada hak buat larang gw" tegas adel sambil menatap tak suka ke arah Ara dan mamanya.

" baru pulang jangan cari masalah" kata ragaza dingin.

" saya berbicara dengan anak anda bukan anda" kata adel enteng.

" sudah sudah cepat tanda tangan sayang, kamu udah punya hak buat nguasain semua harta keluarga adelion tan" kata Arya yang mampu membuat selis dan ara terkejut.

Adel tersenyum remeh dan langsung menanda tangani surat ahli waris itu " Oka sekarang kamu mau apa?" Tanya adel pada zeva.

" aku mau ikut kakak boleh??"

Adel tertawa kecil " boleh dong kamu hoscholing aja kita ke Jakarta, opa gak papa kan kalau reval kerja dari Jakarta aja, adel ngurus perusahaan di sana aja" kata Adel .

" kalau itu keputusan kamu opa gak bisa apa-apa tapi ingat sering-sering pulang jenguk opa " kata arya senduh.

Reval duduk di samping arya dan memeluk arya erat" eval janji akan pulang seminggu sekali buat jengukin opa " kata adel.

Ragaza menatap senduh putra nya, ia merasa kalau putra nya sudah jauh dari nya, dia ada di depan putra nya tapi keberadaan nya tidak di pedulikan oleh putranya sendiri" ayo zeva temenin Abang istirahat Abang mau peluk zeva lama, Abang kangen banget sama zeva " kata adel dan langsung menggendong zeva ala Kuala.

Arya tersenyum" zeva akan lebih baik kalau tinggal bersama abangnya, kamu harus mengikuti kemauan eval, jangan ada yang membantah, kalau ada yang membantah saya tidak akan segan-segan mengusir nya dari rumah ini, baik itu kamu atau kamu " kata arya menunjuk ragaza dan selis.

Setelah kepergian reval dan arya ruanga tamu kembali hening" mas kamu gak boleh diam saja, reval udah membuat keluarga kita hancur " kata selis.

" Benar " kata ragaza.

Selis tersenyum simpul" BENAR TERNYATA SELAMA INI KAMU HANYA MENGADU DOMBA SAYA DAN REVAL " bentak ragaza.

Selis dan ara terdiam" perbaiki kesalahan mu sebelum saya yang bertindak " ucap ragaza dingin dan langsung meninggalkan ruang tamu meninggalkan anak ibu itu.

Sekarang seluruh anggota keluarga sudah berkumpul di ruang makan " makan yang banyak, kamu kurusan banget padahal abang perginya gak lama" ucap adel lembut sambil mengelus rambut adiknya.

Zeva tersenyum kecut" andai Abang tau sejak abang tinggalin zeva jangankan makan tidur zeva aja cuma dua jam perhari, untung ada opa" batin zeva.

Arya melihat wajah zeva yang sedikit murung ikut terkikis " makan sayang, besok kamu ikut abang mu ke Jakarta, dia pasti lebih pandai merawat mu, opa tidak bisa selalu menjagamu" kata arya sambil tersenyum, zeva ikut tersenyum berbeda dengan ke-tiga orang itu, ragaza masih menatap adel dingin, selis menatap tajam ke arah zeva, dan Ara menatap jijik ke arah zeva " putuskan kontak penglihatan dengan orang gila" tegur adel sambil melap sudut bibir adiknya yang terkena sambel.

Tak terasa adel sudah tiga Minggu di Medan, dia masih tidak berdamai dengan papahnya bahkan dia lebih menghindari kontak pada ragaza, hari ini adalah hari dimana dia akan kembali ke Jakarta bersama zeva, para bodyguard adelion tan sudah mengantar nya ke bandara internasional Kualanamu, mereka sudah lending di bandara internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 12 siang, zeva yang tertidur di pesawat harus di gendong oleh salah satu bodyguard faik, faik sengaja mengirim bodyguard nya untuk menjemput sepupunya itu.

" bang faik" ucap zeva kaget melihat faik yang sedang tersenyum tulus padanya.

Zeva berlari kecil ke arah faik dan langsung menghambur ke pelukan faik " Abang zeva kangen abang" kata zeva sambil menahan air matanya, faik dan adel di buat gemes melihat hidup dan mata zeva yang sudah memerah seperti orang yang sedang menahan tangisannya " nangis aja jangan di tahan, nanti cerita sama abang okay" yang di balas anggukan oleh zeva.

" abang akan balas semuanya dek kamu tenang aja" batin adel sambil tersenyum getir begitu juga dengan faik " abang akan balas dendam dua kali lipat dari yang kamu alami dek" batin faik.

" gw kangen shani" ucap adel sambil melihat foto shani.

Keluarga?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang