1. Blok Pangeran

4.3K 339 102
                                    

Bahasa non baku, tidak sesuai EYD

Jika tidak suka silakan diskip aja, tolong nggak usah berkomentar toxic tentang visual dan karakter 😊

Ini nggak akan panjang kok, paling 3 sampai 5 chapter 🥰



♥︎♥︎♥︎



"Jadi kita belok kanan atau kiri nih, Kan?" cowok cakep berkacamata yang sedang menyetir bertanya ketika mobil mewahnya sudah memasuki jalanan komplek yang mulus, tenang dan nyaman. Tentu saja, ini adalah sebuah perumahan elit yang letaknya di kawasan strategis ibu kota. Ini adalah komplek perumahan cluster mewah.

"Kanan, namanya ... b-blok pange-ran?" Kikan nampak bingung, "ini beneran namanya blok pangeran?" ia saling tatap dengan cowok yang lagi nyetir.

"Mana kutahu, kan kamu yang lebih tahu." Si cowok mengangkat bahunya.

"Tapi emang di sini tertulis blok pangeran, mau tanya siapa juga?" Cewek bernama Kikan nampak bingung.

"Bentar, Kan, lihat deh!" si cowok memelankan laju mobilnya, di depannya ada papan jalan dengan nama blok pangeran. "Beneran ada, Kan!" serunya.

"I-iya, beneran ada sih Fan, kok bisa ya?" Kikan semakin terheran.

"Ya kali aja perumahan ini bikin blok pake nama anggota kerajaan." Si cowok, Defan mencoba menebak-benak.

Kikan menganggukkan kepalanya setuju, "ok, kita ambil jalan ini, Fan!" Ucapnya yakin. Maka mobil berbelok.


"Bener, Fan! itu rumahnya!" Kikan berseru ketika melihat rumah dua lantai dengan cat putih cerah berpadu cream di sebelah kiri jalan. "Tuh kan, nomor 203, bener ini!" gadis itu berseru senang.

"Kia, sayang? kita sampai!"

Hening

"Ki?"

Kikan dan Defan menoleh ke belakang, lalu saling tatap satu sama lain.

"Yee! nih bocah malah tidur!"





♥︎♥︎♥︎




Kia hanya sempat bantu-bantu mengangkat beberapa barang, setelahnya ia ditelepon oleh pelatih sepak bolanya. Cowok berparas cakep itu segera pergi dengan dijemput oleh ojek online. Kini Kikan dan Defan memasukkan beberapa barang setelah diturunkan dari truk yang membawa barang-barang pindahan kakak-beradik itu. Sopir dan rekannya hanya menurunkan barang sampai di teras rumah, setelahnya truk pergi.

"Baru pindahan, Kak?"

Kikan yang baru saja akan membawa sebuah dus besar menghentikan pekerjaannya. Ia mengalihkan pandangannya ke depan dan menemukan tiga orang anak remaja seusia Kia, adiknya di depannya.

"Oh haii," Kikan tersenyum sembari melambai kecil ke arah ketiga pemuda itu, "iya, ini lagi mau beres-beres." Jawabnya kemudian.

"Kita bantuin ya, Kak." Salah satunya menawarkan bantuan.

Kikan mengangguk cepat, dia sudah capek, memang membutuhkan bantuan, "boleh banget, silakan." Ucapnya antusias.

Lalu ketiga anak cowok bertubuh tinggi itu mulai membantu mengangkat barang-barang yang kebanyakan adalah koper berisi pakaian dan beberapa barang dalam dus. Ketika Defan keluar, ia menatap heran pada Kikan.

Pangeran Tetangga Sebelah & Cinderella Sepatu Bola✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang