Suka judul ini?
Komen yuk 🤭 tapi jangan kasih hate comment yaa 🥰
Bahasa non baku/campur aduk 😁
♥︎♥︎♥︎
Kia berdiri canggung di antara kumpulan anak cowok ini. Mereka masih berada di halaman rumah keluarga Pradikta, rumahnya Rio dan keluarganya. Ezra yang kedatangannya cuman buat mengembalikan beberapa buku milik Kia yang dipinjamnya, kini malah ikut bermain basket bersama Diaz dan yang lain.
Kia beberapa saat hanya memperhatikan anak-anak seusianya ini bermain basket. Kia bisa kok main basket, hanya saja dia lebih menyukai dan lebih mahir bermain sepak bola. Ketika masih bersekolah di LA, Kia mengikuti bidang minat dan bakat sepak bola meski ia tak secara resmi bergabung di sekolah sepak bola. Saat ini ia juga tergabung dalam sebuah tim sepak bola pelajar profesional di sekolahnya.
"Kia nggak gabung?" Eran bertanya, nadanya terdengar lembut.
"Boleh," Kia mengangguk dan segera bergabung di lapangan.
"Ok, Kia sama gue dan Rio. Nah elu berempat, Ran." Lucas memutuskan seenaknya sembari membawa Kia ke dalam kubunya dan Rio. Wajah Darrel dan Eran nampak masam sementara Ezra dan Diaz hanya tertawa geli.
"Kia nggak jago basket, Cas. Lu bakalan kalah!" Ejek Ezra.
Lucas tertawa kecil, "nggak masalah, penting tim kita ada Kianya!" Balas Lucas bodo amat.Ezra lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Rupanya nggak cuman anak-anak cowok di sekolah mereka saja yang naksir berat sama Kia, teman-teman permainan yang kenyataannya adalah tetangga baru Kia juga naksir anak ini.
Aura ke-ukean Kia memang mampu membelokkan cowok-cowok normal!
"Ambil sepatu dulu." Kia berjalan menjauh dari halaman rumah tetangga, nggak lucu kan kalo main basket pake sendal jepit?
Anak-anak cowok memandangi arah perginya Kia, Ezra menggelengkan kepalanya lagi. Lagi-lagi ia melihat pemandangan yang sama, Kia ditaksir banyak cowok saking manis dan imutnya.
"Anaknya emang pendiam ya, Zra?" Eran bertanya ketika tubuh ramping itu benar-benar menghilang dari pandangan.
"Nggak, Kia malah anaknya periang sih, lu pada aja belum kenal dia." Ezra menjelaskan sekilas tentang karakter si teman.
"Oh." Eran menanggapi sembari mengangguk, lega kalau anak itu bukan seorang cowok pendiam apalagi menjurus introvert, repot juga kalau punya gebetan introvert.
Up's!
Tak lama Kia kembali, penampilannya masih sama hanya saja ia telah memakai sepatu bolanya.
"Nggak punya sepatu basket, sneakers juga lagi pada dibawa ke laundry sama Kakak." Kia berjalan mendekat sembari berbicara.
Anak-anak gercep merespon."Nggak apa-apa, Kia. Lu cakep pake sepatu itu!" Lucas mendekat, "kita setim, ok?" ingin merangkul pundak Kia namun matanya tak sengaja bertabrakan dengan mata Rio, tatapan anak itu dingin dan tajam. Tangan Lucas mengambang di udara, berakhir menggaruk belakang kepalanya sembari cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Tetangga Sebelah & Cinderella Sepatu Bola✔️
Genç Kurgu[TAMAT] Saat berlibur ke Los Angeles, Rio bertemu cewek cantik dengan gaun biru dan topeng bulu berwarna biru perak, dia adalah Cinderella yang berlari keluar dari ruang party dan meninggalkan sepatu bolanya tepat di depan mata sang pangeran.