[Eps.12] Terjebak.

61 26 111
                                    

"Raina telah memasuki kerajaan vampir tepatnya Gazeren" ucap seorang informan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Raina telah memasuki kerajaan vampir tepatnya Gazeren" ucap seorang informan.

"Gazeren? tempat apa itu?" tanya pendekar lain.

"Itu adalah kerajaan vampir yang isinya vampir tingkat tinggi,"

"Takkan mudah menembus keamanannya" jawab Ketua Daniel.

Aku sedikit mengkhawatirkan sesuatu, tentang kondisi Raina saat ini apa dia masih dalam dirinya atau memang sudah terpengaruh oleh sihir dari ratu para vampir itu.

"Liora"

"Ya ketua?"

"Tentukan rekanmu untuk patroli malam ini"

"Rekan?" jawabku sembari melihat kearah Endrick.

"Benar, karena kupikir kau dan Endrick tidak terlalu akur"

Sungguh tidak kumengerti mengapa ketua tiba-tiba menyuruhku untuk memilih rekanku kali ini padahal biasanya dialah yang menentukannya.

"A-aku akan tetap bersama Endrick"

"Benarkah? kau yakin?"

"Dia pasti yakin ketua. Saat akan kembali kedesa saat itu Endrick telah menyatakan perasaannya kepada Liora" celetuk Adrian.

"Benarkah itu Liora?"

Aish...

Adrian tunggu saja pembalasanku nanti, kau sama sekali tidak bisa serius untung saja kau masih memiliki saudara atau tidak aku atau kami harus dipimpin oleh mu kelak jika kau menjadi raja.

"Itu benar, tapi ketua sesuai ..." jawabku.

"Sepertinya ramalan ibumu benar Liora"

"Hah? r-ramalan? apa maksudmu ketua, ramalan apa yang kau maksud?"

Ramalan...

Tampaknya aku mengingat sesuatu yang dikatakan oleh spirit ibu saat itu tentang masa depanku dan saudara-saudaraku yang lain.

ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ

"Kupikir patroli ini hanya berpasangan ternyata kita semua pergi berpatroli" ucap Kiev.

"Ini bukan patroli biasa kau tahu" balas Adrian.

"Memangnya patroli apa?" tanya kembali Kiev.

"Berpatroli di Gazeren, kau pikir ini keren?" tegur Adrian.

Ada hal yang sedikit mengganjal dengan perasaanku ini, kenapa aku merasa identitasnya akan terbongkar.

Kami mengundang seseorang yang membantuku saat aku terkena racun saat didesa sihir waktu itu. Aku harap dia bisa membantu kami, setidaknya ada seorang tabib dikelompok kami walaupun dia bukan seorang manusia dia sama dengan ku.

"Maaf aku terlambat"

"Tidak apa-apa Almaira, lagi pula kamilah yang harusnya berterima kasih karena kau berkenan hadir bersama kami" sambut Sahi.

Eternal Thirst || New Stage [PEROMBAKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang