Bab 03.

372 85 18
                                    

^ Janji suci segera terikat yang bodohnya aku masih menunggu kepulanganmu ^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^ Janji suci segera terikat yang bodohnya aku masih menunggu kepulanganmu ^

🌷

Suara langkah kaki jenjang dari gadis yang tengah mengendap-endap memelankan langkah nya disekitaran rumah, berjalan menuju jendela kamar miliknya.

Mazayya sepelan mungkin melangkah, sementara lirikan nya ke sana kemari mengecek takut jika ada orang rumah masih belum terlelap tidur dan bagaimana jika tiba-tiba pintu rumah terbuka? Memergoki dirinya yang masih diluar rumah.

Karena memang sekarang tepat pukul 9 malam, ia baru saja pulang dari sekolah. Tidak, lebih tepatnya ia mengatakan pada bunda nya jika sehabis pulang sekolah akan pergi ke rumah sang teman untuk melakukan kerja kelompok.

Apakah kalimat nya dapat dipercaya? Jelas tidak, Maza hanya berdalih.

Aslinya ia bermain bersama teman tongkrongan nya dan lupa jika seharusnya sudah pulang sekitar 2 jam yang lalu.

Dengan tangan yang memegang pelipis nya kesakitan ia berusaha menahan tubuhnya untuk tak oleng, karena kepalanya mulai terasa pening.

Tok tok tok !!

Suara ketukan pelan namun berkali-kali Mazayya lakukan pada jendela kamar nya dari luar, berharap Hazel membukakkan jendela kamar itu untuknya.

Lirikan nya tak henti kesana kemari, takut saja ada warga yang tengah meronda melihat dirinya yang tengah diposisi seperti ini, nanti jika dikira maling gimana??

"Ini ka Hazel mana sih?" gerutunya, tak ada sahutan dari gadis yang ada dalam kamarnya itu,

Namun tak berselang lama usahanya berbuah hasil, gorden terbuka. Mazayya meng hela nafasnya lega,

"Buka kak !!"

Hazel yang melihat malah tak mengerti apa maksud dari kalimat Mazayya diluar jendela kamar itu. Kedua alis nya menyatu, ia malah ingin mempertanyakan pada Mazayya bisa-bisanya jam segini gadis itu baru saja pulang ke rumah.

Mana seragam sekolahnya lusuh, wajah yang sudah tak berupa seperti saat pergi sekolah tadi pagi sekarang sudah berantakan kayak abis tawuran.

Sementara Mazayya terus melakukan gerakan-gerakan memberi kode untuk Hazel yang masih tak mengerti apa maksudnya,

"Hah? Apa?" didalam sana,

"Masa Kak Hazel budek si??" kesalnya, ia mengerut pangkal hidung nya sendiri.

Tapi, Mazayya tak menyerah dengan terus-terusan melakukan segala hal untuk bisa masuk dalam kamarnya tanpa melalui pintu rumah utama,

"B. U. K. A" teriak Mazayya tapi tak bersuara, bukan teriak atu ituma namanya.

Gotcha !! akhirnya Hazel mengerti, jarinya langsung membukakan pengunci jendela. Mazayya dengan tergesa ia naikkan satu kaki jenjang nya untuk bisa masuk dalam kamar.

Red Tulip¹ | BbangsazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang