[[S2]] CHAPTER 1 : Someone Who Come With The Storm

1K 69 3
                                    


"Judge of Apocalipse, Jung Heewon, benarkah anda adalah inkarnasi terkuat di Seoul?"

Satu pertanyaan paling mencolok diajukan reporter dari stasiun TV swasta. Di arahkan pada sosok wanita muda yang duduk di bangku depan bersama beberapa pemimpin daerah ternama. Wanita itu-- Jung Heewon-- dengan penuh ketenangan segera menanggapi pertanyaan tanpa keraguan,

"Aku bukan inkarnasi terkuat. Masih banyak inkarnasi lainnya dengan skill dan kemampuan yang jauh lebih hebat."

"Tapi bukankah anda yang selama beberapa bulan ini berperan besar dalam penaklukan setiap skenario?"

"Aku tak dapat melakukannya sendirian. Rekan-rekanku juga turut berperan di setiap skenario. Keberhasilan kami di raih karena saling membantu satu sama lain."

Jepretan-jepretan dari kamera memenuhi ruangan dan menyilaukan mata. Para reporter dan wartawan dari berbagai stasiun tv dan koran lokal masih terus menyorot ke arah wanita cantik dengan pembawaan tenangnya yang begitu berwibawa.

Setiap kedipan matanya. Atau gerakan dari jemari panjangnya yang kapalan karena terus memegang pedang. Setiap helaian hitamnya yang terurai menjuntai sepinggang bergoyang. Atau gerakan indah dari bibirnya yang mengucap setiap kata dengan begitu penuh perhitungan-- tak lepas dari pengamatan. Sosok yang akhir-akhir ini menjadi bahan pemberitaan di berbagai macam media karena kehebatan dan peran aktifnya dalam Penaklukan Skenario dari para Dokkaebi.

Jung Heewon, Sang Judge of Apocalipse yang menduduki salah satu dari sepuluh peringkat teratas Inkarnasi Terkuat Seoul-Dome, akhirnya muncul didepan publik untuk menanggapi setiap antusiasme dari para inkarnasi kecil dan wartawan yang haus akan berita terkini.

Bahkan dalam balutan kemeja formal yang dikancingkan hingga ke leher, sosoknya masih tampak begitu cantik dan penuh keanggunan. Sorot matanya masih tetap memikat. Sehingga beberapa fansclub nya yang rela berdiri di luar hall-- berpanas-panasan-- terus bersorak mengagung-angungkan dirinya.

Hal yang cukup norak dan memalukan sebenarnya.

"Anda terlalu merendah, Jung Heewon-ssi."

Jung Heewon menoleh ke samping ketika seorang Kepala daerah Seoul turut serta berkomentar, "Anda adalah ujung tombak dari kekuatan tempur Seoul. Semenjak Sang Moonlight Empress sakit, andalah yang selama ini mengurus lini terdepan. Anda adalah kekuatan tempur utama Seoul-dome."

"Eh? Sang Moonlight Empress sakit?"

Ada keributan yang terjadi di antara para wartawan. Merasa tak percaya pada kabar mengejutkan yang baru saja mereka dengar dan segera mengganti topik pemberitaan pada satu sosok yang disebutkan. Jung Heewon mengerutkan dahinya. Melirik tajam ke arah si Kepala Daerah yang tak memahami situasi. Geram karena mengatakan sesuatu yang benar-benar tsk diperlukan,

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Sang Moonlight Empress? Bisakah anda menjelaskannya?"

"Sejak kapan Sang Moonlight Empress sakit? Bagaimana caranya tetap berpartisipasi dalam skenario kedepannya?"

Jung Heewon tampak mulai terganggu dengan semua pertanyaan itu dan memilih untuk tidak menjawabnya. Namun tampaknya para wartawan benar-benar telah mengulik masalah di dalam perusahan jauh lebih dalam dari pada apa yang ia pikirkan.

KISS ME, LIARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang