11

439 38 2
                                    

PRANKK...

Sebuah kendi pecah setelah Zoya memukulkannya ke kepala pria itu. Axell berbalik, ia menatap tenang kearah Zoya. Darah yang menetes dari kepalanya pun diacuhkannya. Seperti tidak merasakan sakit, pria itu kemudian mencengkeram dagu milik Zoya. Lalu tangannya beralih mencekik wanita itu.

Al yang meliha hal itu tak tinggal diam. Iapun berlutut dihadapan pria itu. Memohin untuk melepaskan mereka.

"Aku mohon, hentikan!" Ucapnya dengan isak tangis yang mengiringinya.

Axell menoleh pada Al yang berlutut dihadapannya. Lalu ia melepaskan Zoya, melemparkan wanita itu hingga tersungkur ke lantai yang basah dan lembab.

"Ampun, aku takan mengulanginya lagi. Tolong lepaskan kami." Al membuang harga dirinya, ia sadar satu - satu nya hal yang bisa menolongnya adalah tunduk pada pria ini.

"Ampun Xell, jangan...jangan..maafkan ibu!" Axell menatap kedua wanita dihadapannya. Mereka hanya menangis, tak berucap sepatah katapun.

Lalu suara yang barusan ia dengar?

"Shit!" Axell memaki ketika sadar itu hanya halusinasinya saja.

"Axell...jangan nak, ibu mohon, maafkan ibu!" Axell mengeram frustasi. Ia sadar, ini bukanlah sebuah halusinasi. Melainkan kilasan balik dari memorinya. Memori yang masih sering menghantuinya selama ini.

Dorrr...

Suara tembakan itu membuat Axell tersungkur. Ia terjatuh dihadapan kedua wanita yang kini menatap bingung kearahnya.

Pandangannya buram, kilasan balik dari memori lamanya terus mengahantuinya.

Axell mendelsohn, siapa sebenarnya bajingan ini?. Apa ia terlahir sebagai seorang psikopat?.

Axell lahir dalam sebuah keluarga yang bisa dibilang cukup 'unik'. Ayahnya, Gerry mendelsohn, adalah seorang pecandu alkohol, pecandu narkoba, dan mantan narapidana. Sedangkan ibunya, Tina mendelsohn, adalah seorang perempuan yang sangat dominan dan cenderung overprotektif terhadap  kedua anaknya, Axell dan moana.

Bahkan sejak kecil, sang ibu selalu mendidik Axell untuk membenci perempuan. Begitupun juga terhadap anak perempuannya, Moanna selalu di didik untuk membenci laki - laki. Akses keluar yang dibatasi oleh sang ibu, ditambah posisi rumah mereka yang cukup jauh dari area pusat permukiman, membuat Axell dan Moana menjadi anak yang sangat tertutup dengan orang asing.

Rumah keluaraga ini adalah yang terbesar, namun terletak di pelosok. Ayahnya, menjadi satu-satunya orang di keluarga mendelsohn yang paling sering berhubungan dengan masyarakat, karena merupakan tulang punggung keluarga. Sayangnya, 17 tahun yang lalu, ayah Axell meninggal dunia akibat gagal jantung.

Untuk menghidupi kedua anaknya, sang ibu akhirnya terpaksa 'keluar' rumah dan mencari pekerjaan. Awalnya kehidupan ibu dan kedua anak ini berjalan nomal. Hingga suatu ketika Axell melihat gelagat ibunya yang mencurigakan. Sering kali pulang malam dengan keadaan mabuk, bahkan tidak pulang selama berhari - hari.

Ketika pulang pun, bukan makanan hangat yang disajikan wanita itu pada kedua anaknya, melainkan cacian, hinaan hingga siksaan yang ia berikan pada anak - anaknya yang baru berumur 8 dan 10 tahun kala itu.

Axell dan kakak perempuannya kerap kali mendapat siksaan jika saja mereka berbuat salah, walau kesalahan kecil, sang ibu tetap menyiksanya tanpa ampun. Sering kali mereka dikurung diruangan bawah tanah yang lembab dan sesak. Tanpa diberi minum maupun makanan.

Rasa benci terhadap ibunya makin besar, untungnya, kakak perempuannya selalu ada untuknya. Moana sangat menyayangi adik semata wayangmya itu. Bahkan beberapa kali ia rela menggantikan adiknya untuk dihukum oleh ibunya. Namun satu hari, Moana menghilang begitu saja. Ketika Axell bertanya pada ibunya, sang ibu hanya berkata kalau Moana telah diadopsi keluarga kaya.

Stockholm Syndrome || Taehyung × Rose || Mature 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang