Happy Reading
_____________________________________________________________________________
______________________________________Di pagi hari yang cerah disekolah high school blue lock, terlihat ada dua orang laki laki yang sedang mengobrol di kantin hanya berdua. Si Surai biru tua mengajak si Surai hijau tua untuk pergi ke kafe sepulang sekolah.
"Rin, Lo mau gk ke kafe sepulang sekolah ini?" Tanya si Surai biru tua yang kita panggil isagi, Surai hijau berpikir dan mengangguk kecil, ia juga bosan di apart dan ingin keluar sekali sekali.
Isagi tersenyum manis dan bertanya lagi "nanti sepulang sekolah langsung kesana atau ganti baju dulu di apart?" Rin pun menjawab dengan ekspresi datarnya seperti biasa "bagaimana kalau langsung saja?" Kata kata itu di anggukan oleh isagi.
Saat asik asiknya mengobrol bell masuk berbunyi, isagi cemberut karena kecewa harus berpisah dengan Rin, Halah lebay isagi mah padahal nanti sore ketemu. Rin melihat ekspresi cemberut isagi dan dia seperti ingin terkekeh namun ia tahan.
"Kalau begitu sampai jumpa di sore hari, isagi senpai." Rin pergi ke kelas setelah mengatakannya, isagi terdiam dan tiba tiba menutup wajahnya dengan kedua tangan wajahnya terlihat memerah lalu ia tersenyum "dia memanggilku.. 'senpai'?" Isagi terkekeh dan berdiri dari kursi lalu berjalan ke kelasnya.
*Kriing!!
Bell pulang sekolah berbunyi, Rin sedang membereskan barang nya di kelas dan isagi menunggu di depan pintu kelas. Rin selesai menaruh buku bukunya ke dalam tas, ia berjalan kearah isagi.
"Udah?" Tanya isagi dan di anggukan oleh Rin, isagi pun bicara lagi "yaudah ayo." Mereka pun berjalan berdampingan menuju gerbang sekolah, saat berjalan isagi melirik kearah Rin.
"Rin, kau mau ke kafe yang ada di dekat apart atau yang di sini saja?" Rin sontak menoleh kearah isagi dan berpikir sebentar, setelah berpikir ia menjawab "terserah, mau di Deket apart atau Deket Deket sini ya gpp." Setelah mendapat jawaban dari Rin isagi menawarkan kafe yang ada di dekat sini "bagaimana kalau kafe akudandia?" Rin memiringkan kepalanya karena jarang menemui kafe yang namanya seperti itu, tapi yasudah Rin mengangguk dan mereka pergi ke sana.
Tak lama kemudian mereka sampai di kafe itu, mereka melihat desain nya cukup menarik dan bagus, akhirnya mereka masuk ke kafe dan bertemu mba mba kasir. Mba mba kasir itu bertanya pada isagi dan Rin dengan senyuman ramah tuntutan pekerjaan.
"Permisi, kalian berdua ingin duduk di mana?" Ucap mba² kasir itu dan di jawab isagi "saya dan teman saya ingin duduk di kursi untuk 2 orang yang dekat dengan jendela." Mba kasir pun mengangguk dan memberi isagi sebuah kertas bertuliskan nomor, itu adalah nomor meja yang mereka inginkan.
Singkat cerita mereka duduk di tempat yang mereka pesan dan melihat menu di buku menu, isagi sudah memilih sementara Rin masih bingung ingin yang mana. Isagi menunggu Rin selesai memilih dengan memfotonya diam diam, tolonglah Rin sangat cantik di mata isagi walau dia seorang alpha, saat berhasil memfoto Rin isagi senang dan menatap ke arah luar.
"Isagi senpai." Panggilan tersebut membuat di pemilik nama menoleh kearah yang memanggil, isagi pun menyahut "iya?" Rin memberitahu apa yang ia pesan dan isagi mengangguk lalu pergi ke pelayan untuk memberitahu pesanan mereka.
Isagi kembali setelah memberitahu pelayan, ia duduk dan melihat Rin yang menatap ke luar kafe, tiba tiba ada angin berhembus yang membuat rambut Rin tertiup angin dan terlihat cantik saat Rin menyingkirkan rambutnya, isagi tak sadar bahwa dirinya memerah dan segera memalingkan wajah. Pelayan pun akhirnya sampai mengantarkan pesanan mereka lalu mereka pun makan.
Saat sedang makan Rin sempat melirik ke luar kafe lagi, di luar awan mendung mulai muncul dan rintik rintik gerimis jatuh ke tanah, sekarang hujan musim yang paling Rin sukai. Tapi ia pernah sakit karena hujan hujanan, Rin baru sadar kalau tak ada salah satu dari mereka yang membawa payung, yah berarti mereka harus hujan hujanan.
Rin tidak terlalu peduli dengan hal itu tapi isagi yang sedang makan mengkhawatirkan Rin, saat harus ujan ujanan nanti. Singkatnya mereka selesai makan dan sedang minum, tiba tiba isagi bertanya pada Rin.
"Rin, Lo bisa ujan ujanan gk?" Kata tanya dari isagi pun hanya di anggukan laki laki manis di depannya, isagi sedikit tenang tapi tetap khawatir.
Selesai makan dan minum mereka berjalan ke kasir lalu isagi yang membayarkan semuanya, setelah isagi selesai membayar mereka keluar dari kafe dan rintik rintik hujan mengenai kepala dan Surai indah milik mereka berdua, isagi tak mau pujaan hatinya kehujanan jadi dia melepaskan jaket yang ia kenakan lalu menaruh nya di kepala Rin.
Rin agak terkejut dan mendongak kearah isagi sambil memegang jaket yang ada di atas kepalanya agar tak jatuh, isagi tersenyum gemas melihat Rin yang menoleh kearahnya dengan tatapan bingung.
"Pakai ya? Nanti saat sampai kereta kamu bisa melepasnya saat tidak nyaman, dari pada kamu kehujanan kan?" Kata kata yang di lontarkan isagi hanya di anggukan oleh Rin, oh Rin sangat menggemaskan saat patuh begini, isagi menggigit bibir bawahnya lalu memalingkan wajah.
Mereka berjalan bersama dan isagi terus memegang pinggul Rin agar tetap di dekatnya, tapi ntah kenapa Rin suka di ginikan, ia hanya menurut apa yang isagi lakukan dan setelah berjalan agak jauh mereka sampai di stasiun dan naik kereta. Rin belum melepas jaket yang isagi berikan dan terus memakainya, tapi di kereta dia pakai layaknya jaket bukan seperti di awal yang membuat menutupi kepalanya agar tak kehujanan. Rin tidak kehujanan tapi isagi.. ya karena jaketnya ia berikan ke Rin dia jadi kehujanan, padahal Rin sudah bilang pakai bersama saja tapi isagi menolak. Bisa bisa dia pingsan karena terlalu dekat dengan Rin. Jadi isagi hampir basah kuyup, Rin agak khawatir tapi isagi terus bilang tidak apa apa dan dia kuat.
___________________________________________________________
____________________
______________________________________TBC
Suka: vote and comment
Oke??
KAMU SEDANG MEMBACA
You can't love me, huh? - ISRN
Romansa⚠️WARNING⚠️ book ini mengandung 🔞 bagi yang di bawah umur menjauhlah dari sini, dan bagi yang homopobic pergi dari book ini karena book ini bukan untuk kalian okay. typo mungkin akan banyak, maaf bila cerita kurang bisa di pahami atau susah di cer...