Jakarta pusat, 03.00 pm.
Lembayung Senja memenuhi langit menciptakan keindahan di penghujung hari, satu persatu murid pulang dari sekolah menuju rumah mereka masing-masing.
(Name) Memutuskan untuk keluar dari ekstrakulikuler voli dan masuk ke ekstrakurikuler kesenian. Pada dasarnya (name) memang terlahir untuk menjadi seniman.
Ayah nya seorang musisi dan ibunya adalah seorang pelukis, diri nya terlahir dari rahim seorang pengiat seni dan dirinya di berkahi dengan tangan terampil selayaknya seorang pengiat seni.
Hanya karena seorang laki-laki dia memaksakan segalanya untuk sejajar dengan laki-laki yang ia cintai. Namun pada akhirnya dia menyerah, menyerah atas takdir, menyerah atas segalanya.
Hatinya sudah hancur berkeping-keping. Mungkin ini adalah jalan terbaik bagi keduanya, memang sulit karena perasaan yang ia simpan untuk si anak Adam sudahlah mendarah daging dan memenuhi relung dadanya hingga sesak.
Langkah kakinya terhenti, mendadak perasaan riang dan bahagia yang dia rasakan bersama teman-temannya hilang sekejap di gantikan dengan perasaan sedih.
Mengingat kini dirinya harus belajar untuk berhenti mencintai sosok dirinya. Setitik airmata jatuh dari nayanika sang dara.
"Lo belum pulang?" Suara yang amat dia kenal sejak kecil, chigiri.
Sesaat (name) menghapus jejek air mata miliknya sebelum akhirnya berbicara pada sahabatnya itu.
"Belum, ini baru mau jalan lu sendiri belum chi?" Jawabannya seadanya.
"Lu nangis ya"
"Nggak chi, mata gw cuma kelilipan"
"Lu kalau mau bohong jangan sama gw, gw temen lu dari orok (name)"
Terdapat beberapa detik jeda sebelum akhirnya (name) tersenyum dan menjawab, "Gw ga papa chi, yaudah gw duluan ya gw mau kerumah, gw kangen sama ayah bunda.. dadah chii".
Setelah itu (name) langsung pergi begitu saja dari sana, chigiri yang menatap itu hanya bisa diam karena dia tau kalau teman nya yang satu itu memang butuh waktu untuk sembuh dari lukanya.
Di sepanjang jalannya (name) tak sengaja menatap sebuah keluarga kecil, mereka punya satu anak perempuan, mereka sangat bahagia membuat dirinya tersenyum sebelum kembali berjalan menuju tujuannya.
Langkah demi langkah membawa (name) kepada rumahnya berada dimulai dari lika-liku jalan sempit di antara batu nisan dia lewati satu demi satu dengan hati-hati sampai akhirnya dia berhenti di depan dua makam dengan nama (your father name) dan (your mother name).
Wajahnya seketika sumringah kala akhirnya dia menemukan dimana rumahnya berada. Rumah tempat dia pulang, tempat dia bercerita, tempat dia berlindung dari kejamnya ujian hidup dan rumah dimana dia menemukan kehangatan serta rasa aman.
"Ayah.. bunda.. (name) dateng lagi" Ujarnya dengan senyum gembira sambil duduk diantara dua makam tersebut seolah-olah duduk bersama seseorang.
"(Name) Hari ini bawa cerita baru lagi tapi janji ya ayah sama bunda nggak marah sama aku?" Di berikan nya jeda beberapa detik setelah dia bicara membiarkan kekosongan mengisi sebagai jawaban dari dua orang yang paling dia sayang di dunia ini.
"Aku bolos nggak sekolah tiga hari ... Terus aku bohong kalau aku ada acara keluarga, soalnya (name) sedih karena pada akhirnya (name) harus berhenti suka sama Rin .. ayah sama bunda pasti inget kan sama Itoshi rin yang sering (name) cerita in.." (name) mulai menghadapkan tubuhnya di depan makam sang bunda dan mulai menidurkan kepalanya di atas gundukan tanah makam sang bunda
Entah kenapa rasanya seperti dia tertidur di pangkuan sang bunda.
Pipi miliknya di tempelkan pada tanah makam dan wajahnya ia harapkan pada nisan sang ibunda tercinta menatapnya lama sebelum akhirnya dirinya terkekeh dan akhirnya menangis.
"Kenapa ya bun dunia jahat sama (name)? (Name) Salah apa sampai dunia sejahat ini.." Isak tangisan nya kian pilu di dengar.
"Kalau pada akhirnya di pisahkan kenapa pula harus di pertemukan?, Pertama (name) di pisah sama bunda ayah .. sekarang (name) harus di pisah dari Rin juga?" Tangisannya memecah keheningan makam mencurahkan segala sesuatu yang mengganjal di hati.
"Dada (name) sakit bun.. jatuh cinta ga seindah cerita romansa dan ga seindah lirik lagu yang sering ayah nyanyiin buat (name) dulu, kalau tau jatuh cinta bisa sesakit ini (name) lebih milih ga bisa ngerasain apa itu cinta"
Oh Ibu Pertiwi... Apakah kamu mendengar betapa laranya putri mu ini? Hati nya luka, jiwanya pun terluka karena seorang lelaki keturunan Adam. Tidakkah kamu mau setidaknya sedikit berbaik hati untuknya? Apa yang telah dia lakukan sehingga kamu membuat jiwa suci nya bersedih seperti ini? Yang ia inginkan hanyalah secercah kebahagiaan di kehidupannya yang sengsara... apakah itu sulit untuk di minta?.
-PROXIMA2
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐨 𝐢 𝐰𝐚𝐧𝐧𝐚 𝐤𝐧𝐨𝐰? || 𝐈𝐭𝐨𝐬𝐡𝐢 𝐫𝐢𝐧 𝐱 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫
Fanfiction(❄️) - 𝑰𝒕𝒐𝒔𝒉𝒊 𝒓𝒊𝒏 𝒙 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 𝑰𝒕𝒐𝒔𝒉𝒊 𝒓𝒊𝒏 𝒂𝒔 𝒚𝒐𝒖𝒓 𝒄𝒓𝒖𝒔𝒉 Lokal au Rasa cinta kala sosok sang Adam tercinta tertangkap indra penglihatan mu membuat dirimu menjadi pengagum sosok sang Adam. "I love you."- fn "...