13 - School Accident

639 97 4
                                    

|Apresiasi penulis dengan vote dan berkomentar, terimakasih.

-----

Setelah hampir satu setengah jam di habiskan di balai pertahanan. Jaeyun merengek untuk segera pergi. Salahkan Sunghoon yang membuatnya menunggu terlalu lama, padahal suaminya itu bilang hanya mendatangani beberapa berkas penting bukan setumpuk berkas yang datang tanpa berhenti begitu pemuda itu masuk kantor.

Meskipun begitu Jaeyun berusaha tetap sabar. Ia mengutak atik ponselnya sembari menunggu Sunghoon yang masih mengisi entah berkas apa di lobby, pria itu hanya menyuruhnya untuk menunggu di dalam mobil.

"Maaf ada beberapa hal yang harus ku urus." Ujar Sunghoon penuh penyesalan begitu masuk mobil.

"Tidak apa. Lagi pula itu sudah jadi tugasmu. Aku mengerti." Jaeyun memasang sabuk pengamannnya dan kembali diam.

Sunghoon melajukan kendaraannya menuju jalanan kembali ke rumah mereka, Jaeyun tak banyak bertanya meskipun si manis itu kini bingung kenapa Sunghoon membawanya keluar jika hanya ingin kembali kerumah setelah pulang dari balai pertahanan.

Mungkin Sunghoon lelah setelah mendatangani segunung berkas di kantornya, pikirnya.

Mobil yang di lajukan Sunghoon berbelok ke arah kiri jalan, memasuki area yang Jaeyun cukup kenali. Ini adalah kawasan sekolah Jungwon.

Dari dalam mobil ia dapat melihat beberapa ibu wali murid yang asik berbincang di gazebo yang di sediakan pihak sekolah.

"Hari ini Jungwon pulang pagi. Kamu tunggu saja disini, biar aku jemput dia di dalam."

Jaeyun hanya mengangguk, membiarkan Sunghoon berjalan sendirian ke dalam kawasan sekolah. Ia dapat melihat ekspresi tidak enak dari beberapa ibu wali murid yang sedang asik berbincang itu. Jaeyun seratus persen yakin, mereka pasti berbicara buruk mengenai suaminya itu. Terlihat dari cara mereka memandang juga menunjuk ke arah punggung suaminya yang kian menjauh.

Si manis hanya dapat menghela nafas melihat pemandangan tersebut. Reputasi suaminya memang tidak terlalu baik.

Jaeyun memicingkan matanya begitu melihat salah seorang guru datang menghampiri para ibu-ibu tersebut beserta seorang anak yang menangis. Di susul dua anak lain di belakangnya. Salah satunya Jungwon yang terlihat sesenggukan, anak manisnya berjalan di gandeng dengan anak yang terlihat lebih tinggi darinya. Mungkin kakak kelas Jungwon, seragam mereka terlihat berbeda. Dimana Sunghoon?

Melepas sabuk pengaman, Jaeyun berjalan menghampiri kerumunan itu.

".. Kurang ajar!"

"Aku tidak takut! Jangan pikir karena ayahmu panglima negara kau bisa berbuat seenaknya. Apa orang tuamu tidak pernah mendidikmu hah?!"

Jungwon berjalan mendekat ke arah ibu dari anak yang menangis dengan menunduk.

"Jungwon minta maaf." Ucap anak itu dengan nada gemetar.

Jaeyun berdiri di belakang para ibu-ibu tersebut. Memperhatikan dengan seksama sebelum mengambil tindakan. Ia tidak bisa membela anaknya tanpa tahu permasalahan yang terjadi di antara keduanya.

"Jangan hanya menangis bocah! Dan kau jangan meminta maaf. Kau tidak salah. Berdiri!" Anak yang semula menggandeng Jungwon itu menarik kerah si kecil hingga berdiri tegak.

"Park Jongseong!" Hardik wanita yang sepertinya merupakan guru disana.

"Miss Anna tidak ada disana saat kejadian. Apalagi wanita tua itu. Menyalahkan Jungwon dengan mangatai orang tuanya itu bukan hal baik. Jaebom tidak tau aturan. Tidak punya etika. Berbicara omong kosong tentang mendidik Jungwon. Anakmu saja belum kau didik dengan benar." Jongseong menatap tajam wanita tersebut tanpa rasa takut.

You and Dandelions | sungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang