1

1.4K 89 1
                                    

Terlihat seorang gadis berambut coklat yang sedang sibuk menyiram bunga, menata buket, ruangan nuansa soft pink itu terdapat banyak sekali jenis-jenis bunga

Jennie ruby biasa di panggil jennie
Memiliki toko bunga bernama Ruby Flower's

Hidup dikota besar ini jennie sudah terbiasa mandiri, orangtua jennie meninggal karna kecelakaan pada saat itu Jennie duduk dibangku kelas 2 SMP, setelah orangtuanya meninggal, Jennie di asuh oleh kakek.
Namun tuhan lebih sayang dengan kakek, kakek meninggal karena sakit pada saat setelah hari kelulusan SMA-nya

Dari situlah kehidupan susah senang jennie dimulai, menjadi perempuan yang kuat dan tidak pantang menyerah dalam menjalani hidup.  Dan karna kegigihan kerja kerasnya, sekarang Jennie sudah memiliki toko sendiri walaupun rumah tersebut masih sewa

" krucuk krucuk "
" laparr nih, cari makan dulu ah" ucapnya pada diri sendiri.

Kemudian jennie pun merapikan barang-barang di toko dan mengambil tas kecilnya lalu pergi keluar menggunakan sepeda motor untuk membeli makan

Sampainya dirumah makan, Jennie langsung memilih makanan yang dimakan ditempat dan satunya lagi dibungkus.

" Mang boleh se- enak inii ! " ungkap jennie berbinar dan langsung menyerbu makanan tersebut

Setelah selesai makan jennie pun beranjak pulang dan tak lupa membayar makanannya dengan hasil menjual bunga miliknya hari ini.

Pada saat di perjalanan pulang jennie melihat seorang nenek yang duduk ditepi jalan dengan pakaian yang tidak layak. Nenek itu tampak seperti kelaparan namun orang - orang disana tidak peduli bahkan hanya melewati sang nenek dengan cuek tanpa ada perasaan kasihan.

Jennie yang tau rasanya tidak memiliki siapa-siapa merasa iba dengan sang nenek, akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri nenek tersebut.

" Permisi nek, aku mempunyai makanan lebih, apa nenek mau?" tawarnya dengan nada yang penuh lembut

Jennie mengerti tata Krama, jika dengan orang tua ia akan bersikap sopan dan baku dalam bahasa

Nenek tersebut tak mengeluarkan suara ia hanya menjawab dengan cara mengangguk, melihat respon sang nenek jennie langsung mengerti lalu mendekatkan makanannya dan terlihat sang nenek sangat lapar begitu lahap ia memakan makanannya.
Jika di perhatikan nenek ini ternyata buta

Setelah makanan tersebut habis, jennie bermaksud akan pulang namun ketika hendak melangkah sang nenek pun akhirnya mengeluarkan suara

" Terima kasih atas makannya nona" ucap nenek buta itu

Jennie berhenti melangkah kemudian berjongkok menghadap nenek buta tersebut

" Sama-sama nek, maaf jika aku hanya bisa membantu dengan ini" balasnya dengan lembut ia mengelus punggung tangan nenek itu
Setelah berucap jennie kembali berdiri hendak pergi
" Tunggu sebentar nona, ambilah sesuatu barang milikku untuk membalas kebaikanmu" ucap sang nenek mengeluarkan barang-barang yang ada di tasnya

"Jangan nek, aku melakukannya dengan ikhlas" jujur saja ia melakukan itu karna ia merasa pernah di posisi sang nenek, ketika tidak ada siapa-siapa yang membantunya

Namun karna penolakannya  nenek buta itu tampak sedih, hal itu membuat jennie menjadi tidak enak
" Baiklah nek aku akan mengambil kuas ini saja" akhirnya jennie memutuskan untuk mengambil kuas saja karna hanya benda itu saja yang menarik baginya

Mendengar jawaban Jennie, nenek buta itu tampak tersenyum namun senyum yang tidak bisa di artikan
Setelah melihat reaksi nenek, Jennie pun hendak pergi dan tidak lupa mengucapkan terima kasih

" Terima kasih nek, aku akan menjaga kuas ini" ucap jennie kemudian beranjak dari sana, sudah sedikit jauh nenek buta itu membalas ucapan-nya
" Sama-sama semoga apa yang kau inginkan bisa terwujud, pergilah dan raih kebahagiaanmu yang baru"

Jennie menoleh sekilas hanya tersenyum walaupun ia sudah tak dapat mendengar apa yang dikata nenek itu
Sepanjang diperjalanannya ia tak henti-henti tersenyum, bagaimana tidak melukis merupakan hal yang ia sukai walaupun dirinya tidak pandai benar, namun ia akan mencoba belajar mulai hari ini, Jennie memutuskan untuk singgah ke toko lukis, hari ini ia akan belajar melukis

" Aaaa, cantik semuaa jadi gak sabar gue mau ngelukis " pujinya  ketika sampai di toko peralatan lukis, ia membeli beberapa kanvas, pensil, pewarna, penghapus
Setelah dirasanya sudah lengkap ia melanjutkan untuk pulang ke tokonya sekaligus rumah untuk tinggal

Jennie sampai di rumahnya malam, lalu ia membersihkan diri terlebih dahulu
" huaa segarnya mau ngapain ya habis ini" merebahkan dirinya di kasur, lalu ia teringat
" ah iyaa alat lukis"  kemudian Jennie mengeluarkan kuas yang di dalam tasnya serta peralatan yang di belinya tadi

Saat ini ia sudah berada di teras kamar,  sengaja memilih disana karna cuaca yang indah dan diterangi rembulan

" Baru sadar ternyata kuas ni kuas cukup unik, warnanya seperti kuning ke-emasan, di ujung kuas terdapat ukiran mahkota dan bagian batang kuasnya juga dikelilingi akar-akar bunga, sangat cantik" pujinya selang dari itu ia bingung harus memulai dengan gambar seperti apa
kerangka apa yang harus di lakukan
Saat ia kecil, ia hanya mewarnai gambar yang sudah disediakan

" Apa ya buat di jadikan Objek" Jennie memperhatikan kanan kiri atas bawah seperti hendak mencari lalu tersenyum seperti mendapatkan ide baru

" Nahh itu dia, gambar ini aja deh novel nuansa kerajaan, covernya sangat cantik tokoh favorit gue ya walaupun harus sad ending sih" jennie mengambil novel tersebut kemudian mulai meniru gambar yang di cover itu

Tak terasa sudah pukul 10 malam, jennie masih sibuk dengan lukisannya
" Sedikit lagi selesai ayoo jejen walaupun tidak terlalu mirip tapi ini awal yang baik" cengir ana layaknya orgil mwehehe

Cover novel itu menggambarkan perempuan berambut biru dan mata biru wajah yang sangat cantik siapapun yang melihat pasti jatuh hati

" Wahh sempurna, sangat cantik wajah yang unreal, andai gue punya wajah seperti dia pasti setiap hari gue selpi terus Gw jadiin JJ RIMEX  heheheh" Jennie bergumam sendiri melihat lukisannya namun terjadi hal yang mengejutkan dari lukisannya

"  Ehh kok lukisannya goyang goyang gitu, huaa ada gempankah,  ayah,bunda, kakek ada gempa "
hal itu membuat jennie teriakk sendiri , memejamkan matanya namun merasa bahwa lantai yang di injak tidak ikut bergoyang, perlahan ia membuka mata
dan betapa terkejutnya Jennie ketika melihat kuasnya terbang dan lukisan itu mengeluarkan cahaya terang

" C-cahaya apa itu dan kenapa langit tiba-tiba menjadi mendung dan AAAAAA" tiba- tiba petir menyambar
Cahaya dan petir itu membawa dirinya ke dalam lukisan tersebut berserta kuasnya

Guys janga lupa vote ya💗

Become A Beautiful LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang