Anubis |2/2|

465 46 5
                                    

"Berita terkini ditemukan nya mayat di sebuah pabrik tua dengan keadaan yang aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berita terkini ditemukan nya mayat di sebuah pabrik tua dengan keadaan yang aneh. Dimana korban mati dengan mulut terbuka dan mata berwarna putih, tidak ada luka ataupun tanda kekerasan bla bla bla...."

Ken mendengus mendengar berita penemuan mayat dengan kasus yang sama di TV salah satu warung, belum lagi jika korban nya  adalah  anak-anak kampus. Ken sudah tidak terkejut lagi dengan berita seperti itu.

Karena sudah 2 atau 3 bulan lebih beberapa anak kampus meninggal dengan keadaan yang sama. Tidak ada bekas luka maupun memar yang menunjukkan, jika si pelaku melakukan kekerasan.

Namun yang lebih aneh lagi, sebelum korban ditemukan meninggal. Mereka sempat berbincang atau bertemu dengan {Name}, sebelum esoknya dinyatakan menghilang dan ditemukan tak bernyawa.

Ken berpikir jika kejadian ini berhubungan dengan {Name}, bukan bermaksud menuduh gadis itu sebagai pelaku. Ia merasa ada seseorang yang sedang mengincar {Name}.








































🍲🥘🍛

Beralih pada {Name} yang tengah melamun setelah mendengar berita kematian Okita Souji, salah satu temannya saat masih duduk di bangku SMP. Matanya melirik ke arah handphone yang menampilkan pesan terakhir {Name} saat Okita tak kunjung memberikan kabar jika dirinya sudah sampai di rumah.

Karena sebelumnya Okita datang berkunjung ke rumah nya, tidak lupa membawa martabak telor kesukaan nya.

"Aku kira kau masih bisa melihat matahari esok, tapi ternyata tidak." Gumam {Name}

"{Name}." Panggil sang Ibu

"Sudah ya Nak, jangan bersedih lagi. Kau tidak kasihan pada Souji yang melihat mu menangis seperti ini, hm?"

"Kenapa orang yang selalu dekat denganku berakhir mati, Bu? Bahkan Souji sampai menjadi korban. Apa salah ku? Apa aku pembawa petaka?" Ucap {Name} menangis sambil memeluk Ibunya.

"Jangan salahkan dirimu, Nak. Ini bukan salahmu dan juga kau bukan orang yang membawa petaka."























Entah mengapa hidup {Name} secara perlahan berubah. Dimana tersebar sebuah rumor tentang {Name} yang bekerja di sebuah bar, dituduh menjadi pelaku dari kasus pembunuhan yang masih menjadi berbincangan hangat di media sosial. Hal itu, membuat {Name} kesal menjadi bahan bullying di base kampus.

Keadaan semakin kacau saat {Name} hampir dilecehkan oleh beberapa laki-laki dari jurusan teknik saat berjalan menuju kelas. Beruntung Anubis datang menyelamatkan dan melaporkan kejadian tersebut kepada dosen.

"Terima kasih sudah menolongku. Jika kau tidak ada, sesuatu yang tidak ku inginkan pasti terjadi." Ucap {Name}

"Sama-sama, lain kali kau harus membawa semprotan cabai untuk melindungi diri."  {Name} terkekeh kecil mendengar saran dari Anubis. Seperti nya, ia akan coba untuk membawa semprotan cabai untuk melindungi diri.

Collection of Stories {Record of Ragnarok Fanfiction}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang