Poseidon |2/2|

546 50 7
                                    

Mata yang semula tertutup perlahan terbuka menunjukkan manik cokelat keemasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata yang semula tertutup perlahan terbuka menunjukkan manik cokelat keemasan. Matanya melirik gelisah saat menyadari berada ditempat yang asing. Tubuhnya yang masih berbalut perban berusaha bangkit dari ranjang.













BRUK!

"Argh sial." Umpat {Name}

Pintu kamar tiba-tiba terbuka menampakkan seorang pria bersurai pirang keemasan masuk ke dalam kamar dengan tergesa-gesa. Ia menghampiri {Name} yang masih dalam posisi tengkurap di lantai.

"Kau baik-baik saja?" tanya pria itu mengangkat tubuh {Name} dan menidurkan nya kembali di atas ranjang. {Name} yang ditanya hanya diam sambil menatap tajam ke arah pria itu.

"Menurut mu?"









Pria itu hanya terkekeh sambil menarik selimut untuk menutupi setengah badan {Name}. Ia mengelus pipi wanita pujaannya, lalu mengecup kening yang berbalut dengan kain perban.

"Apa kau marah, sayang?"

"Apa perlu ku pukul kepalamu agar mengingat perbuatan yang kau lakukan di villa itu?." Ketus {Name}.

Pria itu hanya tertawa kecil.

"Kalau begitu maaf sudah membuat mu marah, sayang. Sekarang istirahat lah, tubuh mu masih belum pulih."

"Gampang banget lu ngomong begitu pukimak!" batin {Name}



Pria itu pun pergi meninggalkan {Name} yang terbaring di ranjang. Tak berselang lama setelah kepergian pria itu, {Name}  kembali tertidur.




























Malam harinya {Name} terdiam saat pria itu menyuapinya semangkuk bubur hangat. Tidak ada berbincangan diantara keduanya, hanya ada keheningan. Selesai makan {Name} ingin menanyakan sesuatu pada pria itu.

"Sebelum kita tidak saling mengenal, siapa namamu? Kenapa membawaku kemari?"

"Jika aku menyebutkan namaku, kau pasti tidak akan percaya." Ucap pria itu

"Maksudmu?" alis {Name} terangkat sebelah.

"Namaku Poseidon, God of The Sea."

"Omong kosong, kalian hanyalah sebatas mitologi." Ucap {Name} tidak percaya.

"Kau salah sayangku, kami bukan hanya sebatas mitologi. Kau bisa melihatnya sendiri, calon suamimu ini adalah seorang Dewa." Jelas Poseidon

"Tidak sopan mengklaim seseorang seenaknya." Ucap {Name} dengan ekspresi marah.

"Oh ya? Apapun yang membuat ku menarik akan menjadi milikku. Kau juga termasuk, {Name}. Tidak peduli dengan penolakan yang kau berikan, kau adalah MILIKKU." Poseidon menekan kata bagian akhir.

Collection of Stories {Record of Ragnarok Fanfiction}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang