4☠

83 11 1
                                    

Julia's POV

Sedikit rasa bersalah menghujamku. Tapi, inilah tugasku. Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku benci Michael Clifford. Ya, aku harus membenci cowok itu.

Aku sedang di lorong loker. Aku harus sembunyi atau aku akan jadi tersangka. Untung sekali sekolahku tak punya CCTV. Aku harus kabur secepatnya.

"Diam disana!" kata seseorang. Ini buruk.

Aku tak menengok. Aku hanya terdiam. "Julia?" suaranya mirip... tak mungkin! Michael harusnya sudah gegar otak gara-gara aku. Tapi, itu memang suara Michael, versi lebih lembut.

Aku menengok.

Tak ada siapapun. Apa maksudnya ini?

Namun aku memang cuek. Aku tak terlalu penasaran. Aku kabur.

Calum's POV

Aku bangun pagi hari ini. Aku semangat sekali. Pulang sekolah nanti, Canada dan aku akan kencan.

Aku mengendarai sepedaku ke sekolah. Biasanya, aku mengendarai mobil, tapi hari ini dan seterusnya aku ingin lebih sehat. Demi Canada.

Serius, Canada benar-benar overprotective. Ia terus-terusan membuatku makan teratur dan seimbang. Ia juga pecinta lingkungan. Gadis itu berjalan 2 kilo dari rumahnya ke sekolah dan saat itu...

-flashback on-

Wah, Canada! Ia sedang berjalan kaki. Aku berniat mengantarkannya.

"Canada, ayo naik ke mobilku! Kau pasti capek berjalan 'kan?" tawarku perhatian.

"Calum? Ampun! Kau masih mengendarai mobil? Besok, kalau kau masih pakai mobil jelek ini, kubunuh kau!" oceh Canada.

"What?" tanyaku bingung.

"Ayolah, biasakan hidup sehat, cintailah lingkungan. Paham?" terangnya sabar.

Aku mengangguk-angguk. "Silahkan jalan duluan." katanya sopan.

Dengan berat hati, aku menutup kaca mobilku dan melaju cepat dengan malu.

-flashback off-

Saat sampai, Canada belum kelihatan tapi banyak anak mengerumuni kelasku. Tepatnya, pintu kelasku. Seorang anak sedang menelepon dan baru kusadari yang menelepon adalah Michael.

"Ada apa?" tanyaku cemas. "Luke." katanya cepat dan murung. Tandanya, ia tak akan mau menjelaskan, ia tak mau membahas.

Aku melihat Laura, "Porty, ada apa ini?"

"Begini, Michael sedang berjalan menuju kelas dan ia sedang membuka pintu namun, tiba-tiba Luke melesat cepat dan membuka pintu duluan dan masuk ke kelas. Ternyata, ada banyak palu, paku, dan besi lainnya berjatuhan. Entah siapa yang meletakkannya." jelas Laura. Aku mengangguk dan berterima kasih, lalu aku pergi mencari Canada lagi.

Rupanya, Canada sedang demam kata Maria, sahabatnya. Baiklah.

Michael's POV

Ini salahku. Luke nggak mungkin pingsan dan berdarah-darah seperti ini kalau bukan karena aku. Harusnya aku yang ada di posisi Luke. Maafkan aku, Luke.

Aku menelepon ambulans dan ambulans datang 30 menit kemudian. Untung saja, luka Luke tidak infeksi.

Tapi, pelipis kirinya berdarah, sudut bibir kanannya juga. Pipinya memar dan dahi kirinya robek. Siapa yang tega melakukan ini? Siapa?

Luke bisa amnesia.

Julia's POV

Astaga. Ini salahku.

Harusnya Michael yang mendapatkan itu. Sial. Tapi, ini benar-benar parah. Ini gila. Luka Luke nggak mungkin separah itu kan? Tapi, 4 kg besi-besi yang kubawa... tidak. tidak. tidak.

MICHAEL CLIFFORD.

Mengapa ia tidak kena?

Inikah karma?

"Jul, mengapa tadi pagi kau tak ada?" tanya Michael dengan murung. "Maaf, tadi pagi aku bangun kesiangan dan Mom sangat masa bodoh denganku jadi, aku telat." kataku dengan sedikit penyesalan. "Tadi pagi, aku seperti melihatmu tapi, sepertinya bukan. Aku salah lihat." katanya dengan suara serak. "Um, aku tidak tahu." aku berbohong. "Lalu, saat orang yang mirip denganmu menengok, ia tak terlihat jelas karena Luke menarikku kebelakang." katanya. Setelah itu, Michael menangis seperti bayi kecil sambil menggenggam tanganku.

Astaga, apa dari dulu Michael serapuh ini?

Ashley's POV

Ini gila. Harusnya Mike yang kena kan? Mengapa jadi Luke? Apa-apaan ini. Ini baru hari keempat.

Tapi, tidak apa-apa selama masih anggota 5SOS. Kami berhasil merusak wajah sok mereka. Julia telah resmi menjadi anggota Phoenix Knights.

Kami pasti bisa membuat rencana yang lebih bagus lagi. Ini sangatlah mudah.

Besok adalah hari kelima yang menyenangkan. Rencana Nix sangat keren dan besok, aku sendiri yang akan menjalankannya.

*

Hari kelima ini, waktunya menjalani misiku. Misi keren rancangan salah satu ahli rencana terbaik kami, Nix Marble.

Michael's POV

"Halo. Kau pasti Michael 'kan?" tanya seseorang. Aku terlalu sibuk memikirkan keadaan Luke jadi, aku tak begitu memerhatikan orang itu.

"Kenalkan, aku Ashley Fires dari klub koran sekolah. Disini, aku ditugaskan untuk mewawancaraimu." ocehnya. Aku hanya mengangguk ringan.

"Bagaimana dengan Luke? Ku dengar kau ada di tempat kejadian." kata gadis itu. "Ya." kataku pelan. "Jadi?"

"Maaf tapi aku nggak mau membicarakannya sekarang." kataku. Gadis itu mengangguk dan pergi.

Lorong loker terlihat sepi hari ini. Padahal, biasanya ramai sekali. Ada apa ya hari ini?

Aku berjalan santai menuju lokerku. Aku membukanya dan menarik buku Sejarah.

buk

Sesuatu terjatuh. Aku menengok kebawah. Ada kotak berukuran sedang disana. Tak mungkin bisa diselipkan. Pasti seseorang mengetahui kode lokerku dan menaruh ini.

Kubuka perlahan kotak berwarna coklat itu.

Buk, bruk

Author's note
Maaf banget ya author baru update! Udah sebulan lebih gak ketemu :( Btw, fanfic ini bakalan slow update juga nantinya. Sorry ya karena author lagi males banget hahah. Maafin author yang pemalas ini ya :p
Semoga kalian bisa maklumin slow update author pemalas ini :D
-demigodfromravenclaw

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monthly Mission: Dork Girl ⇝ l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang