Bakalan Ngumpul

4 1 0
                                    

   Sekarang Raja menikmati rutinitasnya di sini, dan juga kegiatan motoran dalam kesunyian yang sering di lakukannya, dia memulai semua rutinitas baru itu dengan senang selama 3 bulan ini, dan rutinitas yang paling di nikmatinya adalah nongkrong sendirian di coffee shop yang terlihat tidak terlalu rame.

   Seperti saat ini dia sedang libur dari rutinitasnya jaga toko dia akan nongkrong di coffee shop, dan coffee shop yang dia datangi saat ini adalah coffee shop yang di datanginya saat pertama kali datang ke sini, kembali seperti pertama kali dia datang ke sini dia memilih duduk di sudut dekat jendela, sambil melihat keluar, dan menikmati segelas hot americano .

   Tidak dia sadari ada seseorang yang datang menghampiri, tepat saat seseorang itu ada di samping Raja, Raja tetap tak menyadarinya karena terlalu menikmati kegiatan melamun memperhatikan kondisi di luar.

   "Ekhem,,, Rendi boleh gabung gak?" kata wanita yang menghampirinya.

   "Eh, Nana Dalem, ya udah duduk aja"

   "Ih nyebelin, ganti gak panggilannya!? dari kemaren - kemaren manggilnya itu mulu" gerutu Reina.

   "Lah makanya jangan panggil Rendi lagi, panggil gue Raja kayak yang lain" tukas Raja.

   "Gak!! enakan manggil kamu Rendi" balas Reina.

   Reina akhirnya duduk di sebelah Raja, sambil menunggu pesanannya, setelah itu mereka hening dan menikmati kegiatan yang di lakukan mereka masing - masing, Raja sekarang mulai membuka buku yang di bawanya, dan mulai membacanya.

   Karena dirasa canggung Reina akhirnya buka suara "kamus sering ke sini Di?"

   "Gak ini baru dua kali ke sini, pertama waktu lo duduk di seberang sana, dan ini yang ke dua kali" sambil menunjuk meja yang beberapa bulan yang lewat dia tak sengaja menatap Reina di sana.

   "Kirain kamu langganan di sini, oh ya kamu bukan orang asli sini kan?" tanya Reina pada Raja.

   Sambil menggelengkan kepalanya Raja berucap "gak gue bukan asli sini, baru 3 bulan gue stay di sini, kenapa emang?

   " Gak ada sih nanya aja kok"

   Raja menganggukkan kepalanya, "lo udah makan Na? gue pesen makanan nih, lo mau juga?" saat pelayan memberikan pesanan makanan yang di pesan Raja.

   "Gak udah Di, aku juga udah pesen cemilan kok" tolak Reina halis.

   Tak terasa waktu sudah sore, dan saatnya untuk pulang, Raja berdiri sambil berucap "gue mau balik Na, lo gimana mau bareng gue gak? atau masih mau di sini?"

   "Gak usah Di, aku pulang sendiri aja, ngerepotin kamu entar yang ada" Reina menolak dengan halus.

   Raja beranjak dan menggenggam pergelangan tangan Reina menuju motornya, Reina yang di tarik kelabakan dengan perlakuan Raja kepadanya.

   "Gak usah nolak, anggap aja lo temenin gue pelang sekalian jalan - jalan bentar" sambil menyerahkan helm kepada Renai.

   "Ih maksa deh, ya udah iya" sambil cemberut dan mengambil helm yang di berikan Raja.

   Akhirnya mereka berdua pergi dari cafe itu, dengan Reina di bonceng Raja, mereka menghabiskan sore itu dengan berkendara, menikmati semilir angin yang menerpa wajah mereka masing - masing.

   Hingga akhirnya malam menjelang, dan akhirnya Raja sekali lagi mengantarkan Reina ke rumahnya, dan lagi Raja menolak untuk di ajak masuk ke dalam rumah oleh Reina, seperti yang terjadi sebelumnya.

****

   Saat memasuki pekarangan rumah terdengar notifikasi pesan dengan nada khusus dari HP Raja, dia langsung mengeluarkan benda pipih itu untuk melihat pesan yang di kirim kepadanya, dan senyum tercetak di wajahnya ketika melihat yang mengiriminya pesan adalah 2 Sahabatnya.

Ini Bukan 3 Idiot 🥴

Miftahul Rezki:
   Woi anjing nyasar, lo ke bali ngak ngomong sama kita, gue tanya bang Rizki udah 3 bulan lebih lo di sana, waah si anjing udah ngak nganggep kita saudara dot @RedhoBukanAdzan

Redho Bukan Adzan:
   Wah si anjing gak ngotak apa gimana lo? masih nganggep kita saudara kagak? tapi kebetulan gue juga mau move ke bali minggu depan, woi keluar lo bego @Rajawali

Rajawali:
Hehehehe, gue lupa ngabarin kalian, kalian kan tau problem gue di rumah kan? gue kan cerita semuanya sama lo berdua, gue bukan ngak mau ngasih tau tapi lupa, bener lo mau move ke sini?@RedhoBukanAdzan

Redho Bukan Adzan:
   Iya Gue mau move kesana, lo bisa jemput minggu depan? ya gue tau sih lo kenapa move ke bali, tapi kabarin kita saudara lo, sama aja lo ngak nganggep kita kalo lo gak ngabarin.

Miftahul Rezki:
   Ya gue juga tau kondisi lo, tapi kita udah jadi saudara loh, asal lo lupa dengan tukar gelas di kamar lo dulu anjing, gue bakal nyusul lo juga kesana juga, besok gue berangkat.

Rajawali:
wkwkwkwkwk move ke sini semua dong kita? oke gue jemput lo besok, masa saudara gue dateng gak gue jemput, kabarin aja lo besok flight jam berapa?

Miftahul Rezki:
   Besok gue pesawat jam 9 dari sini, kemungkinan sore kali ya? oh ya gas ngontrak bertiga?

Redho Bukan Adzan:
   Lah Si tolol malah lebih dulu dari gue, Gas kalo gue ngontrak bertiga, gimana lo Ja?

Rajawali:
ngapain ngontrak, bang Riandi udah ada rumah di sini, mending tempat dia aja, banyak cewek - cewek cantik yang tinggal deket sini, mau gak lo?

Miftahul Rezki:
   Gas gak nolak gue, Hahahahahah

Redho Bukan Adzan:
   Wah kalo yang kayak begini gue suka, hahahahahaha

Rajawali:
Ngomong - ngomong nih lo kok pada mau move ke sini? jangan bilang gara - gara gue lo pada mau ninggalin kerjaan lo di sana, kalo gitu mending jangan.

Miftahul Rezki:
   Kalo gue gara - gara ada problem juga di rumah Ja, gak tau si dodot

Redho Bukan Adzan :
    Gue karena mau nyoba pengalaman baru di sana, capek di kekang di bawah ketek bokap terus, gue mau nyoba kerja sendiri, lo kayak gak tau bokap gue aja.

Rajawali:
Kalo gitu still survive buat kita bertiga, Saudara beda orang tua

Miftahul Rezki:
    Oke lo jangan lupa jemput gue besok ja.

Redho Bukan Adzan:
    Minggu depan lo berdua yang jemput gue

Rajawali:
Siap kalo itu, pasti bakalan gue jemput


   Raja tersenyum melihat dua orang ajaib yang akan datang ke sini, 2 orang saudaranya, orang yang di percayai olehnya untuk melindungi punggungnya ketika dia masih bringas dulu, ketika dunianya kelam dan di penuhi darah dan keringat, masa mereka masih sekolah dan di anggap bencana berjalan oleh setiap orang di kota tempat mereka tinggali dulu.

   Dan sekarang 2orang itu datang bersamaan sebentar lagi, saudara yang selalu ada ketika dia terpuruk, saudara yang tak memandang harta dan status sosial, karena menurut mereka harta orang tua itu bukan hal yang patut di banggakan, Raja tak sabar menunggu kedua bajingan itu.

****

Hai ini cerita pertama saya
Selamat menikmati tolong berikan kritik beserta
sarannya ya

Derap LangkahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang