ingin menyerah

53 16 0
                                    

Pagi telah tiba, alicia yang memang terbiasa bangun pagi seperti ini karena hanya bisa mendengar kicauan burung pagi hari.

Tok tok.

Suara pintu kamar alicia di ketuk oleh orang dari luar "masuk aja mah" ujarnya, ia pikir itu ibunya karena sudah biasa ibunya pagi pagi gini membangunkannya.

"benua" saut orang itu dari luar.

"ouh abang, masuk aja bang gak di kunci ko" ujarnya setelah itu ia mendengar pintu kamarnya terbuka, dan bau badan benua tercium harum sampai ke indra penciuman.

Benua duduk di samping adiknya "pagi adik abang yang cantik" ujar benua ia meletakkan makanan di naks sana "ini sarapan buat kamu, mama udah pergi pagi banget tadi mau ketemu orang penting" ujarnya.

Alicia mengangguk "maksih bang, tapi gak usah repot-repot cia bisa ambil sendiri ko" ujarnya.

Benua membelai rambut alicia "makan ya abang mau berangkat sekolah ada ujian hari ini" ujarnya lalu ia berdiri untuk pergi "nanti temen temen kamu bakal kesini, abang yang suruh buat nemenin kamu" ujarnya lagi dan di angguki oleh adiknya itu.

Benua keluar dari kamar tersebut, sementara alicia sedang tidak selera untuk makan, ia merasa bosan ingin melihat dunianya seperti dulu.

Teman teman alicia sedang libur semasa ujian kelas 12, itu membuat mereka sering berkunjung ke rumah alicia.

Dari 30 menit yang lalu sahabat alicia ada di kamar tersebut "ca lo dah makan?" tanya azel yang ada di samping gadis itu, sementara gadis itu mengeleng lesuh "makan dong udah siang ini, terus lo juga harus minum obat" ujar gadis itu lalu ia mengambil makanan yang sudah benua sediakan.

"gak laper" suara alicia mulai terdengar, sedari tadi mereka di sama belum sepata katapun alicia lontarkan selain ini.

Jingga mendekat dan mengambil alih piring makanan "makan al, lo mau sembuhkan?" ujar jingga.

Suara jingga yang menang membuat alicia luluh tapi kali ini tidak "gue gak leper ngga" tolaknya lalu ia menolah ke arah jendela.

Jingga yang mendengar tolakkan dari sahabatnya yang memang keras kepala ini "makan al plis nurut" paksanya lalu ia menondorkan sendok berisi makanan ke depan mulut alicia.

"GUE BILANG ENGGAK, YA ENGGA JINGGA" bentak alicia, ini baru pertama kali di antara mereka ada yang berani membentak jingga.

Jingga menyerahkan kembali makanan itu ke azelia, lalu ia menatap kembali sahabatanya, yang lain sudah tahu bahwa jingga sudah emosi kali ini "ALICIA PLIS MAKAN, NURUT ANJING" bentak jingga membuat azel memeluk alicia kerena terkadang jingga bisa lepas kendali jika seperti ini.

"jingga gak usah teriak teriak anjirr, kasian alicia" ujar azel yang sudah memeluk erat alicia.

Emosi jingga di paksa mereda saat melihat alicia yang menang sudah menangis, ia kembali keposisi awal membiarkan azelia menenangkan alicia.

Azelia terus memeluk alicia yang memang sudah terisak "ca udah jangan nangis terus" pintanya.

Alicia terus menangis tempa henti, rasanya jingga memang sudah kesal dengannya dan tidak ingin di repotkan.

Azelia yang melihat terus berusaha menenangkan alicia "ca udah ya, makan ya mau sembuhkan" ujarnya.

Alicia terdiam sejenak "gue cape zel" lirihnya, namun masih di dengar oleh azelia.

"lo boleh cape, boleh benget tapi jangan nyerah yah gue mohon" pinta azelia.

Sementara ketiga teman alicia hanya melihat kejadian itu dan naya yang hanya bisa menangis saat melihat keadaan alicia.

ALICIA On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang