Sequel : Reincarnation
Jiendra yang terlahir di keluarga kaya dan hanya anak satu satunya selalu menuruti perkataan orang tuanya, tapi saat dia mulai di jodohkan rasanya dia sangat enggan untuk menerima orang tersebut karena mereka baru saling berte...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • • • • • •
Bab itu belum berakhir, hanya ada satu catatan yang berhenti dalam setengah aksara. Tapi, meski hanya setengahnya itu bisa di lanjutkan di lain lembaran, buku ini harus diisi dengan penuh oleh catatan itu dengan alur yang lebih indah.
Jiendra Andriyan Rafahmi, putra tunggal dari bae Irene dan Suho. Keluarga mereka cukup terkenal di kalangan penjabat tinggi, karena pada dasarnya Suho adalah seorang CEO dari pembisnis besar.
Saat ini usia Jiendra sedang memasuki 5 tahun dan hari ini tepat pada usianya, lalu semua orang merayakan untuk Jiendra.
Ting ~
"Buna buna, hp naa buna unyii" teriak Jiendra yang berlari dengan membawa handphone milik sang bunda.
"Wah terima kasih sayangnya bunda" Irene mengelus kepala Jiendra yang kemudian dia terduduk di pangkuan sang bunda.
"Lihat kamu dapat ucapan dari Jenvin" ucap Irene.
"Jen—vin?" Jiendra bingung dengan menatap bundanya, yang kemudian sang bunda menunjukkan sebuah video.
Dimana dalam video tersebut ada tiga orang yang salah satunya adalah anak kecil. Disana, Jiendra menatap sebuah lukisan kecil yang terdapat tulisan.
Happy Birthday To Jenvin dan Jiendra Selamat berusia 5 tahun ya untuk kalian.
"Happy birthday sayang, maaf ya Jenvin lemas jadi dia gk bisa nyanyi untuk Jiendra" ~ 📞
"Gk papa Jungwoo, asalkan keadaanya baik baik aja disini senang yang denger" ~ 📞 Irene.
"Buna? Tenapa kue uyang tahun na dua?" tanya Jiendra, Irene dengan pelan menjelaskan pada putranya.
"Kalian lahir dihari yang sama, itu sebabnya kue ada dua dan bunda juga menaruh nama Jenvin kan di kue itu??" Tanya Irene, Jiendra mengangguk paham.
"Celamat uyang tahun Jenvin" ucap Jiendra menatap Jenvin yang duduk di pangkuan yang mungkin ayahnya dengan mata terpejam.
Namun tak lama anak itu membuka matanya dan duduk tegak menatap Jiendra dalam video call itu, kedua orang tuanya bahkan terkejut.
"Celamat uyang tahun uga Jiendla" ucap Jenvin.
"Hihi Jiendla" tawa Jiendra menutupi mulutnya yang membuat Jenvin juga tertawa.
"Memang mereka sudah ditakdirkan untuk saling berpasangan"
Siapa sangka sesosok anak kecil yang sering sakit sakitan itu disaat bertemu lewat sebatas layar kaca bisa sebahagia ini, tapi akankan saat Jenvin sembuh nanti Jiendra akan menerimanya? Karena disaat seperti ini mereka belum menyadari apa itu perjodohan.
Sequel : Reincarnation. Di harap untuk pembaca baru beralih ke book reincarnation dulu ya, karena ikatan book ini ada disana. Tapi, kalo gk baca sih gk papa, biar lebih nyambung aja soalnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
apa yang akan terjadi jika kita akhirnya bersama? . . . . . . . . . . . .